Green Design Tidak Hanya Soal Tanaman

Ketika berbicara mengenai green design, hal yang melintas di benak kita adalah kata “Tanaman”. Dalam green design memang benar tanaman menjadi salah satu aspek yang terlibat. Namun, apakah kalian tahu bahwa green design tidak hanya membahas soal tanaman?

Green design merupakan konsep rancangan dengan pertimbangan aspek ramah lingkungan. Saat ini desain ramah lingkungan menjadi menarik perhatian masyarakat, alasannya pun beragam mulai dari pemanasan global, kenaikan biaya energi, meningkatnya kesadaran yang terkait dengan “Sick Building Syndrome”, menurunnya cadangan minyak, dan kekhawatiran akan persediaan air kita yang terbatas. Permasalahan yang ada di lingkungan kita saat ini perlu diatasi secepatnya, sehingga di masa mendatang lingkungan menjadi lebih baik.

Sebelum meninjau lebih dalam lagi mengenai konsep green design. Ada baiknya mengetahui arti dari istilah-istilah yang berkaitan dengan konsep ramah lingkungan seperti sustainable design, eco design, dan green design.

Perbedaan Sustainable Design, Eco Design, dan Green Design

Menurut Ir. Jimmy Priatman, M.Arch., IAI, konsep green design diperoleh dari bagan sustainable design yang terbagi menjadi 3 aspek, yaitu:

Kategori sosial : mengutamakan pendekatan terhadap derajat manusia
Kategori ekonomi : mengutamakan pengangkatan terhadap ekonomi manusia
Kategori lingkungan : mengutamakan perlindungan lingkungan untuk menjamin masa depan umat manusia
Sustainable design – adalah ideologi luas yang mempertimbangkan implikasi social, ekonomi, dan lingkungan. Konsep ini mengoptimalkan desain dengan mengurangi dampak negative dan meningkatkan kualitas hidup tanpa menghabiskan sumber daya alam. Tujuan utama sustainable design bukan membangun struktur, melainkan membangun masa depan.

Eco Design – perancangan produk dengan pertimbangan pengaruh pada lingkungan selama proses dekomposit atau lingkaran kehidupan.

Green Design – berfokus pada mengurangi dampak negative bangunan terhadap lingkungan pada masa kini, atau lebih memperhatikan dampak jangka pendek. Green design juga mengacu pada penciptaan infrastruktur hemat energi dengan tujuan memberi efek minimal pada lingkungan.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan utamanya terletak pada aspek yang diterapkan. Pada sustainable design harus mengimplikasikan ketiga aspek yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi. Sedangkan green design dan eco design lebih berfokus pada aspek lingkungan. Meskipun ketiganya sama membahas desain ramah lingkungan, pada sustainable design melibatkan lebih dalam bagaimana dampak jangka panjangnya dan keberlanjutan membangun masa depan.

Definisi Green Design

Menurut Charles J. Kibert, Green building atau green design merupakan bangunan yang berfasilitas sehat dan dibangun secara efisien dengan pengolahan atau penggunaan kembali material, menggunakan prinsip ekologi.

Menurut Creedla, Green design berfokus pada mengurangi dampak negative bangunan terhadap lingkungan pada masa kini, atau lebih memperhatikan dampak jangka pendek. Green design juga mengacu pada penciptaan infrastruktur hemat energi dengan tujuan memberi efek minimal pada lingkungan.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa green design lebih menitikberatkan pada aspek lingkungan dengan berfokus pada proses pengolahan energi, air, material, dan juga kesehatan penggunanya.

Penerapan Konsep Green Design pada Bangunan Komersial

Konsep Green design sangat menguntungkan bagi pengguna bangunan. Konsep ini menerapkan penghematan energi yang membuat operating cost sangat murah, selain itu kesehatan pengguna bangunan juga lebih terjaga. Namun tidak dapat dipungkiri dalam tahap pembangunan memerlukan biaya cukup banyak karena ada beberapa aspek yang perlu ditambahkan dari pembangunan biasanya.

Mari simak penerapan konsep green design pada sebuah bangunan,

Advertisement

1. Memperbanyak Bukaan

Gerrale Street Kitchen

Gerrale Street Kitchen via http://id.pinterest.com

Bangunan dengan banyak bukaan seperti skylight, jendela, dan innercourt berfungsi sebagai masuknya cahaya alami ke dalam ruangan sehingga penggunaan lampu di siang hari dapat dikurangi. Tidak hanya menghemat pemakaian lampu, bukaan juga berfungsi sebagai kelancaran sirkulasi udara agar ruangan terasa sejuk tanpa pemakaian Air Conditioner. Hal ini mampu menghemat energi untuk mengurangi operating cost tiap bulannya.

2. Pengolahan Air

Air merupakan kebutuhan utama yang tidak bisa tergantikan. Pemakaian air pada bangunan komersial umumnya digunakan untuk toilet, kran air, sink, penyiraman tanaman, dan terkadang untuk kolam. Karena setiap harinya pemakaian air sangat dibutuhkan maka limbah air (grey water) yang dihasilkan dapat diolah atau dipergunakan kembali untuk menyiram tanaman dan kebutuhan toilet. Pemakaian grey water bertujuan untuk mengurangi pemakaian air bersih yang berlebihan.

Advertisement

3. Penggunaan Material Ramah Lingkungan

Eco Friendly Material

Eco Friendly Material via http://id.pinterest.com

Material ramah lingkungan yang dimaksud adalah material dengan finishing tidak beracun yang sudah tersertifikasi aman oleh badan standarisasi nasional. Dengan menggunakan material finishing aman (tidak mengandung VOC) maka tidak berdampak buruk pada kesehatan penggunanya. Material-material ini mudah ditemukan pada toko bangunan maupun marketplace.

4. Penggunaan Furniture Reuse atau Recycle

Recycle Product

Recycle Product via http://id.pinterest.com

Reuse dan Recycle memiliki arti yang berbeda. Reuse adalah pemakaian kembali barang-barang yang masih bisa dipakai, terkadang barang-barang tersebut dialihfungsikan menjadi produk lain yang lebih berguna. Contoh: kayu bekas perabot dijadikan untuk rak buku gantung.

Recycle memiliki arti daur ulang. Dengan mendaur ulang limbah kemudian dijadikan barang baru yang bernilai, barang tersebut menjadi memiliki daya tarik yang lebih dari pada barang pada umumnya. Barang-barang recycle perlu didesain unik agar dapat dijadikan furniture dan dekorasi untuk mendapat perhatian pengunjung. Contoh: kursi dari pot tanaman dengan menambahkan alas duduk diatasnya.

Advertisement

5. Tanaman Sebagai Dekorasi Ruangan

Green Office

Green Office via http://id.pinterest.com

Tanaman hidup menjadi salah satu hal yang melekat pada konsep green design. Tidak hanya berfungsi sebagai penyegar mata dan dekorasi ruangan, melainkan tanaman hidup dapat meningkatkan kualitas udara sehingga ruangan menjadi lebih segar dan nyaman. Namun hal ini tidak berlaku jika tanaman yang digunakan adalah artificial plant.

Itulah beberapa informasi singkat mengenai definisi dan penerapan green design pada bangunan komersial. Konsep ramah lingkungan akan memberikan dampak positif untuk keberlanjutan lingkungan maupun umat manusia. Apakah anda tertarik menerapkan konsep green design pada bangunan anda?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE