Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Religi Untuk Kamu yang Ingin Wisata Lintas Agama di Semarang!

Mana nih destinasi wisata yang menjadi tempat favoritmu?

Kalau kamu sedang jenuh mengunjungi Mal dan ingin menenangkan diri ke suatu tempat, kota ini sangat cocok untuk kamu sambangi. Pasalnya, kota ini menyediakan beragam destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi. Salah satunya yaitu wisata lintas agama. Bagi  kamu yang sering penasaran dan ingin tahu aktivitas di berbagai tempat ibadah, kamu harus banget nih agendakan cutimu untuk menyusuri tempat-tempat ini!

Advertisement

1. Gereja Blenduk

Photo by @whemario on Instagram

Photo by @whemario on Instagram via https://www.instagram.com

Gereja yang memiliki nama asli GPIB Immanuel Semarang ini dibangun pada tahun 1753 dan merupakan salah satu gereja Kristen tertua di Indonesia. Sebutan gereja Blenduk sendiri berasal dari bentuk kubahnya yang unik. Gereja ini memiliki arsitektur Eropa klasik yang sangat kental, maka dari itu gereja ini menjadi ikon kota lama Semarang.

Kalau kamu penasaran dengan interior dari bangunan ini, kamu bisa mencoba untuk berkeliling ke bagian dalam gereja dengan membayar retribusi sebesar Rp 10.000-, per orang. Gereja yang terletak di Jalan Letjen Suprapto No.32, Tanjung Mas, Semarang Utara ini sudah resmi menjadi cagar budaya lho!

Advertisement

2. Vihara Buddhagaya Watugong

Photo by @potretbhinneka on Instagram

Photo by @potretbhinneka on Instagram via https://www.instagram.com

Pagoda Alovakitesvara Buddhayana Watugong ini merupakan pagoda tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 45 meter. Bangunan ini mempunyai tujuh tingkatan dengan desain yang semakin menyempit pada bagian atasnya. Dalam kompleks vihara ini terdapat patung Bodhisattva Alovakitesvara yang masih berdiri kokoh. Selain itu, bagi kamu yang sering memantau zodiak, kamu juga bisa mencoba untuk dibacakan ramalan Tjiam Shi oleh petugas vihara di sini lho!

3. Klenteng Sam Poo Kong

Photo by @a.r.hadiq_gallery on Instagram

Photo by @a.r.hadiq_gallery on Instagram via https://www.instagram.com

Klenteng ini memiliki warna merah pada hampir keseluruhan bangunannya. Nama Sam Poo Kong sendiri berasal dari seorang Laksamana yang memiliki nama asli Ma San Bao yang dalam dialek hokkian disebut San Bao Dong dan lama kelamaan disebut Sam Poo Kong. Melansir dari situs Sam Poo Kong, sejarah bangunan ini berawal sejak saat tibanya Laksamana Zheng di Pantai Simongan untuk mengantar juru mudinya Wang Jing Hong yang sedang sakit keras.

Lalu, sebagai bentuk penghormatan terhadap pemimpinnya, Wang membuat patung Laksamana Zheng untuk dikenang oleh masyarakat sekitar. Hal ini juga yang mendasari dibangunnya Klenteng Sam Poo Kong. Begitu masuk ke sini, kamu akan disuguhkan oleh bangunan klenteng yang dominan berwarna merah dan memiliki atap dengan ujung agak melengkung ke atas dan banyak sekali aksara Mandarin. Kebayang kan betapa cantiknya klenteng ini?

Advertisement

4. Masjid Agung Jawa Tengah

Photo by @abddjalal.traveling on Instagram

Photo by @abddjalal.traveling on Instagram via https://www.instagram.com

Melansir dari situs Masjid Agung Jawa Tengah, masjid ini mempunyai gaya arsitektur perpaduan antara Jawa Timur, Timur Tengah, dan juga Yunani. Salah satu sudut yang membuat masjid ini terlihat unik dan megah adalah enam payung hidrolik yang bisa membuka dan menutup secara otomatis pada bagian depan masjid yang mengingatkan kita dengan Masjid Nabawi di Madinah. Konon, hanya terdapat dua masjid yang memiliki payung hidrolik seperti itu lho.

Selain itu, masjid ini juga mempunyai menara Asmaul Husna dengan ketinggian 99 meter yang bagian dasar menaranya diperuntukkan untuk Studio Radio DAIS, lalu lantai 2 dan 3 untuk Museum Kebudayaan Islam, lantai 18 ada kafe muslim yang bisa berputar 360 derajat, dan yang paling menakjubkan yaitu lantai 19 untuk menara pandang yang sudah dilengkapi dengan 5 teropong agar pengunjung bisa melihat pemandangan Kota Semarang. Wah, apakah kamu tertarik untuk mengunjungi Masjid yang satu ini?

5. Pura Agung Giri Natha

Photo by @sekar_bangets on Instagram

Photo by @sekar_bangets on Instagram via https://www.instagram.com

Pura Agung Giri Natha dibangun pada tahun 1984 dan mulai dibuka menjadi destinasi wisata sekitar tahun 2015 sehingga pura ini bisa dikunjungi oleh siapa saja. Dibangun di tempat yang tinggi, pura ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utama Mandala. Nista Mandala yang bersifat nista, digunakan sebagai area kamar mandi, tempat parkir, dan juga kantin. Sedangkan Madya Mandala digunakan sebagai area untuk pertemuan, kesenian, dan olahraga. Terakhir, bagian Utama Mandala digunakan sebagai tempat beribadah bagi para umat Hindu.

Kalau kamu berkunjung ke sini, kamu juga diperbolehkan untuk masuk ke dalam area Utama Mandala lho, tapi kamu juga harus menghormati aturan yang ada di sana untuk melepas alas kaki dan mengenakan sesaput yang diikat di bagian pinggang. Kalau beruntung, kamu juga bisa lho mencoba makanan khas Bali di kantin pura ini pada setiap hari Minggu. Seru, ya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aquarian girl who loves read and write.

CLOSE