Kumpulan Isi Hati: Kala Aku Merasa Jatuh Cinta adalah Kesalahan

Puisi Buku

Hai guys, kali ini aku ga nulis artikel traveling atau kuliner or something like that yupp. Karena kali ini aku mau baper beperan sama para readers.

Pastinya kalo udah yang namanya baper baper berhubungan dengan perasaan ya kan. Di sini aku bakal share puisi singkat, quotes, yang mungkin bisa kalian pake buat quotes IG. 

Puisi yang bakal aku tulis beberapa juga aku ambil dari buku, buat yang suka sama puisinya bisa comment di bawah ya 🙂

Advertisement

1. The Book Of Almost

Dekatmu, namun tidak eratmu

Tawamu, namun bukan senyummu.

Advertisement

Pelukmu namun bukan dekapmu.

Yang kau cari namun bukan yang kau tuju.

Advertisement

Kau adalah apa apa yang hampir.

namun hanya sekedar mampir.

Tak ada yang lebih menyakitkan dalam jatuh cinta

kecuali kata hampir

Aku hampir merasa kau yang selama ini kucari.

Kau hampir membuatku berhenti berlari.

Meski pada akhirnya,

kita berdua hanya sebatas kata hampir 

Hampir seperti sepasang kekasih.

2. Cinta Tak Sebatas Pertemuan

Cinta tak sebatas pertemuan.

Terkadang jatuh cinta bisa datang begitu saja walau belum pernah bertemu. 

Dari tulisannya mungkin, dari karya karyanya mungkin.

atau dari bagaimana ia membuatmu begitu bahagia tanpa bertatap muka.

Dua pasang mata yang saling memperhatikan.

Dua bibir yang saling melemparkan senyuman.

Dua hati yang selalu bersebrangan.

Dua tubuh yang meminta berdekatan.

Dua hati yang berteriak karna di paksa pisah oleh keadaan.

KITA.

3. Tak Tergantikan

Apakah kita harus berakhir seperti ini?

Apakah ini akhirnya?

Apakah dari semua awal cerita dari semua takdir yang membawa kita di banyaknya ketidaksengajaan, hingga kita bisa begitu saling bahagia seperti dulu itu, inikah akhir yang harus kita derita bersama?

Namun, biar bagaimanapun aku tidak bisa membencimu.

Bahkan mungkin jika kau datang menemuiku malam ini dengan membawa tangis di kedua bola mata indahmu, tanpa pikir panjang tanganku akan langsung memelukmu erat dan melupakan semua hal keparat yang berhasil membuat kita berpisah seperti ini.

Meski kau hancurkan hatiku, aku masih berharap kau akan datang dan menyatukan semua kepingannya lagi. sama seperti dulu, ketika pertama kali kita bertemu, ketika aku patah, ketika hatiku luluh lantah berantakan, kau dengan gegas datang, menyatukan semua potongannya, lalu mengisi penuh ceritaku selanjutnya.

Aku rasa ini bukan cinta.

Cinta bukanlah yang seperti ini.

Cinta seharusnya tidak membuatmu menghancurkan dirimu sendiri hanya demi orang lain…

Yang bahkan jelas -jelas tidak memilihmu.

4. Titik Akhir

Photo by Daria Sannikova from Pexels

Photo by Daria Sannikova from Pexels via https://www.pexels.com

Mengingat banyak orang mengeluh bosan, karna terlalu lama menunggu,

Tapi, entah kenapa..bagiku 

Menunggu merupakan satu hal yang sering aku lakukan.

Tanpa rasa bosan, bagiku menunggu merupakan hobi baru yang baru aku sadari.

Aku tak pernah keberatan, menunggu lebih lama jika pada akhirnya yang yang dipilih Tuhan di akhir ceritaku.

Pergilah.

Bermainlah di banyak hati.

Berlabuhlah di banyak tempat.

Berpetualanglah sampai rasa penasaran mu habis, lalu puruskan .

Bahwa bersama ku adalah tujuan akhir perjalanan panjangmu itu.

5. Tak Lebih Dari Sebatas Itu

Photo by Min An from Pexels

Photo by Min An from Pexels via https://www.pexels.com

Awalnya kita hanya saling mendengarkan. Tak lebih dari teman yang peduli dengan tiap cerita kawan-kawannya. Lalu kemudian entah bagaimana ceritanya, kita jadi lebih sering bercerita berdua.

Aku semakin mengenalmu. Kamu semakin mengetahui apa mauku. Alasan ingin bercerita sering kita lontarkan hanya agar bisa punya kesempatan bertemu lebih sering, lebih lama.

Ada satu hari tubuhmu mulai semakin mendekat ke tubuhku. Dan aku pun begitu. Tanganmu mulai bermain di rambutku, di pipiku. Harum wangi rambutku mulai lebih sering menempel di helm motormu.

Pelan pelan tanganmu mulai menggenggam tanganku. cerita yang keluar dari mulut kita bukan lagi tentang mereka mereka, melainkan tentang kita.

Tak ada lagi cerita patah hati,tak ada lagi cerita tentang dendam yang tak kunjung padam.

Kita mulai saling menyembuhkan.

Saling mengikat.

Meski tetap, hingga kini, kita tak lebih dari sekedar teman untuk saling berbagi cerita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE