Rasanya Jadi Perempuan Anak Tertua dalam Keluarga. Tangguhnya Kami Tiada Dua

perempuan anak tertua di keluarga

Menjadi perempuan tidak selalu identik dengan cengeng apalagi manja. Bahkan ada beberapa perempuan yang harus kuat dalam rintangan apapun. Dan itu banyak sekali dialami untuk kaum perempuan yang memiliki predikat sebagai anak tertua atau bahkan terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Hal-hal di bawah ini sudah pasti cukup puas kamu rasakan meskipun lelah tapi selalu ada hikmah di dalamnya.

Advertisement

1. Menurunkan ego karena kamu adalah satu-satunya teladan yang akan dicontoh oleh adik-adikmu kelak

Kamu adalah anak tertua sudah otomatis segala sikap dan tingkah lakumu akan menjadi contoh untuk adik-adikmu kelak. Orang tua pun kadang menasihatimu untuk bisa menjadi teladan yang baik. Terkadang ini seperti beban untukmu tapi kamu harus bersyukur karena jika kamu bisa menjadi teladan yang baik untuk adik-adikmu kelak maka pahala juga akan tetap mengalir untukmu. Masya Allah bukan?

2. Menahan bahkan menghilangkan keinginan bukan karena tak mampu tapi kamu lebih memilih berbagi kepada adik-adikmu atau orang tuamu

Sering kali kamu ingin membeli handphone atau bahkan iphone baru tapi kamu urungkan karena ada adik yang lebih membutuhkan handphone untuk belajar apalagi masa pandemi seperti ini dimana handphone dan kuota sudah menjadi kebutuhan khusus untuk belajar daring.

Advertisement

Mungkin kamu juga hilangkan mimpimu untuk kuliah lagi karena kamu harus menyisihkan penghasilan mu buat kebutuhan keluargamu di rumah. Tapi percayalah pengorbanan dan perjuanganmu akan terbayarkan dengan hadiah terindah dari Allah swt.

3. Mengalah meski tidak di setiap situasi cukup membuatmu belajar bahwa semua itu butuh proses

Kerap kali kamu harus mengalah lebih lelah dibandingkan adik-adikmu, kamu harus lebih memahami dibandingkan adik-adikmu. Bukan karena adik-adikmu tidak mampu tapi mereka masih proses belajar dan butuh tuntunan bukan tuntutan. Insya Allah lelahmu karena lillah akan berbuah pahala juga jika kamu ikhlas menjalankannya.

4. Berbagi sudah menjadi hal biasa dan itu yang membuatmu menemukan apa arti kebahagiaan

Advertisement

Kamu rela untuk tidak hidup hedon demi bisa menyisihkan uang dan bisa ditransfer buat keluarga. Seberapapun materi yang telah kau berikan untuk orang tua dan adik-adikmu itu semua tak akan cukup untuk membalas jerih payah pengorbanan orang tuamu dulu.

Dan berbagi bagimu bukan lagi sebuah tuntutan tapi sebuah kebahagiaan karena bahagiamu adalah melihat senyum ayah, ibu dan adik-adik.

5. Menangis setelah memarahi adik karena menyesalinya sudah menjadi hal lumrah

Memarahi adik pasti kadang kamu lakukan entah karena emosimu sudah menumpuk melihat adik-adikmu yang sikapnya tidak baik atau yang hanya malas-malasan di rumah. Hal yang wajar namun bersabarlah jika adikmu belum juga memahami maksud dari  marahmu itu. Karena kita tidak bisa mengubah seseorang sesuai keinginan kita sekalipun itu adikmu. Kita hanya perlu menyampaikannya dan mengajarkannya selebihnya biar Allah yang bertindak. 

Itulah beberapa hal yang mungkin ada beberapa pernah dialami bagimu kaum perempuan yang menjadi anak tertua bahkan tulang punggung keluarga. Meski ragamu tangguh pasti jiwamu rapuh. Jangan lupa untuk tetap bersyukur agar jiwamu selalu bahagia karena penuh syukur. Percayalah orang tua dan adik-adikmu pasti bangga memiliki anak atau kakak sepertimu. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

to be inspiring writer and teacher

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE