Memiliki kehidupan yang serba sempurna pasti menjadi goals setiap orang. Namun, ternyata terobsesi menjadi pribadi yang sempurna juga ada dampak positif dan negatif nya. Orang ini sering kali disebut sebagai orang yang perfeksionis. Perfeksionis adalah sifat di mana orang menuntut dirinya menjadi orang yang sempurna. Orang yang perfeksionis selalu memerhatikan sesuatu secara detail dan rinci. Lalu, bukankan itu bisa menjadi kelebihan bagi orang tersebut?
Ternyata menjadi perfeksionis bisa juga mendatangkan dampak negatif bagi orang tersebut. Orang yang perfeksionis akan membebankan dirinya sendiri dan cenderung mudah mengalami stress dan depresi jika hal yang ia lakukan tidak sesuai dengan ekspektasi, tidak sempurna. Sifat perfeksionis yang dimiliki justru bisa merusak kesehatan mental pada orang tersebut.
Tak hanya itu, berikut ini adalah dampak-dampak negatif yang akan dialami oleh si perfeksionis.
ADVERTISEMENTS
1. Cemas berlebihan
Photo by Andrew Neel from Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Andrew Neel from Pexels via https://www.pexels.com
Seorang yang perfeksionis cenderung memiliki kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan ketika ia mengerjakan sesuatu. Mereka akan khawatir mengenai hasil dari sesuatu yang ia kerjakan, jika itu tidak sesuai dengan ekspektasinya, ia akan merasa tidak puas.
ADVERTISEMENTS
2. Takut untuk mencoba hal baru
Photo by Tim Gouw from Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Tim Gouw from Pexels via https://www.pexels.com
Orang yang memiliki sifat perfeksionis cenderung takut untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal baru karena mereka cemas dan takut melakukan kesalahan. Keluar dari zona nyaman sangat penting untuk kita mengembangkan skill dan kualitas diri kita.
ADVERTISEMENTS
3. Sulit percaya kepada orang lain
Photo by SHVETS production from Pexels via https://www.pexels.com
Photo by SHVETS production from Pexels via https://www.pexels.com
Jika ada sesuatu yang harus dikerjakan bersama, seseorang yang perfeksionis cenderung ingin mengerjakan semuanya sendirian karena tidak percaya kepada kemampuan orang lain. Selain membebani diri sendiri, hal ini juga akan membuat orang lain merasa tidak nyaman.
ADVERTISEMENTS
4. Sulit menerima kritik dari orang lain
Photo by SHVETS production from Pexels via https://www.pexels.com
Photo by SHVETS production from Pexels via https://www.pexels.com
Seorang yang perfeksionis selalu merasa bahwa dirinya benar dan apa yang mereka katakan memang benar, dan tidak mau menerima kritik dari orang lain. Jika ini terjadi di dunia kerja, akan sangat sulit untuk si perfeksionis bisa mengevaluasi dirinya ketika ia melakukan kesalahan karena ia tidak mau mendengar kritik dari orang lain.
ADVERTISEMENTS
5. Gangguan kejiwaan
Photo by Mikhail Nilov from Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Mikhail Nilov from Pexels via https://www.pexels.com
Dari semua yang sudah disebutkan sebelumnya, pada akhirnya si perfeksionis akan merasa terganggu dan menjauh dari lingkungannya. Apalagi ketika ada sesuatu yang menjadi target tidak terwujudkan, dan tidak terealisasikan. Ini akan sangat buruk karena si perfeksionis akan membebani dirinya sendiri, merasa cemas, frustasi, bisa berujung pada depresi.
Menjadi sempurna itu ternyata bisa mendatangkan petaka. Membuat kesalahan itu tidak apa, justru ketika kita membuat kesalahan kita bisa memperbaiki dan mengembangkan kualitas diri kita. Dengan begitu, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”