Sederet Hal yang Pantang Dilakukan Setelah Putus Cinta. Hentikan Segera Sebelum Membuatmu Makin Tersiksa!

pantang dilakukan setelah putus cinta

Pada masa patah hati terlepas dari pihak mana yang mengakhiri hubungan. Tidak peduli alasannya setiap pasangan yang baru saja berpisah akan saling merasa terluka. Jika durasi kebersamaan sudah berlangsung selama bertahun-tahun, maka kehilangan bisa jadi lebih mendalam.

Ada seseorang yang selalu mendampingi, berbagi suka cita. Mendukung ketika terpuruk pada setiap keluh kesah.

Namun kini, kamu dan dia saling membenci. Bahkan untuk terhubung hanya bertegur sapa sudah tidak bisa. Bagian yang terisi sudah menyisakan lubang begitu dalam, tidak mudah tergantikan tentu saja. Luka baru saja ditorehkan, begitu perih dalam rindu yang sangat menyiksa.

Kalau kamu merasa sedang di fase ini, sebaiknya hindari melakukan hal berikut agak tidak membuatmu makin tersiksa.

Advertisement

1. Mencari jawaban

Photo by Fernando @cferdo on Unsplash

Photo by Fernando @cferdo on Unsplash via https://unsplash.com

Banyak orang ketika baru saja putus akan memaksa mantan memberikan penjelasan atas berakhir hubungan. Berharap akan sedikit lebih lega, faktanya tidak akan merubah keadaan jika memang salah satu pihak sudah tidak ingin bertahan. Tindakan ini malah bisa menambah rasa sakit, karena yang sebenarnya paling diinginkan adalah kebersamaan.

2. Menyalahkan mantan pasangan

https://unsplash.com/photos/6x2iKGi6SPU

https://unsplash.com/photos/6x2iKGi6SPU via https://www.pexels.com

โ€œDia tidak cukup berjuang untuk mempertahankan hubungan ini!!โ€

โ€œDasar semua pria sama saja!โ€

โ€œAku sudah melakukan dan berikan semuanya, tapi dia tetap pergi!โ€

Advertisement

Segala sumpah serapah dilontarkan pada hening malam dengan gejolak hati begitu membara, semua foto kenangan dibakar, menghilang dari semua media sosial. Mengingatnya membuat emosi makin tersulut.

Cukup wajar melakukan hal ini, tapi sampai kapan?

Advertisement

Menyalahkan mantan karena perpisahan sesaat bisa memuaskan ego untuk melakukan pembenaran menuangkan amarah. Seringkali menjadi lupa bahwa segala sesuatu itu tidak terlepas dari sebab dan akibat.

Ketika kamu merasa jadi korban tersakiti membutakan hati untuk mengevaluasi diri, seberapa banyak kontribusi untuk membuat pasangan jenuh, tidak berharga, terganggu karena sikap yang posesif terlalu menuntut kesempurnaan dan segala rupanya?

Renungkan sesaat, terkadang perpisahan mengajarkan dan memberi waktu untuk berbenah.

3. Stalking

Unsplash

Unsplash via https://unsplash.com

Setiap hari saling berbagi kabar dan kepo akan media sosial masing-masing, sekarang kondisinya sudah berbeda. Stalking bukan langkah yang bijak, terkadang akan semakin tersiksa jika melihat mantan sudah mulai menikmati hidupnya tanpa hadirmu.

Dirimu masih saja mendambakan hadirnya, menangis tiap malam untuk mempertanyakan alasan kenapa hubungan harus berakhir. Istirahat lah sejenak untuk mencurahkan perhatian lebih kepada seseorang yang bukan lagi pasanganmu.

4. Berlomba menuju move on

Photo by Helena Lopes from Pexels

Photo by Helena Lopes from Pexels via https://www.pexels.com

Tidak perlu terburu-buru untuk move on karena setiap proses penyembuhan luka butuh waktu. Meski mantan sudah terlihat baik-baik saja belum tentu Ia tidak menderita. Yang terpenting adalah ada kemajuan dan usaha bersungguh-sungguh untuk pulih.ย 

Memamerkan kehidupan menyenangkan hanya untuk menutupi kesedihan, berusaha mencari kesibukan terus menerus sebagai pengalihan tentu akan melelahkan.ย Terima lah bahwa keadaan sedang tidak membahagiakan, tidak perlu pengakuan dari orang lain. Karena ini adalah kehidupanmu.

5. Segera mencari pengganti

Unsplash

Unsplash via https://unsplash.com

Mencari pengganti tidak sepenuhnya salah, jika sudah sembuh dari luka batin. Namun, ketika baru saja patah hati malah yang akan terjadi cenderung lebih mudah membandingkan dengan sosok mantan kekasih. Setiap orang itu unik, sulit untuk tergantikan.ย 

Jika mantan sudah memiliki pasangan baru belum tentu juga dirimu telah sepenuhnya dilupakannya. Ketika memaksa untuk memulai suatu hubungan maka yang ada menyakiti seseorang dan juga diri sendiri.

6. Mengatakan kesedihan pada dunia

Photo by Claudia Wolff on Unsplash

Photo by Claudia Wolff on Unsplash via https://unsplash.com

Untuk apa mengatakan pada semua orang bahwa kamu sedang dalam kondisi terpuruk, karena sangat jarang yang akan benar-benar peduli. Tetap saja jalani kehidupan, karena jika semakin memanjakan kesedihan dan kesepian rasa itu akan terpupuk semakin mendalam.

Yang perlu kamu lakukan adalah merangkul semua emosi negatif, berbenah hingga perlahan bisa pulih kembali seiring waktu. Bukan waktu yang menyembuhkan, tapi bagaimana upayamu untuk berjuang dalam prosesnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

โ€œ

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

โ€

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Visual artist yang menulis dan juga bercerita di Podcast Kata Uda

Editor

une femme libre

CLOSE