Untuk Pria yang Sempat Singgah di Hati, Terima Kasih Sudah Mengajarkan Cinta Penuh Arti

Cinta penuh arti

Dari sekian banyaknya memori tentang hubungan percintaan kita dengan seseorang terkadang hal yang pahit dan menyedihkan justru kerap kali mendekap di dalam ingatan. Apalagi jika kita berakhir ditinggalkan oleh orang yang kita sayang. 

Sebuah perasaan yang tidak tertahankan yang selalu membuat hati berdebar-debar sekaligus mengundang kenangan datang. Kenangan yang datang pun seringkali mengusik hati dan pikiran.

Advertisement

1. Pertemuan pertama denganmu yang membuatku terkesan hingga sulit melupakan

Kencan Pertama

Kencan Pertama via https://www.lovepanky.com

Apa yang kupikirkan ketika itu, ketika mau menerima ajakan kencanmu? Kamu yang kukenal dari sebuah klub yang kuikuti setahun lalu, yang kemudian kamu memulai percakapan melalui pesan hingga tanpa pikir panjang setuju untuk bertemu.

Kau pria yang manis dan perhatian padaku, dari tutur katamu, hingga kesabaranmu menungguku, aku ingat saat kau mengambil smartphoneku yang terjatuh dibawah kursi bioskop waktu itu, kau meminta izin dengan seseorang di sebelahku untuk mengambil smartphone itu untukku

Advertisement

Dari kencan pertama itu, kesan pertamamu, hingga nada bicaramu. Ya kau tampak sempurna di depanku, meski katamu pria yang rupawan, sukses, kaya, dan cerdas itu relafif tapi aku berpikir setidaknya beberapa pria memiliki lebih dari satu termasuk kamu.

Aku terkejut saat itu, kau tahu kenapa? Ada pria yang membuat pertemuan pertama dengan kesan yang sempurna, yang tidak banyak bercerita tentang dirinya dan melakukan percakapan yang mengalir apa adanya.

2. Pertemuan kedua yang tak kalah mendebarkan sekaligus akhir pertemuan

Advertisement
Kencan Kedua

Kencan Kedua via https://www.pexels.com

Kencan kedua seharusnya seperti babak penentu dalam sebuah pertandingan, antara melanjutkan hubungan yang kita sebut sebagai pasangan atau berakhir sebagai orang yang tidak dikenal.

Kita cenderung melakukan yang terbaik saat akan bertemu orang yang special bukan? Dan aku termasuk salah satunya.

Ini adalah pertemuan yang aku tunggu-tunggu setelah beberapa bulan berlalu, terasa mendebarkan sekaligus rindu, kini aku bertemu dengan seseorang yang aku sebut sebagai gebetanku.

Kamu mengenggam tanganku, dan memeluk bahuku. itu adalah sesuatu yang ku anggap biasa ketika itu. Mengingat pasangan muda disekitarku juga sering melakukannya.

Tetapi anehnya sikapmu tak seperti kencan pertama yang telah lalu, dan kau justru bersikap agresif dan hendak seperti ingin berusaha melakukan kontak fisik lebih denganku. Dan pada akhirnya itu menjadi pertemuan terakhir yang kita lakukan, pertemuan selanjutnya kita memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan hubungan.

Aku hanya heran apa bagimu hubungan hanyalah sebatas kontak fisik semata? Bukankah hubungan seharusnya membangun cinta dan kepercayaan?

3. Lantas kita dipertemukan dengan dua pilihan: menggenggam atau melepaskan

Melepaskan genggaman

Melepaskan genggaman via https://www.pexels.com

Mereka bilang puncak patah hati adalah kekecewaan yang mendalam tetapi bagiku puncak patah hati adalah saat semuanya terasa hambar seolah dunia tidak lagi berwarna, seolah dunia tidak lagi memiliki  pesonanya. 

Seakan hati tidak bisa merasa dan membedakan apa itu marah, bahagia, ataupun kecewa.

Kata-kata pun seolah menjadi tak bermakna. Kau mungkin beranggapan bahwa semua wanita sama seperti dugaanmu, tetapi bagaimana kau bisa tahu jika kau belum sepenuhnya mengenalku?

Kau menjauh seolah ditelan kegelapan, tak lagi bersua, tak lagi bersuara. Dan kau menghilang secepat abu beterbangan,

Kau tetap tidak ingin mengenalku lebih dalam dan memilih untuk meninggalkan.

4. Antara menggenggam atau melepaskan aku tak ragu memutuskan

Melepaskan genggaman

Melepaskan genggaman via https://www.pexels.com

Selayaknya seorang wanita yang mendamba pria yang menghormatinya, aku memikirkan hal yang sama. Apa aku akan terus melanjutkannya atau mengakhirinya?

Ketika aku bertanya kenapa kau melakukannya kau justru beranggapan bahwa hal seperti itu sudah terlalu biasa dan mirisnya kau sempat bertanya sejauh apa yang pernah kulakukan bersama mantan kekasihku?

Kau pernah berkata untuk tidak menyerah mengenalmu tetapi aku bertanya-tanya apa itu kau atau aku?

5. Aku salah berpikir kesendirian adalah kutukan. Justru aku banyak memiliki waktu untuk mencintai diriku

Bahagia menjadi diri sendiri

Bahagia menjadi diri sendiri via https://www.pexels.com

Aku terlalu cepat berpikir bahwa semuanya akan berjalan mudah begitu saja terlebih aku yang tergesa-gesa menganggap kau pria yang sempurna. Aku seharusnya lebih menghargai diriku, dengan pergi dari seseorang yang tidak menghargaiku.

Wanita menginginkan seseorang yang mereka percaya dalam hidup mereka, dan menghormati adalah salah satunya.

Tertanda

Wanita yang pernah menarik perhatianmu

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE