#ManusiaBolehBerencana; Untukmu 2018 : Terima Kasih dan Selamat Tinggal

Terlepas dari resolusi-resolusi yang belum tercapai, terima kasih atas 12 bulan yang amat berarti ini.

Hello 2018

Tak terasa kini aku tengah berdiri di penghujung-mu. Dan sebentar lagi, dalam hitungan jam, maka aku harus “Say Good Bye” padamu. Berat memang. Namun ini sebuah siklus yang harus kita terima dan jalani. Aku ikhlas, dan aku yakin kau juga demikian.

 

Kau benar 2018,, kenangan kita selama setahun ini sangat manis. Meskipun banyak resolusi belum berhasil aku raih, namun itu semua tidak mengurangi rasa syukur menjalani 12 bulan bersamamu. Menikmati saat-saat terakhir bersamamu, wahai 2018, izinkanlah aku bernostalgia. Mengenang pencapaian-pencapaian indah selama setahun belakangan ini. Kau tidak keberatan bukan?

 

Baiklah,, kita mulai satu persatu.

1. Awal tahun, tepatnya 1 Januari 2018, keinginan untuk "resign" akhirnya terkabulkan

fireblandtalent.com

fireblandtalent.com via https://firebrandtalent.com

Advertisement

Yap, kau tentunya masih ingat kan, sudah sejak lama aku menginginkan untuk berpetualang ke dunia yang baru. Bukan berarti di sini tidak menyenangkan. Sama sekali bukan.

 

Hanya saja, tempat di mana 3,5 tahun aku mengumpulkan rupiah ini bukanlah duniaku. Ibarat ikan, aku layaknya tuna yang berenang di air tawar. Hanya saja aku berusaha beradaptasi. Dan aku belum punya cukup keberanian untuk memutuskan hengkang.

Advertisement

 

Namun di akhir tahun, sebelum berjumpa denganmu, akhirnya keberanian itu terkumpul. Betapa leganya saat akhirnya surat pengunduran diri itu diterima. Dan tepat di 1 Januari 2018, aku resmi menyandang status sebagai pengangguran.

Advertisement

 

Terima kasih banyak selalu ku ucapkan untuk rekan-rekan kerja dan atasan yang selalu membantuku selama ini. Semoga Tuhan membalas kebaikan-kebaikan kalian.

 

2. Setelah sebelumnya hanya bisa membaca buku, betapa senangnya ketika akhirnya bisa ikut menerbitkan buku

deksgram.net

deksgram.net via https://www.google.com

Seperti yang kau lihat di tahun-tahun sebelumnya betapa aku sangat senang membaca buku ber-genre cinta dan motivasi. Namun bermimpi untuk jadi penulis? Sama sekali tidak pernah terpikirkan.

 

Bisa dibilang nekat memang waktu itu, mengirim sebuah naskah yang masih acak-acakkan ke penerbit. Terlebih diri ini sama sekali tidak memiliki ilmu yang cukup di dunia literasi. Setelah edit sana-sini, alhasil jadilah. Tepat tanggal 5 Januari 2018, akhirnya buku perdana yang bertuliskan namaku itu launching di pasaran, baik versi fisik dan e-book.

 

3. Memulai hidup baru di tahun baru, Layak-kah dicantumkan sebagai daftar pencapaian berharga?

“Menikah dan memiliki anak bukanlah suatu pencapaian. Melainkan takdir Tuhan”

Ya, aku pernah membaca dan sepakat dengat kalimat ini. Rejeki, jodoh, dan maut, ada di tangan Tuhan. Namun tentu ia akan tetap di tangan Tuhan jika kita tidak mengambilnya. Hehehe,, Ya, konsep jodoh memang tidak sesederhana itu. Namanya memang sudah dituliskan, namun tetap membutuhkan usaha dan doa untuk sampai kepadanya.

 

Dan kau tahu kan Wahai 2018, perjalanan cinta sampai akhirnya menemukan sosoknya yang menggenapi-ku sangat tidak mudah. Kau tentu masih ingat betapa dalamnya luka yang ditimbulkan oleh seseorang di tahun 2015.

 

Sosok yang telah menjanjikan masa depan dan tiba-tiba berubah haluan. Sosok yang akan selalu menjadi simbol tentang rendahnya harga diri laki-laki. Lalu ketika bertemu dengan seseorang yang membuat diri ini kembali mau memperjuangkan cinta dan berhasil, bolehkan aku menyebutnya sebagai pencapaian? Ya, pencapaian yang tercipta atas izin Tuhan.

4. Ketika 2 garis ungu itu muncul, boleh juga kan disebut sebagai pencapaian?

2 garis ungu

2 garis ungu via http://www.google.com

Apalagi yang ditunggu sepasang suami-istri yang baru menikah kecuali 2 garis ungu yang muncul di testpack? Bagi kami waktu itu, penampakan tersebut adalah penampakan paling indah yang pernah kami lihat.

 

Di usia pernikahan kami yang baru menginjak 4 bulan, Tuhan sudah mempercayai kami untuk memikul amanah ini. Tangis haru tak terelakan menjelang subuh di 1 Mei 2018.

 

Dan di penghujung-mu saat ini, kami menanti baby boy yang akan menambah kebahagiaan kami di awal tahun kelak. Mohon doanya ya,,

5. Menjadi Ibu Rumah Tangga dengan gelar pendidikan sarjana, pencapaian atau aib?

creativemarket.com

creativemarket.com via https://creativemarket.com

Ibu rumah tangga yang bergelar sarjana?

Memang banyak yang menyanyangkan waktu itu. Apalagi melihat menterengnya nama kampus serta nilai yang kuperoleh.

 

Untungnya telinga ini cukup tebal. Segala macam omongan tidak mengenakkan lewat saja. Yang terpenting adalah, kami berbahagia. Betul kan? Ah, seandainya mereka tahu betapa beberapa wanita karir di luar sana merindukan perannya sebagai Istri dan Ibu yang utuh.

 

Itulah beberapa pencapaian yang bisa ku-ulas lagi bersamamu. Aku tahu kau harus berkemas untuk kemudian pergi. Terlepas dari beberapa resolusi kehidupan yang belum tercapai di tahun ini, aku sangat berterima kasih pada Tuhan, dan kepadamu atas segala pencapaian-pencapaian berharga ini.

 

Terima kasih pula masih diberi kesempatan untuk terus melanjutkan kehidupan. Diri ini berjani untuk mengejar resolusi-resolusi yang tertinggal karena #ManusiaBolehBerencana, dan menjadi insan yang lebih baik lagi ke depannya. Semoga..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang biasa yang selalu berusaha untuk menjadi luar biasa setiap harinya

CLOSE