#RemajaBicaraKespro-Perempuan Paling Banyak Mempunyai Gangguan Reproduksi

Kondisi tidak adil bagi perempuan

Coba bayangkan, dari 1 milyar lebih penduduk miskin di dunia, 70 persennya adalah perempuan. Kondisi sosial dan ekonomi punya andil besar yang membuat tambah parahnya keadaan kesehatan reproduksi perempuan. Kita bisa melihat kenyataan bahwa memang kaum hawa ini seringkali diperlakukan secara tidak adil (diskriminatif) terutama untuk mereka yang miskin.

Perlakuan yang tidak adil terhadap kaum perempuan atas kehidupan sosial mereka itu termasuk dalam kondisi:

Advertisement

1. Kekurangan gizi

Ilustrasi by Endah Wulansari

Ilustrasi by Endah Wulansari via https://www.instagram.com

Kebanyakan perempuan hanya mempunyai sedikit jatah makanan dari yang sebenarnya ia butuhkan. Contohnya di keluarga, banyak sekali yang menganggap kalau suami dan anak laki-laki itu orang yang harus pertama kali makan sekaligus dapat makanan terbaik. Otomatis orang yang makan paling terakhir adalah ibu.

Sehingga peran ibu diperlakukan tidak lebih “pemberi makanan sejak bayi dalam kandungan”. Padahal seorang anak perempuan yang mulai masuk usia dewasa sangat butuh gizi khusus, terutama ketika atau setelah menstruasi dan kehamilan. Berbeda dengan anak laki-laki. Perempuan yang kurang gizi bisa membuat mereka menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit.

Advertisement

2. Kesehatan yang buruk

Ilustrasi by Endah Wulansari

Ilustrasi by Endah Wulansari via https://www.instagram.com

Perempuan sangat rawan terkena penyakit yang menyerang alat-alat reproduksinya, termasuk penyakit menular seksual (sexually transmitted diseases). Itu penyebabnya tidak lain karena jenis pekerjaan yang mereka lakukan atau tubuh mereka yang berbeda dengan laki-laki.

Hal lain yang membuat perempuan rentan terhadap penyakit adalah karena hampir semua pekerjaan perempuan selalu memakai air misalnya mencuci, mengepel, memasak dan lain-lain. Padahal selain bermanfaat, air juga bisa menjadi media (pembawa) paling baik untuk penyebaran penyakit. Situasi seperti ini membuat perempuan mudah terkena penyakit.

3. Pendidikan yang rendah

Advertisement
Ilustrasi by Endah Wulansari

Ilustrasi by Endah Wulansari via https://www.instagram.com

Di negara-negara yang berkembang, masih sedikit anak perempuan yang sekolah dibanding anak-anak laki-laki. Murid perempuan yang putus sekolah (drop out) lebih banyak dibanding murid laki-laki. Tiap tahun di seluruh dunia, kira-kira 500 juta anak-anak menempuh pendidikan dasar. Namun dari jumlah tersebut sekitar 100 juta anak berhenti sebelum empat tahun sekolah. Ternyata dua pertiga anak yang putus sekolah tadi, tidak lain adalah anak perempuan.

Keadaan tersebut membuat tambah banyak jumlah perempuan yang buta huruf. Dengan begitu anak perempuan tidak punya peluang yang sama dengan anak laki-laki dalam memperoleh pendidikan dan keterampilan dasar. Padahal sebenarnya dengan pendidikan akan menolong mereka untuk mencari uang, merawat diri mereka sendiri, dan bisa ikut serta dalam pengambilan keputusan di keluarga dan masyarakat.

4. Nikah muda

Ilustrasi by Endah Wulansari

Ilustrasi by Endah Wulansari via https://www.instagram.com

Sampai saat ini masih banyak gadis yang umurnya di bawah 18 tahun sudah menikah. Jadi tidak heran kalau seusia itu mereka sudah hamil. Padahal risikonya tinggi jika perempuan hamil di usia muda, apalagi untuk persalinannya nanti.

Resiko kematian waktu persalinannya dua kali lebih besar dibanding yang sudah berusia dua puluhan. Kalau banyak perempuan nikah muda otomatis harus meninggalkan bangku sekolah. Yang akhirnya akan banyak bergantung dengan suami, dalam hal ekonomi maupun pengambilan keputusan.

5. Beban kerja yang berat

Ilustrasi by Endah Wulansari

Ilustrasi by Endah Wulansari via https://www.instagram.com

Di mana-mana hampir kebanyakan kaum perempuan hari-harinya habis di rumah ataupun di pekerjaan. Kalau pun perempuan sudah kerja seharian di luar rumah untuk mencari uang, tetapi tetap harus mengurus semua pekerjaan di rumah. Karena sangat sibuknya, mau tidak mau perempuan kehilangan banyak waktu untuk merawat diri sendiri. Beban kerja yang berat membuat perempuan keletihan dan mudah terkena penyakit, terutama kalau sedang hamil. Akibatnya tidak hanya untuk ibu, tapi juga anaknya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE