#BelajarDiNegeriOrang-Punya Mimpi Kuliah di Luar Negeri? Beberapa Hal Ini Harus Kamu Perhatikan Nih!

Biar enggak cuma sekedar mimpi, kamu bisa mulai persiapan nih

Dapat kuliah di luar negeri menjadi salah satu impian bagi kebanyakan mahasiswa di Indonesia, terutama yang sudah berada di semester akhir atau menuju akhir. Kemudahan akses informasi serta berbagai informasi dari alumni-alumni sebelumnya membuat keyakinan semakin menebal untuk segera merancang rencana ke universitas impian. Ada beberapa alasan mengapa kuliah di luar negeri menjadi impian bagi mahasiswa, yaitu ingin mencoba mengenal tempat yang baru, belajar sambil menjejelajahi dunia, bertemu tempat yang benar-benar baru, lebih mengenal identitasnya, hingga akses ke ilmu pengetahuan yang lebih lanjut yang akan ditimbanya untuk mendapatkan gelar di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Bagi sebagian mahasiswa atau anak muda, kuliah di luar negeri juga sekaligus kesempatan untuk menjadi lebih mandiri dan belajar berempati dengan menerapkan sifat toleransi akan ragamnya masing-masing latar belakang individu. Setelah selesai masa excitement bahwa kuliah di luar negeri artinya petualangan-pertualangan baru, maka mahasiswa akan menerima tantangan dan masalah baru yang dihadapi yang disebut sebagai masa penyesuaian diri. Masa menyesuaikan diri menjadi penting karena dapat memengaruhi kegiatan akademik serta sehari-hari ketika ada di luar negeri.

Seperti misalnya jam harian yang berbeda, musim yang berbeda, kegiatan ibadah yang berbeda, cara belajar, hingga menggunakan berbagai fasilitas dalam keseharian. Masa menyesuaikan ini terbagi menjadi empat hal, masa penyesuaian diri di atas penting agar kita cepat bisa beradaptasi dan fokus ke kegiatan-kegiatan yang akan kita lakukan, dan tentunya dengan tujuan utama yaitu lulus tepat waktu sehingga biaya dan tenaga yang dikeluarkan tidak berlebihan. Semoga informasi ini membantu bagi yang sedang merencanakan kuliah di luar negeri ya

Advertisement

1. Homesick

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Terpisah jauh dengan keluarga, teman terdekat, maupun komunitas atau organisasi yang sebelumnya ada di negeri sendiri akan membuat perasaan kosong. Hal-hal familiar yang biasanya ada dan rutin dilakukan menjadi hilang dan tergantikan dengan suasana yang serba baru.

Cara mengatasi homesick ini adalah rutin menghubungi keluarga atau teman terdekat atau menjelajahi kota yang saat ini ditinggali agar menjadi familiar dan betah untuk tinggal.

Advertisement

2. Culture Shock

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Selain homesick, kuliah di luar negeri pasti akan menemui yang namanya culture shock atau perbedaan budaya orang-orang yang ada di negara tersebut. Hal ini diakibatkan karena kurangnya pemahaman akan budaya yang ada di sekitar, namun tetap ada kiat untuk bisa menyesuaikan diri.

Caranya dengan mencari info sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan dan kebudayaan orang-orang yang tinggal di negara tersebut melalui teman baru asli negara tersebut, berbincang dengan penduduk sekitar, hingga ke mahasiswa dari negara asal yang sama yang berada di tingkat di atas kita. Memahami pola kebiasaan ini akan mempermudah kita dalam menyesuaikan perbedaan budaya di negara sebelumnya.

3. Musim dan Cuaca

Advertisement
Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Bukan hanya penyesuaian terhadap kegiatan dan yang sifatnya emotional saja namun ada faktor ekternal yang dapat memengaruhi fisik, yaitu perbedaan musim dan cuaca.

Sebenarnya, perbedaan cuaca ini bisa menjadi kesempatan untuk dinikmati dengan berbagai kegiatan ala orang-orang di negara tersebut. Misalnya di musim dingin bisa dimanfaatkan untuk bersenang-senang dengan meminum-minuman hangat seperti cokelat bersama teman-teman

4. Mengatur waktu

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Kuliah di luar negeri seperti yang telah disebutkan bukan hanya sekadar belajar akademik, namun juga petualangan-petualangan lainnya seperti kegiatan non akademis, bekerja paruh waktu, atau melakukan kegiatan kerelawanan.

Berbagai kegiatan positif tentunya jangan sampai dilewatkan apalagi berada di negara lain yang memiliki keadaan, peraturan, dan sistem yang berbeda. Hal ini akan menambah banyak pengalaman pada mahasiswa nantinya jika telah selesai menuntaskan studi. 

Yang perlu diperhatikan dan akan menjadi tantangan adalah bagaimana nanti mengatur waktu yang tentunya dipengaruhi dengan lamanya jam siang dan malam.

Mengatur waktu di sini artinya dengan mengerjakan kegiatan akademik dan non akademik, caranya pertama-tama dengan mengamati waktu berdasarkan musim dan lamanya jam harian serta menentukan prioritas agar tak terlalu banyak yang diambil dan fokus tetap terjaga.

5. Biaya Hidup

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah berapa kisaran biaya yang mesti dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-hari. Jangan sampai kamu tak tahu biaya hidup di negara itu. Sebagai pelajar yang niatnya studi di negeri orang, ada baiknya pula kamu pandai-pandai menghemat, mengelola uang dengan baik, dan jeli dalam pengeluaran. Soalnya di sana kamu akan hidup mandiri.

Banyak juga mahasiswa yang mencari pekerjaan part time untuk menambah uang jajan. Jika tersedia, kamu bisa menjalani pekerjaan sambilan itu di sela-sela waktu studi. Apalagi jika biaya hidup di negara itu memang terbilang tinggi

6. Tempat Tinggal

Photo by Pexels

Photo by Pexels via https://www.pexels.com

Tempat yang aman dan nyaman tentu ideal buat ditinggali. Jika kamu muslim, seberapa mudah mendapat makanan halal bisa jadi salah satu pertimbangan?

Selain itu, teliti pula apakah lingkungan itu termasuk ke wilayah “mahal”. Jelas lebih oke jika di sekeliling tempat tinggal itu ada tempat belanja kebutuhan sehari-hari dengan harga murah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE