Pandemi di Penghujung Umur 20-an Ku, Banyak yang Dapat Aku Pelajari Dengan Situasi Ini

Halo pandemi, dari aku yang sebentar lagi berumur 30.

Umur, adalah sesuatu yang gak bisa kita tebak. Umur berapa kita akan lulus kuliah? Umur berapa kita mulai berkarier? Umur berapa kita menikah? Bahkan kita nggak tahu di angka berapa umur kita akan berhenti? Penghujung umur 20-an bagi banyak orang adalah saat-saat yang bisa dibilang genting. Seakan penghujung umur 20-an adalah deadline bagi banyak tuntutan-tuntutan di kehidupan. Seiring deadline itu, datang pertanyaan.  Apakah kariermu sudah bagus? Apakah kamu sudah cukup bersenang-senang sendirian?  Apakah kamu sudah di jalur yang benar untuk mencapai impianmu?

Namun Deadline bagi kaum-kaum penghujung umur 20-an kali ini rasanya lebih spesial. Kenapa? Ya Benar karena Pandemi. Banyak list liburan yang dibatalkan, promosi-promosi karier yang tertahan, rencana-rencana bahagia yang tertunda. Pandemi menyadarkan kita banyak hal-hal yang dulu kita anggap biasa dan kita sering tunda-tunda kini menjadi tak bisa. Di penghujung umur 20-an dan pandemi yang menyerang ini, terselip harapan dan rencana menyambut umur kepala tiga yang segera datang. Bila pandemi adalah gelap, maka harapan adalah cahaya. Karena sejatinya selalu ada pagi, setelah malam.

Advertisement

1. Meluangkan Waktu Lebih Banyak Untuk Orang Tua

Photo by Jaddy Liu

Photo by Jaddy Liu via https://unsplash.com

Sebagian dari kita mungkin ada yang kuliah merantau keluar kota, ada yang kerja merantau keluar kota, atau bahkan ada yang kuliah merantau dan setelah bekerja harus merantau juga jauh dari orang tua. Sebelum pandemi, mungkin kita bisa pulang ke rumah kapan pun kita mau. Kadang kalau sedang pulang kita lebih memilih nongkrong sama teman. Tapi setelah pandemi, pulang hampir seakan jadi mitos. Keadaan pandemi memaksa kita mengurangi perjalanan ke luar kota. Pulang bagaikan simalakama, mau pulang takut bawa virus, tapi kalau gak pulang rindu.

Bila pandemi telah pandemi telah terlewati atau kita punya kesempatan untuk pulang, meluangkan waktu lebih banyak bersama orang tua rasanya tidak ada salahnya. Dulu mereka yang mengajarkan kita cara berjalan, sekarang tugas kita untuk mengajak mereka jalan-jalan. Namun, untuk sekarang cukup melihat senyum mereka via video call saja. Terimakasih teknologi!!!

Advertisement

2. Ayo Jalan-Jalan Lagi, Jangan Tidur Aja !

Photo by Marcella Oscar

Photo by Marcella Oscar via https://unsplash.com

Ada yang bilang, waktu muda kita punya waktu dan tenaga tapi gak punya uang, waktu sudah berkarier kita punya uang dan tenaga tapi gak punya waktu, saat tua kita punya uang dan waktu tapi gak punya tenaga. Sedikit banyak mungkin kalimat itu benar, tapi kita gak boleh nyerah sama keadaan. Kadang-kadang kita lebih milih untuk rebahan daripada jalan-jalan di waktu luang, kebanyakan mungkin karena capek kerja setiap minggu. 

Waktu-waktu luang yang mungkin kita pakai untuk malas-malasan harusnya bisa kita konversi untuk jalan-jalan, melihat dunia dari sisi yang lain. Sekarang saat pandemi, mau kemana-mana susah. Liburan juga gak semudah dulu lagi. Jadi siapkan energimu, siapkan list liburanmu, dan jangan lupa siapkan tabunganmu! Ketika semuanya membaik, ayo kita jalan-jalan lagi! Mumpung belum umur 30, dan lebih mager lagi buat jalan-jalan.

3. Menabung!

Advertisement
Photo by Micheile Henderson

Photo by Micheile Henderson via https://unsplash.com

Sebelum pandemi, semua seakan baik-baik saja. Gaji masih lancar, kiriman dari orang tua pun masih lancar untuk yang kuliah. Tapi semua berubah saat pandemi menyerang. Banyak yang mengalami pengurangan gaji, dirumahkan sementara oleh kantor, bahkan banyak yang kurang beruntung harus berhenti dari pekerjaan karena efisiensi di perusahaan.Pandemi ini sangat berat untuk kita semua, banyak yang gak siap menghadapinya. Terutama dari sisi finansial.

Saat semua baik-baik saja kita cenderung konsumtif, belanja online sana sini. Beli barang dari yang mungkin kita perlu, lumayan perlu, sampai yang ternyata gak perlu sama sekali. Pandemi ini mengajarkan kita untuk lebih prepare lagi menghadapi hal-hal yang gak diinginkan. So, mari kita mulai menabung lebih giat lagi kawan, menyiapkan sekoci bila nanti kapal tenggelam. Untuk yang masih bekerja, mari kita jangan lupa bersyukur. Untuk yang terpaksa berhenti kerja dan fresh graduate yang sedang mencari kerja, semangat teman! Selalu ada pelangi, sehabis hujan.

4. Kejar Passionmu

Photo by Tim Gouw

Photo by Tim Gouw via https://unsplash.com

Semua orang butuh uang, dan uang didapatkan dari bekerja. Baik bekerja sebagai karyawan maupun menjadi wirausaha. Banyak dari kita yang merasa, tempat kerja kita yang sekarang bukan tempat yang cocok untuk kita, atau mungkin ada perusahaan yang kita impikan untuk kita bekerja. Mau resign, tapi takut karena sekarang dapat pekerjaan baru bukan perkara mudah. Apalagi di keadaan pandemi seperti ini. Banyak perusahaan yang cenderung gak buka loker baru..

Namun, kita tidak boleh menyerah dengan keadaan. Pandemi ini identik dengan WFH, sehingga kita mungkin punya lebih banyak waktu untuk upgrade diri kita. Mungkin dengan mengikuti webinar online, mempelajari soft skill yang belum kita kuasai, atau belajar hal-hal baru yang bisa menaikkan kemampuan kita. Niscaya ketika semua sudah lebih baik, kita akan lebih siap bersaing untuk memperebutkan posisi di perusahaan impian kita atau mengejar passion karier kita. Tentu indah rasanya, bila di penghujung umur 20-an ini kita tutup dengan meraih impian karier kita. Semangat!!

5. Menemukan Pelabuhan Terakhir

Photo by Drew Coffman on Unsplash

Photo by Drew Coffman on Unsplash via https://unsplash.com

Last but not least. Menikah dan berkeluarga, kebanyakan dari kita pasti setuju ini adalah salah satu tujuan akhir dari semua belajar keras dan bekerja keras. Saat semua mantan-mantan sudah menikah, dan dengan teganya tidak ada satupun undangan yang datang. Hey ayolah nona-nona, sejahat apa aku dulu ke kalian sampai gak diundang?

Di penghujung umur 20an, mungkin adalah umur yang tepat menemukan pelabuhan terakhir. Beranikan dirimu untuk kenalan sama orang-orang baru, siapa tau orang baru ini adalah takdirmu. Tapi gak menutup kemungkinan juga sih takdirmu adalah orang yang ternyata sudah lama kamu kenal. Untuk dear no one, siapkan dirimu dan hatimu. Kita mungkin akan bertemu dengan cara yang paling tidak diduga-duga, mungkin.

Nggak ada dari kita yang tau, kapan ini semua akan berakhir. Kita cuma bisa berdoa dan melakukan yang terbaik yang kita bisa untuk sama-sama melewati pandemi ini. So, untuk sekarang mari kita sama-sama nikmati pandemi ini, namun jangan lupa untuk tetap membuat penghujung umur 20-an mu berarti. Siapkan usaha terbaikmu dan doa-doamu. Saat semua sudah terlewati, mungkin hal-hal sulit ini bisa jadi bahan tertawaan dan kenangan kita kelak nanti saat semua sudah kembali baik-baik saja. Kita gak akan tau manis, kalau belum pernah merasakan pahit bukan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Do you read the ones I wrote you?

CLOSE