#JarakMengajarkanku: Merasakan Beratnya Merindukan Ibu untuk Mengejar Impian

Terima kasih jarak kamu telah merngajarkanku untuk jauh lebih menghargai Ibu.

Saat pertama kali kamu mendapatkan kabar baik kalo kamu diterima di Universitas impian atau mendapatkan pekerjaan rasa bahagia, lega, sedih dan syukur semuanya jadi satu. Rasanya harapan dan kerja keras atas usaha yang selama ini kamu lakukan pada akhirnya tidak sia-sia, begitu juga dengan selipan atas doa yang ibumu panjatkan di setiap sujudnya akhirnya terwujud. 

Semua keluarga sangat gembira mendengar kabar keberhasilan yang kamu raih. Begitu antusiasnya kamu menyiapkan semua hal untuk menyongsong langkahmu mengejar impian, meninggalkan kampung halaman dan juga untuk pertama kalinya kamu meninggalkan ibu  dalam jangka waktu yang cukup lama dengan jarak yang tercipta. Mungkin beberapa hal ini yang kamu rasakan saat LDR dari ibunda tercinta.

Advertisement

1. Air mata tidak terbendung sejak langkah pertama

http://nomadicmatt.com/

http://nomadicmatt.com/ via http://nomadicmatt.com

Entah mengapa air mata begitu mudah menetes deras saat harus mengucapkan pamit, menyentuh tangan ibu untuk terakhir kali nya saat itu, melihat seyum di wajahnya dengan penuh harapan serta rasa berat melepaskan anak nya untuk pergi jauh pertama kalinya.

Ikatan batin antara anak dan orang tua begitu mencengkram rasa. dalam hati berbisik untuk menguatkan  “Bu, Percaya kepadaku. Aku janji akan sukses” dan langkah terus berjalan jauh, mencoba menoleh sekali lagi namun rumah dan ibu sudah tak nampak.

Advertisement

2. Memulai semua sendiri

https://www.google.com/

https://www.google.com/ via https://www.google.com

Saat sampai di kamar, kamu mencoba melihat sekelilingnya “kosong”, kamu harus memulainya sendiri, menata baju baju untuk disusun di lemari, menyusun buku buku, meletakan barang satu persatu, mengganti sprei kasur dan semua hal baru lainnya untuk memulai hari barumu.

Dalam hatimu kembali berbisik “Seandainya ada ibu pasti semua akan jadi lebih mudah merapihkannya, dulu kami lakukan semuanya bersama sambil berbagi cerita”. Ah.. sudahlah ini memang jalannya.

3. Kamu mulai belajar beradaptasi dengan lingkungan sekitar

https://www.google.com/

https://www.google.com/ via https://www.google.com

Disini kamupun dipaksa berani untuk berkenalan dengan pemilik kamar sebelah, pemilik kamar kos, dan juga lingkungan sekitar tempat tinggal barumu. Padahal dulu jika ada tetangga berkunjung “Bu.., ada tamu didepan” kamu hanya memanggil ibu lalu masuk ke kamar atau bahkan saat kerumah pak RT untuk meminta surat kamu minta antarkan sama ibu. Rasanya sungguh sulit saat pertama kali menjalankan hari jauh dari ibu.

Advertisement

4. Rindu masakan ibu, teriakan ibu dan peluk hangatnya

https://www.google.com/

https://www.google.com/ via https://www.google.com

Hari ke hari, minggu ke minggu berlalu harimu berjalan dengan baik. Hingga suatu hari, semua tentang ibu sudah tak tertahan. Rasanya rindu ini beraaaat sekali, bayang-bayang ibu terus mengikuti. Kamu mengingat teriakan ibu saat membangunkanmu pagi hari “Kak, bangun, salat subuh dulu udah mau siang” atau cita rasa masakan ibu yang tidak tergantikan, makanan yang kamu makan di tempat baru rasanya tidak senikmat buatan ibu.

Dan hal yang paling kamu rindukan saat kamu memiliki hari yang berat ntah kuliah ataupun pekerjaan adalah pelukan hangat untuk meredakan masalahmu. Akhirnya video call lah jalan satu satu nya melepas rasa rindu itu.

5. Belajar lebih mandiri

https://www.google.com/

https://www.google.com/ via https://www.google.com

Keuangan saat ini sudah kamu atur sendiri dulu masih ada ibu sang mentri keuangan keluarga, tapi saat ini kamu mengaturnya sendiri biaya hidupmu dengan baik, dari biaya makan, kos, dan kebutuhan primer lainnya. Berusaha untuk tidak meminta tambahan uang buat memastikan kepada ibu jika kamu baik baik saja di perantauan. Kalo ingat di rumah saat kehabisan ongkos saat pulang tinggal naik taxi atau transportasi online saja nanti di rumah, bayarnya ada ibu hehe

6. Saat ada telpon dari rumah diluar jam dari biasanya, rasa kekhawatiran mendadak muncul

https://article.pastiseru.net/detail/pemno6jwgx

https://article.pastiseru.net/detail/pemno6jwgx via https://article.pastiseru.net

“Lho ada telpon dari rumah? Kok tumben jam segini telpon. Ada apa ya?” mendapat telfon di luar jam biasanya pasti ada terbesit rasa khawatir. Takut ada sesuatu aja yang terjadi kepada ibu. Tapi alhamdulillah ibu baik baik aja. Cuma kangen katanya mau denger suara anaknya. Huft hati kembali tenang.

7. Ibu aku pulaaaang

https://www.google.com/

https://www.google.com/ via https://www.google.com

Menginjakkan kaki kembali ke rumah setelah sekian lama berjelajah di kota orang. Rindu berkecamuk untuk langsung berlari memeluk ibu, mendekapnya dan mencium aroma khasnya. Ah, pintu surgaku baik baik saja. saat dirumah tak sabar kamu untuk mencoba kembali masakan ibu yang dirindukan. Lalu bercerita panjang lebar dengan semangat berbagai hal yang kamu hadapi di perantauan dan menikmati setiap moment kebersamaan bersama ibu.

Terima kasih jarak kamu telah merngajarkanku untuk jauh lebih menghargai Ibu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

nurichfanioktoria.blogspot.com

CLOSE