Kuliah ke Luar Negeri Bukan Lagi Mimpi, Asal Kamu Bisa Membebaskan Diri dari 8 Mitos Ini!

Dengar, saya dulu sepertimu.

Saya pernah menganggap kuliah ke luar negeri itu ribet ngurusnya. Boro-boro dapet beasiswa. Saya dulu bingung di mana saya harus cari info beasiswa dan bagaimana mendapatkannya. Sebagian dari kamu juga bertanya-tanya,”Susah gak ya hidup di luar negeri?” atau malah skeptis,”Emang kenapa sih harus kuliah ke luar negeri?”

Saat kamu mengangguk-angguk dalam hati pada kalimat-kalimat di atas, itu tandanya artikel ini perlu kamu baca sampai selesai. Kamu beruntung karena setelah membaca kata demi kata, pikiranmu akan lebih terbuka, optimismemu terpompa, dan mimpimu akan terwujud dengan cara yang tidak kamu duga. Artikel kali ini memang cukup panjang. Artinya, kamu akan merasa puas dan tercerahkan. Apalagi, untuk orang yang siap meraih mimpi, 10 poin singkat ini pasti bisa kamu lahap dengan mudah.

Mari kita mulai.

1. Apply Beasiswa Itu Ga Seribet Apply ke Calon Mertua

Gampaaang…. 🙂 via http://i.giphy.com

Untuk kuliah ke luar negeri, kamu cuma perlu 4 dokumen penting. Mulai dari CV, Motivation letter, professional plan, dan proposal tesis. Itu pun ga mutlak. Bisa kurang. Bandingkan dengan dokumen yang perlu kamu siapkan kalo mau nikah. Bisa sampe 15 dokumen!

1. Surat Keterangan Untuk Nikah (N1)

2. Surat Keterangan Asal Usul (N2)

3. Surat Persetujuan Mempelai (N3)

4. Surat Keterangan Tentang Orang Tua (N4)

5. Surat Izin Orang Tua (N5)

6. Surat Keterangan Kematian Suami/Istri (N6)

7. Pemberitahuan Kehendak Nikah (N7)

8. Fotocopy KTP dan KK

9. Akta Cerai/Thalak bagi Calon Pengantin yang Janda atau Duda

10.Pas foto 2×3 sebanyak 5 lembar

11.Surat Izin Komandan bagi Anggota ABRI/POLRI (SIK)

12.Dispensasi Camat bagi yang Kurang 10 Hari Kerja

13.Izin Pengadilan bagi Calon Pengantin di Bawah Umur

14.Izin Poligami dari Pengadilan bagi yang Beristeri Lebih dari Seorang

15.Surat Rekomendasi Nikah

16.Surat Keterangan Model K1 bagi WNI Keturunan Asing

Tuh, malah ada 16 poin hehe. Pantes sebagian teman saya lebih memilih lanjut studi S2 dan S3 ketimbang nikah. Jadi gimana, udah siap mengalihkan galau gagal nikahmu untuk kuliah ke luar negeri?

Tapi tunggu dulu. Baca poin 2.

2. “Emang harus ya kuliah ke luar negeri?”

Bukannya kuliah di Indonesia juga udah cukup?

Bukannya sekarang lagi nge-tren "Jadi pengusaha aja ga usah kuliah. Apalagi cuma cari ijazah sampe ke luar negeri. Ga penting!"

Well, saya tidak sedang membandingkan kuliah di Indonesia atau luar negeri. Mengajak kuliah ke luar negeri tidak berarti menjelek-jelekkan pendidikan dalam negeri. Saya pun tidak memaksamu untuk mengikuti jejak mereka, para pelajar Indonesia, untuk belajar plus traveling ke berbagai belahan dunia.Karena secara lengkap, Hipwee sudah bahas untukmu di 11 Alasan Kenapa Kuliah ke Luar Negeri adalah Cita-cita Mulia

Kamu hanya perlu membayangkan hal ini:

Kamu memesan robot ke sebuah pabrik. Kamu bertanya,"Kalo robot biasa aja, berapa lama pembuatannya?"

Dijawab,"7 hari."

"Kalau robot yang fiturnya lengkap, tahan banting, desainnya keren, punya teman banyak, senjata paling canggih, berapa lama pengerjaannya?"

Dijawab,"Sama. 7 Hari."

Lalu, Mana yang kamu pilih?

Sama dengan kuliah ke luar negeri. Waktu yang dipakai untuk kuliah, sama-sama 4 tahun misalnya. Bedanya, 4 tahun lagi kamu "terlahir kembali" dengan mental yang lebih tangguh, koneksi lebih luas, lebih bijaksana, kecintaan pada negeri yang menguat, dan penguasaan ilmu lebih mutakhir. Capeknya sama, hasilnya beda bagai bumi dan langit. Mana yang kamu pilih?

Dan mulai sekarang, entah kenapa, kamu mulai merasakan kembali harapan itu. Dalam hatimu, kamu tahu kamu layak dan bisa kuliah ke luar negeri. Kamu juga mendengar dalam batinmu sebuah pertanyaan yang menghambat mimpimu,"Kak, bukannya kita harus jago bahasa Inggris ya?"

3. Kamu Tak Perlu Jago Bahasa Inggris. Cukup Kuasai Ini!

English, please? via http://comedycentral.com

Entah di mana negara tujuanmu nanti, kamu tak perlu jago bahasa Inggris. Kamu cukup kuasai STANDAR MINIMUM berkomunikasi. Lihat, apa bahasamu sehari-hari? Indonesia? Jawa? Batak? Bali? Setelah itu, cek kamus bahasa yang sering kamu pakai. Ada berapa kata di sana? Ratusan ribu kata atau malah jutaan! Dari sekian banyak kata itu, berapa yang kamu tahu artinya? Dari yang kamu tahu artinya, seberapa dikit yang kamu pakai?

Saya yakin, kamu masih sering tidak tahu apa bahasa Indonesia dari suatu kata. Tapi kamu tetap MAMPU berkomunikasi bukan? Kamu bahkan tetap bisa sekolah dan kuliah bukan? Khawatir grammar? Ya elah.. Bule aja juga banyak kok yang salah grammar. Seperti pemuda Jawa yang salah pake bahasa krama inggil. Seperti kita yang sering salah pake "merubah" padahal yang bener "mengubah". Doesn't speak well in English doesn't mean you cannot study abroad! (Sengaja kalimat barusan dibuat jelek, tapi kamu tetap nangkep maksudnya 'kan?)

Pada level praktisnya, kamu cukup memiliki nilai TOEFL/ IELTS sesuai syarat minimum masing-masing beasiswa. Apalagi kalau kamu mengincar Turki, Jepang, atau Korea. Ga perlu-perlu amat tuh bahasa Inggris. Ya iyalah. hehe.

Selain itu, ada lho yang namanya kelas persiapan. Di sini kamu akan dibimbing sampai lancar bahasa negara tujuan agar bisa mengikuti kuliah dengan lancar. Banyak kok kawan saya yang ke Jerman, ambil kelas persiapan dulu. Tidak hanya soal bahasa, kita juga mengintip budaya setempat dan cara-cara praktis bertahan hidup di masing-masing negara. Menarik bukan?

4. Takut Ga Betah? Coba baca fakta ini

Kangen rumah! via http://newscult.com

Well, memang banyak yang khawatir soal itu. Tapi, ingat. Saat kamu kuliah di luar negeri, tidak hanya kamu yang takut ga betah! Kenapa? Banyak juga yang baru pertama kali tinggal jauh dari negara asal. Kampus tujuanmu juga pasti memiliki minggu orientasi bagi para pendatang. Selain itu, ada banyak cara unik yang dilakukan para pelajar Indonesia untuk mengatasinya.

Mulai dari bawa boneka / baju favorit, bawa stok sambel dan indomie yang banyak, dan tentu, batik.

Bawa batik itu jadi semacam hal "wajib". Pake aja buat jalan-jalan. Kalo ketemu bule, mereka akan tertarik dan kamu dapat teman baru. Tidak jarang, saat kamu jalan-jalan di taman, pasar, atau town hall, ada sesama pelajar Indonesia yang menghampirimu lho! Nah, kalo sudah dapet "teman sekampung", menjadi betah itu hal yang mudah!

Jadi, masih takut ga betah? Oya, saat ini kamu pasti sudah makin optimis bukan? Sebagian dari kamu mungkin masih ingin tahu kebenaran mitos ini:

– Benarkah kuliah ke luar negeri itu mahal?

– Bukannya beasiswa hanya untuk yang ga mampu?

– Kalo dari kampus ga terkenal, emang bisa?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, yuk klik halaman selanjutnya. Sudah dibahas tuntas di sana. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sukanya bercanda dengan pikiranmu. Merayu logikamu. Lebih sering bisnis daripada nulis.