Kebiasaan Bercanda Pakai Istilah-istilah Ini, Ternyata Nggak Banget!

Kamu pasti sudah nggak asing dengan istilah penyandang disabilitas atau lebih ramah disebut difabel. Ya, difabel adalah sebutan untuk teman-teman yang memiliki kemampuan yang berbeda, baik secara fisik, mental, ataupun intelektual. Istilah difabel ini mungkin terdengar lebih baru di telinga kita jika dibandingkan dengan istilah “penyandang cacat”.

Belakangan, istilah penyandang cacat dianggap terkesan memberikan predikat atau label negatif buat seseorang, sehingga difabel dipakai untuk menggantikan istilah penyandang cacat tersebut.

Mungkin kamu bertanya-tanya di dalam sanubari, “terus, di mana korelasi judul dengan isi artikel ini?”

Iya, jadi, istilah-istilah yang nggak banget untuk kamu pakai pas kamu lagi bercanda atau bahkan pas kamu lagi mengumpat seseorang adalah istilah-istilah dalam difabel. Apa saja, sih, contohnya?

1. Cacat

Ilustrasi Penyandang Lumpuh

Ilustrasi Penyandang Lumpuh via https://fineartamerica.com

Advertisement

Pasti kamu sudah akrab dengan kata yang satu ini. Cacat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau sempurna, atau lecet yang menyebabkan keadaannya menjadi kurang baik (kurang sempurna).

Nggak heran kamu sering mengalamatkan kata ini pada teman kamu yang mungkin sedang menghibur dengan tingkah konyolnya, atau mungkin menggunakan kata ini untuk mengumpat seseorang yang tingkah lakunya tidak sesuai ekspektasi kamu.

 

Advertisement

“Hahahahaha kocak lu cacat,”

“Yaelah cacat dah nih kang nasi goreng! Dibilangin yang dua telornya, kenapa malah sendoknya gini sih?!”

 

 

Advertisement

2. Autis

Ilustrasi Penderita Autisme

Ilustrasi Penderita Autisme via http://www.myaspergerschild.com

Buat kamu yang belum tahu, autis adalah salah satu bentuk difabel mental. Autisme adalah kondisi di mana penderitanya memiliki gangguan perkembangan otak. Kondisi ini memengaruhi kemampuannya dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, autisme juga menyebabkan gangguan perilaku dan membatasi minat penderitanya (Alo Dokter, 2018).

Meski begitu, penderita autisme biasanya memiliki keistimewaan yang unik pada diri mereka. Misalnya, ada yang sangat pintar dalam bidang sains dan berbahasa asing. Mereka juga biasanya memiliki kelebihan visual yang kuat.  

Nah, pasti cukup sering kan kata “autis” ini kamu tujukan pada teman-teman tongkrongan kamu saat sedang bercanda, atau bahkan, saat kamu sedang kesal dengan seseorang yang tingkahnya nyebelin banget.

 

“Ih liat dah, kaya anak autis, hahahahaha”
“Duh sebel deh, kenapa sih, punya temen autis banget”

 

 

3. Budek, buta, bisu dan sebagainya

Ilustrasi Tuna Netra

Ilustrasi Tuna Netra via https://i.pinimg.com

Berbicara soal disabilitas, pasti kamu paling akrab dengan kawanan istilah yang ini. Budek, buta, bisu, dan sebagainya rasanya sudah terdengar lumrah untuk diucapkan sebagai suatu candaan atau umpatan.

 

“Gitu aja nabrak, buta ya?”

“Emang budek dia mah, ngomong sama dia harus 100x baru didenger”

4. Idiot

Ilustrasi Penderita Retardasi Mental

Ilustrasi Penderita Retardasi Mental via https://petapixel.com

Idiot merupakan istilah yang biasanya dipakai untuk menyebut orang-orang yang memiliki retardasi atau keterbelakangan mental dengan IQ yang rendah yakni di bawah 70. Penderitanya biasanya juga sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. (detikHealth, 2010).

Sama seperti autisme, penderitanya biasanya juga memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri. Sayangnya, mereka sering dianggap aneh dan menjadi olok-olokan di tengah masyarakat. Kata idiot ini pun masuk dalam deretan kata yang cukup sering disebutkan anak-anak muda sebagai candaan, apalagi umpatan.

5. Gagap

Ilustrasi Gagap

Ilustrasi Gagap via http://www.quiet-corner.com

Gagap merupakan suatu gangguan dalam berbicara. Penderita gagap biasanya mengulang suku kata atau memperpanjang penyebutan suatu kata ketika berbicara (Alo Dokter, 2018).

Di Indonesia, gagap memang belum diakomodasi dalam undang-undang disabilitas/difabel. Namun di Amerika, Inggris, dan juga Turki, penderita gagap sudah diakomodir oleh perundang-undangan difabel.

Nah, mungkin biasanya kamu suka menujukan istilah ini pada teman kamu yang terbata-bata saat berbicara di depan umum, atau saat presentasi di depan kelas.

 

Istilah-istilah di atas hanyalah beberapa contoh dari sekian istilah lainnya dalam disabilitas yang sangat disayangkan, masih cukup sering digunakan sebagai gurauan dan umpatan.

Tahukah kamu, bahwa memiliki kemampuan yang bebeda, bukanlah sesuatu yang dengan sengaja dipilih oleh seseorang? Keterbatasan-keterbatasan itu bisa saja ia dapatkan sejak lahir, bahkan mungkin melalui musibah dalam bentuk kecelakaan atau bencana alam.

Yuk, mulai berempati terhadap teman-teman difabel. Kamu bisa mulai dari diri kamu sendiri, yaitu dengan menyadari bahwa kebiasaan mengucapkan istilah-istilah di atas saat kamu sedang bercanda atau mengumpat bukanlah sesuatu yang baik untuk dilakukan dan tidak bisa dianggap sepele.

Kamu tidak pernah tahu apa yang mereka rasakan ketika mendengar kamu menjadikan kekurangan dan keterbatasan mereka sebagai candaan untuk kamu tertawakan?

Jadi, masih pengen keliatan keren, kan? Mending kamu stop deh, bercanda pakai istilah-istilah di atas. Selamat bertutur kata baik!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE