Karena Sukses Adalah Hak Saya, Maka Sudah Selayaknya Diperjuangkan

Belajar adalah sebuah proses yang panjang. Kegagalan dan keberhasilan adalah sesuatu yang dipergilirkan. Terkadang kita berhasil setelah menorah tinta emas kegagalan. Dan ketika kita gagal artinya kita sedang belajar sesuatu yang baru untuk jenis keberhasilan yang baru. Itulah proses ternikmat.

Ketahui dan yakinlah bahwa setiap perjalanan yang panjang sekalipun, pasti akan menemui ujung. Bahwa setiap proses meski sangat lama, ia akan sampai pada akhir. Bahwa perjuangan seberat apapun, akan menjumpai titik pencapaian. Bukankah tiada hasil yang mengkhianati usaha? Hanya saja semua butuh persiapan dan kesiapan. Mari menyiapkan diri menjemput apa yang seharusnya menjadi milik kita.

Berikut penulis akan memaparkan hal penting yang harus dimiliki saat belajar untuk mencapai target keberhasilan :

 <>1. Miliki hati yang mendidih dengan impian.
Hati yang yakin pada cita diri

Hati yang yakin pada cita diri via http://portalpengusaha.com

Menemukan daratan atas mimpi kita adalah destinasi yang terkadang tidak kita lakukan. Kita hanya membiarkan mimpi kita mengapung dan berlayar sesukanya, tanpa ada arah angin yang jelas kemana ia pergi. Meskipun, kitalah nahkoda dari pesiar mimpi kita sendiri.

Menemukan daratan. Itu tugas kita.

Tiera…tiera..’ (daratan.. daratan..) Itulah teriakan pertama Colombus saat menemukan benua Amerika untuk pertama kalinya.

You may say I’m a dreamer, but I’m not the only one (imagine, John Lenon)

Hal itulah yang harus kita katakana pada orang lain yang tidak mau percaya akan mimpi kita. Meyakinkan orang lain adalah hal yang sangat sulit. Terlebih membuatnya percaya akan mimpi kita bahwa kita benar-benar mampu mewujudkannya. Inilah PR terbesar seorang pemimpi, setelah meyakinkah dirinya sendiri.

Lontaran orang lain itulah yang menjadi pemacu atau malah pelumpuh semangat kita dalam ~menemui daratan~ tadi. Orang lain boleh bilang bahwa kita adalah pelamun atau pemimpi. Tapi tunggu, bukan hanya kita yang seperti itu. Katakan pada mereka :

 

“…..Bedaku dengan orang lain adalah PENCAPAIAN, DAYA, dan USAHAku dalam MEWUJUDKANnya…”

 

Maka : milikilah hati yang mendidih dengan impian, yang sanggup menerima segala konsekuensi atas pilihan. 

<>2. Pikiran yang berisi rencana
proses perencanaa yang matang

proses perencanaa yang matang via https://www.google.com

Bermimpi bukan hanya sesuatu yang kita lamunkan. Namun harus kita pikirkan. Berpikir bagaimana kemampuan kita, berpikir kapan target itu punya deadline yang jelas, berpikir langkah dan usaha kita untuk membuat zigot-zigot mimpi kita itu lahir menjadi bayi yang telah ~digodok~ dengan hangat dan nyaman dalam rahim yang diberi nama ~usaha keras~.

“….Berpikirlah, rencanakan setiap hal yang akan kau lakukan. Pilih jalan yang mendekatkanmu pada destinasi mimpimu…”

Cognito Ergo Sum! Aku berpikir, maka aku ada (Descartes, seorang penemu teori pengerutan bumi). Dari pahamnya, dapat disimpulkan : eksistensi seorang makhluk hidup yang disebut manusia adalah seninya tentang berpikir. Dalam segala hal !

Kunci disini adalah FOKUS. Pusatkan pikiran kita pada apa yang hendak dituju. Belajar sukses tidak perlu menyita banyak waktu kita, asal kita betul-betul fokus saat menjalaninya. Jangan biarkan pikiran terpecah oleh yang lain!

<>3. Selembar kertas yang mencatat impian dan rencana
Tulislah agar mimpi terasa dekat

Tulislah agar mimpi terasa dekat via http://www.akuinginsukses.com

Karena belajar adalah sebuah proses, maka ia perlu perencanaan dan perincian yang baik. Kenali cara belajar diri sendiri. Lalu simpan kata kunci berikutnya: TERJADWAL. Siapkan jam-jam tertentu per hari untuk jam fokus belajar tanpa gangguan. Kalau belajar ya belajar, enjoy tapi fokus! Segalanya butuh PRIORITAS!

Kemudian : “…karena sebetulnya SUKSES atau tidak itu adalah PILIHAN. Bukan soal kehebatan diri, tapi tinggal kita mau atau tidak saja…”

<>4. Tubuh yang patuh kepada keharusan bertindak
Berlari mengejar impian tanpa lelah

Berlari mengejar impian tanpa lelah via https://www.google.com

Jangan takut bermimpi, karena kita bukan satu-satunya pemimpi itu. Jangan biarkan mimpi kita tanpa usaha untuk membuatnya menetas. Berupayalah! Efisiensi pencapaian dalam mimpi adalah langkah awal. Jadilah seorang ~extraordinary~ dan lihat apa yang mampu kita capai dalam hidup ini. Dan akhirnya hanya aka nada coretan-coretan dalam lembaran target kita.

Maka kunci selanjutnya adalah konsisten. Konsisten pada komitmen diri dan waktu. Belajar sukses tidak bisa diraih dengan hanya belajar sehari penuh tanpa istirahat, lalu leha-leha seterusnya (kecuali memang punya otak super genius :D). Belajar sukses tidak perlu lama, tapi sebentar saja. Asal FOKUS, TERJADWAL, dan KONSISTEN!

<>5. Wajah yang berpendar dengan kebaikan Tuhan
Kita bukanlah apa-apa tanpa Tuhan

Kita bukanlah apa-apa tanpa Tuhan via https://www.google.com

Sekarang kita ini sedang sama-sama menunggu. Kita menunggu, takdir hebat apa lagi yang kira-kira akan datang pada kita. Maka menunggulah dengan bijaksana. Ada usaha, ada tekad, ada rencana yang juga kita persiapkan sembari menunggu. Kita melangkah meski dengan langkah-langkah kecil. Kita berupaya meski dengan upaya pelan-pelan. Kita berusaha menyelesaikan dengan baik semua yang harus kita selesaikan.

Ingatlah, kalau Tuhan sudah membawa kita sejauh ini. Dia tidak akan mungkin membiarkan kita sendirian begitu saja. Maka jangan pernah ada khawatir dalam hatimu. Jangan pernah ada ragu dalam dirimu. Tuhan akan menolong kita menuju tujuan kita.

Saat kita sudah yakin telah memiliki dan melengkapi 4 kebutuhan belajar di atas, maka kunci terakhir adalah : RABB. Ya, segala kunci adalah milikNYA. Bukankah segala kesuksesan yang kita tuju juga milikNYA? Maka jangan lupa semua tetap dikembalikan padaNYA. Tundukkan hati, agar kita benar-benar lapang dalam bertindak. Kejar Ridho Allah. Kalau Allah Ridho, apa sih yang enggak dikasih buat kamu? :D

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat proses perjalanan yang tak jarang berteman sepi, berkasih air mata, dan dipeluk luka. Lantas kamu masih mau menemaniku berjalan, Sayang?