Kehilangannya Menjadi Hal yang Viral, Connie Converse Sang Legend yang Abadi dengan Karya-Karyanya

Karyanya masih dinikmati bertahun-tahun lamanya

Sebagian besar orang hari ini memiliki cita-cita sebagai artis untuk menjadi terkenal. Salah kaprah sering terjadi saat membedakan artis dengan selebriti. Artis, diadaptasi dari kata “art” yang berarti “seni” adalah seorang seniman. Sedangkan, selebriti adalah seseorang yang terkenal, bisa jadi selebriti tersebut bukanlah artis, seperti Hotman Paris, seorang pengacara yang terkenal, ia bukanlah seniman, tetapi sering disebut sebagai artis.

Era di mana teknologi sangat digandrungi oleh seluruh warga dunia tentu menimbulkan berbagai persepsi dan kebiasaan baru bagi generasi penggunanya. Mulai dari banyaknya artis Indie atau Independen yang dikenal luas tanpa melalui label rekaman mayor, pekerjaan baru seperti Influencer, Youtuber, Selebgram, Blogger, dan masih banyak lagi. Banyak pula orang-orang yang viral secara instan lalu menjadi kaya raya hanya karena satu foto atau videonya. “Viral” menurut KBBI memiliki arti: bersifat menyebar luas dan cepat seperti virus.

Biasanya selebriti yang terkenal karena keviralannnya adalah yang memiliki sensasi (negatif mau pun positif), unik, lucu, dan berbeda dari yang lain. Contohnya adalah Ade Londok dari video “Odading Mang Oleh”, hubungan percintaan Kekeyi dan Rio, hingga Karin Novilda yang membuat klarifikasi sambil menangis di akun Youtubenya pada tahun 2016. Lain dengan artis viral, orang-orang yang disebut sebagai artis legendaris biasanya memiliki suatu karya yang dikenang dan masih dinikmati oleh orang banyak hingga puluhan tahun setelahnya seperti Suzanna, Iwan Fals, Slank, Broery Marantika, Ebiet G. Ade, dan masih banyak lagi.

3. Kronologi Hilangnya Sang Legenda

Photo by Best Selling Carsblog

Photo by Best Selling Carsblog via https://bestsellingcarsblog.com

Advertisement

Tahun 1973, kantor Journal of Conflict Resolution pindah ke Yale setelah dilelangkan tanpa sepengetahuannya. Pada masa-masa itu pula dokter mengatakan ia membutuhkan histeraktomi, di mana hal tersebut kian menambah tingkat depresi Connie yang memicu kepergiannya. Tak lama kemudian, saudara-saudara dan teman-temannya menerima surat perpisahan yang berbunyi,

“Biarkan saya pergi. Biarkan saya menjadi (sesuatu) bila saya bisa. Biarkan saya tidak menjadi bila saya tidak bisa. Masyarakat membuat saya terpesona & kagum & mengisi saya dengan kesedihan & kegembiraan; saya hanya tak bisa menemukan tempat saya untuk cocok dengannya.”. Di usia yang ke-50 tahun itulah,  diketahui sahabatnya bahwa Connie Converse menyetir Volkswagen Beetle-nya pergi dan menghilang.

4. Karya-Karya Connie Converse yang Akhirnya Viral

Photo by Google Images

Photo by Google Images via https://www.google.com

“Namanya adalah Connie Converse, plain-Jane (gadis biasa), berkacamata, dan sama sekali tak terlihat ia akan membaur dengan kerumunan kita. Saat ia mulai menyanyi, ia mengubah kita!”, ujar Gene Deitch yang diundang ke acara radio WNYC pada tahun 2004.

Advertisement

Di acara tersebut Deitch diminta memutar lagu kesukaannya, termasuk lagu “One by One” yang pernah direkam oleh Connie di dapurnya. Pada saat yang sama, dua produser asal New York, Dan Dzula dan David Herman tengah mendengarkan lagu tersebut dan sangat tersentuh oleh lantunan dari Connie Converse yang legendaris. Mereka pun sontak berinisiatif menaikkan kualitas audio rekaman album Connie dan merilis 17 lagunya pada tahun 2009. Setelah itu banyak bermunculan penggemar Connie dari seluruh dunia. Figurnya menginspirasi pertunjukan Howard Fishman, tari modern “Empty Pockets” John Heginbotham, penampilan tribut “Roving Woman” oleh Nat Johnson, tribut kepada musik Connie Converse dalam Spinning on Air 25th Anniversary, film pendek We Lived Alone: The Connie Converse Documentary, album Vanity of Vanities: A Tribute to Connie Converse oleh Tzadik Records, dan lagu “Memories of Winter” oleh Dana Gavanski pada 2020.

Berbeda dari artis viral lainnya, Connie Converse tidak menghadapi secara langsung maupun meraup keuntungan materi dari keviralan dan karyanya, bahkan besar kemungkinan ia sendiri tak tahu bahwa dirinya kini telah viral. Sedangkan sebagai artis legendaris, kebanyakan memang dinobatkan sebagai legenda setelah sosoknya meninggal, namun dalam hal ini ‘menghilang’. Banyak orang-orang yang memiliki potensi luar biasa namun terkubur begitu saja karena kurangnya publikasi. Dan ternyata sensasi pun bukanlah satu-satunya cara untuk menjadi terkenal sebagai selebritas. Artikel dan seniman yang membahas Connie bukan karena menghilangnya, namun dari sisi musikalitas dan kualitas karyanya. Ternyata masih ada harapan bagi seniman sejati untuk mengedepankan karya daripada sensasi untuk viral semata.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE