Meski Menikah Bukan Perlombaan, tapi 9 Hal Ini Perlu Kamu Pikirkan untuk Menghindari Stigma Wanita di Usia 25

menghindari stigma wanita usia 25

Menikah itu bukan perkara cepat atau lambat, tapi perkara siap atau tidak. Seringkali kita berpikir bahwa menikah adalahΒ sebuah tujuan akhir. Namun tahukah kamu ternyataΒ menikah hanyalahΒ salah satu cara untuk mencapai tujuan hidup. Banyak hal yang baru akan dihadapi setelah dua pasang manusia melakukan akad. Itulah kenapa kita sering mendoakan pengantin, satu di antaranya dengan kalimat, β€œSelamat menempuh hidup baru”.

Nah, banyak dari kita yang pada akhirnya merasa khawatir karena diusia 25 tahun belum bertemu dengan seseorang yang klik. Ada stigma di masyarakatΒ bahwa 25 tahun adalah usia yang pas untuk seseorang berkeluarga. Lalu, serbuan pertanyaan, β€œKapan nikah?”, β€œKapan nyusul?”, atau β€œMana gandengannya?” harus dihadapi oleh para single. Padahal, tidak semua orang siap membina hubungan rumah tangga di usia tersebut.

Ini dia, 9 hal yang wajib kamu ketahui untuk hadapi stigma wanita harus menikah diusia 25 tahun.Β 

Advertisement

1. Kenali dan pahami dirimu dengan baik

unsplash.com/fodelwdc

unsplash.com/fodelwdc via https://unsplash.com

Proses mengenal diri seringkali menjadi salah satu poin yang diabaikan sebelum menjalin hubungan pernikahan. Padahal hal ini sangat penting untuk mempertimbangkan seseorang yang kelak menjadi pendampingmu. Ya, sesederhana menjawab pertanyaan, β€œPria seperti apa yang kamu butuhkan untuk menjadi pemimpin dalam keluarga?”

Banyak dari kita pasti menjawab, β€œyang penting dia bertanggung jawab, shaleh, dan mau menerima aku apa adanya”. Tidak salah memang, namun alangkah lebih baik jika kamu bisa menjawabnya lebih detail, misal β€œAku butuh seseorang yang bersedia mendukung pendidikanku karena aku ingin menjadi seorang dosen”.

Advertisement

Coba kenali dan pahami kembali siapa kamu dengan bertanya apa tujuan hidupmu, apa saja rencanamu, hal apa yang kamu suka dan tidak, apakah kamu sudah menerima kekurangan dan kelebihanmu, dan bagaimana kamu menyelesaikan masalah yang kamu hadapi. Jika kamu sudah tahu maka kamu akan lebih mantap mempertimbangkan seseorang yang kelak menjadi pendampingmu.

2. Ketahui dan pahami apa saja yang perlu kamu siapkan untuk sebuah pernikahan

unsplash.com/davidthomaz

unsplash.com/davidthomaz via https://unsplash.com

Ini bukan hanya tentang resepsi pernikahan sajaΒ ya. Ada tiga hal yang jauh lebih penting harus kamu persiapkan untuk sebuah pernikahan, yaitu ilmu, mental, dan finansial. Bisa dibilang, ketiga hal tersebut adalah fondasi dalam biduk rumah tangga.

Advertisement

Sesederhana kamu menjawab pertanyaan berikut, apakah kamu sudah tahu dan memahami kewajiban dan hak suami-istri? Bagaimana bayanganmu terhadap sebuah rumah tangga? Sudahkah mentalmu siap menerima berbagai kemungkinan yang akan terjadi? Bagaimana kesiapan finansialmu?

Sebagian perceraian disebabkan oleh faktor finansial, apakah kamu sudah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama pernikahan?Β Tidak harus kaya untuk menikah dengan seseorang, hal terpenting kamu siap bertanggung jawab atas urusan finansial rumah tanggamu kelak.Β Β 

3. Belum mau menikah, bukan berarti kamu tidak mempersiapkannya

unspash.com/edulauton

unspash.com/edulauton via https://unsplash.com

Belum mau menikah dalam waktu dekat bukan berarti kamu tidak mempersiapkannya. Siapkan tiga hal yang sudah disebutkan di atas dan fokuslah pada tujuan dan rencana hidupmu hari ini. Tenang, persiapan itu bukan hanya untuk sebuah pernikahan saja kok tapi bagian dari proses pendewasaan diri agar hidupmu lebih berkualitas. Jangan sampai kamu berpikir, β€œAku sudah mempersiapkan ketiganya tapi kenapa jodoh belum juga datang?”. Menikah hanya perkara waktu.

4. Menikah bukanlah tujuan akhir, tapi salah satu cara mencapai tujuan hidup

unsplash.com/jessicarockowitz

unsplash.com/jessicarockowitz via https://unsplash.com

Sudah kenal diri kamu dengan baik, kan? Berarti kamu sudah tahu apa tujuan hidupmu. Dengan begitu, kamu satu tingkat lebih paham bahwa menikah memang bukanlah tujuan akhir, tapi salah satu sarana untuk bisa mencapai tujuan hidupmu. Kamu dan calon pasanganmu pasti punya tujuan dan rencana hidup, jangan sampai bersatunya kalian dalam sebuah pernikahan membuat satu di antara kalian mengorbankan masa depan yang sudah direncanakan.

5. Menikah itu bukan perkara unjuk gigi kamu sudah sold out, tapi sebuah perjanjian yang sakral

unsplash.com/a_strong

unsplash.com/a_strong via https://unsplash.com

Nilaimu sebagai manusia bukan dilihat dari apakah kamu sudah menikah atau belum, tapi seberapa besar kebermanfaatan yang kamu berikan. Pahami kembali arti sebuah pernikahan untukmu.

Saking sakralnya sebuah pernikahan, persiapannya saja harus matang. Dengan menikah, kamu baru saja memulai kehidupan yang baru bersama seseorang. Setiap kebaikan yang kamu lakukan pada pasanganmu mengandung ribuan berkah namun setiap kelalaian yang kamu lakukan bisa menjadi bentuk kezaliman.

6. Wajar jika kamu lelah dengan stigma tersebut tapi ada hal yang lebih penting untuk kamu lakukan

unsplash.com/youxventures

unsplash.com/youxventures via https://unsplash.com

Jika kamu merasa lelah dengan stigma wanita harusnya sudah menikah di usia 25 tahun, itu wajar dan manusiawi. Tapi tindakan apa yang kamu pilih kemudian adalah hal yang paling penting. Daripada sibuk memikirkan hal-hal yang ada di luar kendali seperti penilaian orang lain dan memikirkan kapan jodoh datang, lebih baik kamu sibukkan dengan aktivitas yang bisa membuatmu menjadi lebih produktif. Yakin deh, jodoh akan datang diwaktu yang tepat bukan cepat atau lambat.

7. Jika kamu berkualitas maka kamu akan menikah dengan seseorang dengan kualitas yang setara

unsplash.com/christinhumephoto

unsplash.com/christinhumephoto via https://unsplash.com

Perspektifmu memandang hidup akan memengaruhi keputusanmu dalam memilih seseorang. Jangan pernah merasa rugi ketika kamu mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin karena jodohmu adalah cerminan yang juga mempersiapkan dirinya agar setara denganmu. Minimal, dia bisa nyambung saat berdiskusi dan masing-masing merasa nyaman.

8. Menikahlah di saat sudah siap

unsplash.com/alvinmahmudov

unsplash.com/alvinmahmudov via https://unsplash.com

Menikahlah di saat kamu sudah siap ilmu, mental, dan finansial, bukan menikah karena kata orang. Kenapa? Karena hidupmu, kamu yang jalani. Jika hari ini kamu ditanya, β€œKapan nikah?” nanti setelah menikah kamu juga akan ditanya, β€œKapan punya anak?”, β€œKapan anakmu punya adik?”, dan beribu pertanyaan lainnya. Lelah kalau kamu menikah hanya untuk membuat orang berhenti bertanya karena mereka tidak akan melakukan hal yang kamu inginkan.

9. Jika sudah butuh menikah, jangan lupa untuk mempersiapkan diri sekarang juga

unsplash.com/shardayyy

unsplash.com/shardayyy via https://unsplash.com

Ketika kamu sudah benar-benar butuh menikah, misal karena dorongan biologis maka kamu harus lebih sigap mempersiapkan tiga poin di atas. Bukan karena satu alasan itu lantas kamu lupa mempersiapkan hal-hal yang sebenarnya sangat esensial bagi kehidupan rumah tanggamu kelak. Menikah bukan untuk satu atau dua tahun, kan?

Nah, itu dia 9 hal yang wajib kamu ketahui untuk hadapi stigma yang menurutmu berlaku di masyarakat. Semoga kamu bisa sibuk mempersiapkan diri menjadi manusia berkualitas, bukan sibuk memikirkan stigma tersebut ya.Β 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

β€œ

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang wanita berusia 26 tahun yang akan melanjutkan sekolah pascasarjana di salah satu PTN Kota Bandung. Menulis menjadi salah satu cara ia produktif disetiap harinya.

Editor

une femme libre

CLOSE