Sebelum Menjadi Penulis, Ini 5 Bekal yang Perlu Dipersiapkan. Kamu Pasti Bisa!

Menjadi penulis bukan perkara mudah. Menulis memang bukan talenta yang diberikan Tuhan, pekerjaan ini hanya membutuhkan kemauan untuk belajar. Selama tidak memiliki semangat untuk belajar, maka cita-cita untuk menjadi penulis hanya mimpi di siang bolong. Makanya ia amat dibutuhkan konsisten dalam melatih diri.

Di mata penulis pemula,  menulis amatlah sukar. Mereka hanya mentok di depan mesin ketik. Tulisan yang mereka rangkai kadang tidak tuntas. Hambatannya ada-ada saja. Salah satunya saat bersamaan ia ingin menjadi penulis sekaligus editor. Padahal menjadi penulis dan editor merupakan dua jenis pekerjaan yang berbeda. Ia harus dikerjakan dalam waktu yang berbeda.

Menulis itu menyenangkan. Ia hanya membutuhkan jiwa telaten. Ia terbentuk dari kebiasaan berlatih yang berkelanjutan. Ia harus dilakukan dengan konsisten. Mulai dari sekarang jika kamu ingin menjadi seorang penulis, paling tidak kamu masuk tipikal yang seperti dibeberkan oleh penulis.

Di dalam catatan ini, penulis memberikan tips untuk penulis pemula. Ia harus memiliki aktivitas yang dapat mendukung kariernya sebagai penulis. Jika tidak, jangan harap karier menulismu akan berjalan lurus dan mulus. Sila dicek aktivitas-aktivitas yang bisa mendukungmu sebagai penulis pemula.

Advertisement

1. Memiliki hobi membaca

Foto oleh cottonbro dari Pexels

Foto oleh cottonbro dari Pexels via https://www.pexels.com

Seorang penulis pemula ia harus ulet dalam membaca. Resep klise dalam menulis hanya dengan membaca. Tanpa membiasakan diri untuk membaca, maka ia tidak dapat mewujudkan dirinya sebagai penulis. Baca buku apa saja. Selama itu dapat menambah kosa katamu, maka teruslah membaca. Tanpa lelah. Apalagi menyerah.

Hambatan dari penulis pemula ada di keengganan untuk membaca. Semangat untuk menulis tumbuh. Hanya minat membaca malah memudar. Sebaiknya sebelum memutuskan diri menjadi penulis, kamu memastikan bahwa dirimu akan terus membaca di setiap waktumu. Baca dan baca.

Advertisement

2. Mau terus belajar untuk memperindah tulisanmu

Photo by cottonbro from Pexels

Photo by cottonbro from Pexels via https://www.pexels.com

Saat sudah menjadi penulis, kamu harus memiliki jiwa belajar tanpa henti. Menulis merupakan proses belajar sepanjang waktu. Tidak boleh berhenti di tengah jalan. Penulis pemula harus menyakinkan dirinya kalau saja ia mau untuk terus belajar. Jangan patah semangat di tengah jalan.

Setelah menyelesaikan satu tulisan haram hukumnya untuk cepat puas dengan pencapaian. Ia harus jadikan satu pencapaian sebagai ajang untuk belajar. Ia harus terus belajar. Tujuannya pragmatis, agar tulisanmu makin bagus di mata pembaca. Sederhana sih!

3. Menerima setiap kritikan dari pembaca

Advertisement
Photo by RF._.studio from Pexels

Photo by RF._.studio from Pexels via https://www.pexels.com

Sebaik-baiknya tulisanmu, di mata para pembaca tulisanmu tetap yang terburuk. Bagi mereka selalu ada sisi buruk yang akan ditemukan di dalam tulisanmu. Tak pelak akan muncul kritikan yang siap menghantam tulisan yang kamu hasilkan.

Sebagai penulis pemula, kamu harus dewasa. Usahakan untuk menerima setiap kritikan pembaca dengan hati yang lapang. Berbesar hati dan mau menerima setiap kritikan. Anggap saja kritikan sebagai rasa sayang dari pembaca. Ia ibarat mentari yang menerangi seisi bumi. Biar tulisanmu makin bagus dari hari ke hari, terimalah setiap kritikan yang masuk.

4. Berani untuk berbenah diri

Photo by Charlotte May from Pexels

Photo by Charlotte May from Pexels via https://www.pexels.com

Setelah kamu dikritik biasanya ada hikmah yang akan kamu dapatkan. Kamu harus berbenah diri. Usahakan untuk mengambil sisi postif dari setiap kritikan, kemudian berbenah. Kamu punya kesempatan untuk belajar di balik kritikan yang ada. Berbenahlah agar tulisanmu makin mapan dan tampan.

Berani untuk berbenah bagian dari proses menjadi besar. Orang besar ialah orang yang mau belajar. Tanpa berbenah, karyamu akan berjalan di tempat. Tidak maju. Monoton dan itu-itu saja. Sebaiknya kamu berbenah setiap ada yang mengeritikmu. Penulis tidak boleh anti kritik. Ingat itu!

5. Tidak puas dengan pencapaian demi pencapaian

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Apabila kamu sudah besar, sudah menjadi penulis yang cukup keren, penulis di Hipwee misalnya, baiknya jangan cepat puas. Anggap saja setiap pencapaian yang ada sebagai pijakan bagi kakimu untuk melangkah lebih jauh lagi.

Di matamu segala pencapaian demi pencapaian harus dijadikan cerminan untuk terbang jauh ke depan. Janganlah cepat puas. Terus terbang mencapai pencapaian demi pencapaian di tangga hidup selanjutnya. Kamu berhak untuk melangkah dengan mahakarya yang menguncang dunia.

Lebih kurang begitu tips untuk penulis pemula. Belajarlah untuk terus berkarya dari waktu ke waktu. Jangan cepat puas dengan prestasi. Pembaca Hipwee harus terbang tinggi meraih mimpi. Mimpi apapun itu. Termasuk mimpi menjadi penulis beken misalnya. Semangat selalu!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta Kopi Colol dan Sopi Kobok. Tinggal di Manggarai Timur, Flores. Amat mencintai tenunan Mama-mama di Bumi Flobamora.

CLOSE