Sembari Menunggu Panggilan Kerjaan, Perdalam 6 Skill Berikut Agar Tak Menyesal Di Masa Depan!

Di dunia yang saat ini terasa bergerak dan berubah begitu cepat, kadang menganggur seperti sebuah kutukan yang membuat kita merasa stucked dan tak berguna. Apalagi jika melihat postingan orang di LinkedIn yang dengan bangga mengumumkan pekerjaan barunya, membuat kita berharap hal itu terjadi juga kepada kita.

Baiklah rekan seperjuangan, demi mendapatkan pekerjaan baru bahkan yang lebih baik, mari gunakan masa-masa ini untuk mengasah skill yang kelak akan berguna di dunia kerja. Siapa tahu HR dan recruiter juga akan lebih tertarik melirikmu ketika kamu pamerkan skill-skill ini kepada mereka. Berikut skill-skill yang bisa kamu pelajari sembari menunggu panggilan kerja dari HR tercinta:

Advertisement

1. Mengolah Data dengan Microsoft Excel

Microsoft Excel | Photo by Windows

Microsoft Excel | Photo by Windows via https://unsplash.com

Mahir dalam menggunakan Microsoft Excel akan sangat membantumu di dunia kerja karena setiap tugas dan pekerjaan akan selalu melibatkan data, baik itu untuk arsip, bahan analisis, atau bahkan untuk meramalkan trend di masa depan. Banyak lowongan pekerjaan yang mensyaratkan kandidatnya untuk terampil dalam Microsoft Excel. Beberapa seleksi pekerjaan juga mengadakan tes Excel sebagai salah satu tahapannya sehingga piawai dalam skill ini kelak bisa memberikanmu banyak manfaat.

Mungkin saat di sekolah atau kampus, kamu hanya mempelajari Microsoft Excel dalam beberapa bulan lalu tidak pernah menggunakannya lagi sehingga ada beberapa formula, penggunaan menu, pengoperasian yang mungkin sudah terlupakan. Tenang saja, sekarang banyak media yang bisa kamu gunakan untuk belajar atau mendalami skill ini mulai dari buku, youtube, e-learning, pelatihan online, bahkan hingga media sosial. Jangan lupa, perbanyak latihannya juga, kombinasikan setiap formula dan pengoperasian yang kamu pelajari dalam satu tugas agar semakin terbiasa.

Advertisement

Pada beberapa perusahaan, mungkin penggunaan Microsoft Excel dibatasi dan lebih sering memakai Google Spreadsheet untuk menjaga keamanan data. Oleh karena itu, sembari latihan di excel kamu juga bisa mencobanya di Google Spreadsheet mengingat ada beberapa komposisi formula, pengolahan data, maupun letak menu yang sedikit berbeda. Jika sudah merasa advanced di tools ini, kamu bisa belajar  SQL, Power BI, Tableau, atau tools data lainnya untuk menaikan derajat levelmu di kancah perdataan duniawi.

2. Menguasai Keterampilan Bahasa Inggris

Percakapan Bahasa Inggris | Photo by Alexander Suhorucov

Percakapan Bahasa Inggris | Photo by Alexander Suhorucov via https://www.pexels.com

Tidak jarang ditemukan lowongan kerja yang mewajibkan pelamarnya untuk aktif dalam Bahasa Inggris. Bahkan tidak sedikit wawancara kerja yang dilakukan dalam Bahasa Inggris. Apalagi jika karir impianmu adalah bekerja di perusahaan-perusahaan bergengsi, fasih dalam bahasa ini adalah harga mati karena sewaktu-waktu kamu perlu kolaborasi dengan orang asing untuk keperluan pekerjaanmu. 

Advertisement

Selagi menunggu panggilan kerja, perbanyaklah latihan Bahasa Inggris, terutama speaking dan listening. Memang mahir dalam skill ini tidak mungkin terjadi dalam semalam. Tapi semakin sering kamu berlatih, kemampuanmu akan terus terasah dan berkembang dengan baik.

Metode paling efektif untuk melatih skill ini adalah percakapan (conversation) karena kamu akan mempraktikannya secara langsung. Kamu bisa mengajak teman atau saudaramu untuk secara konsisten berlatih. Jika tidak memungkinkan, kamu bisa mengikuti kursus bahasa inggris baik online maupun offline ataupun dengan bergabung di platform khusus.

3. Merumuskan AI Prompt

Chat GPT | Photo by Matheus Bertelli

Chat GPT | Photo by Matheus Bertelli via https://www.pexels.com

Artificial Intelligence (AI) diprediksi akan menjadi trend baru di masa depan. Alih-alih khawatir AI akan menggantikan pekerjaan manusia, akan lebih baik jika kamu mulai belajar memanfaatkan keunggulannya.  Dengan AI, pekerjaan yang kamu lakukan mulai dari mencari ide, eksekusi, review, hingga evaluasi akan lebih optimal baik dari sisi waktu maupun hasilnya. Namun agar mendapatkan output yang sesuai harapanmu, kamu harus memperhatikan perintah atau prompt yang kamu berikan kepada AI tersebut. Dua cara penyampaian yang berbeda meskipun maksudnya sama, besar kemungkinan akan memberikan output yang berbeda juga.

Oleh karena itu, penting untuk mempelajari bagaimana menyusun prompt AI yang baik. Banyak media yang kamu bisa gunakan untuk melatih teknik menulis prompt. Mulai dari artikel, youtube, hingga media sosial. Jangan lupa untuk praktikan secara langsung. Ketika kamu mendapatkan prompt yang sekiranya efektif, kamu bisa menyimpannya. Siapa tahu akan berguna untukmu saat bekerja nanti.

4. Mengasah Soft skill

Volunteering | Photo by Lagos Food Bank Initiative

Volunteering | Photo by Lagos Food Bank Initiative via https://www.pexels.com

Setiap membaca kualifikasi di lowongan kerja, pasti akan didapati point-point yang menjabarkan soft skill yang dibutuhkan seperti manajemen tim, leadership yang baik, mampu bekerja dalam tekanan, inisiatif yang tinggi, dan sebagainya. Soft skill seperti ini sangat diperlukan di dunia profesional karena di sana kita akan bekerja sama dengan banyak pihak demi mencapai tujuan perusahaan. 

Sembari menunggu panggilan kerja, jangan sia-siakan waktumu duduk seharian di depan layar laptop ataupun rebahan dengan ponsel di tangan. Kamu bisa gunakan waktu luangmu untuk melatih soft skill dengan terlibat aktif  pada volunteering atau pun bergabung dengan komunitas positif di sekitarmu. Ini  akan melatih soft skill sosialmu seperti leadership, komunikasi, kerja sama, negosiasi dan sebagainya. Kepribadian emosionalmu juga akan turut terlatih dengan belajar time management yang baik, mengatur emosi, mengelola stress, pengambilan keputusan, dan sebagainya.

Melalui kegiatan ini, kamu juga akan berkesempatan membangun relasi dan memperluas jejaring yang tentunya akan akan bermanfaat untuk perjalanan karirmu. Jangan lupa cantumkan pengalaman komunitas maupun volunteering ini di LinkedIn atau CV agar HR lebih tertarik ketika mereview profilemu. 

5. Meningkatkan Hard skill

Job Training | Photo by Campaign Creators

Job Training | Photo by Campaign Creators via https://unsplash.com

Selain soft skill yang perlu dilatih, hard skill juga merupakan kemampuan yang wajib dikuasai ketika bekerja. Apalagi di zaman sekarang, ilmu pengetahuan mengenai suatu pekerjaan terus berkembang sehingga kamu pun perlu mengikuti trend yang terus berubah secara dinamis. Mengikuti pelatihan dan webinar akan menambah pengetahuan dan membuatmu stay up-to-date dengan trend terkini. Terlebih jika lembaganya mengeluarkan sertifikat pelatihan, kamu bisa menguploadnya di LinkedIn atau menyertakannya di berkas lamaran agar menambah nilai jualmu. 

Saat ini juga banyak bootcamp-bootcamp yang menawarkan proses pembelajaran komprehensif, khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan digital mulai dari digital marketing, full stack developer, data science, UI/UX, product management dan lainnya. Jika kamu memiliki passion di bidang tersebut atau ingin switch career, kamu bisa pertimbangkan untuk mengikuti bootcamp yang tersedia. Di materi akhir biasanya kamu akan diminta untuk membuat portofolio yang bisa kamu gunakan untuk melamar kerja.

6. Membangun Self Branding

Self Branding | Photo by Karolina Grabowska

Self Branding | Photo by Karolina Grabowska via https://www.pexels.com

Kamu juga bisa unggah pengetahuan yang kamu dapatkan dari lembaga pendidikan (baik formal maupun non formal) ke media-media sosial yang ada untuk ajang membangun self branding. Dengan self branding yang baik, kamu bisa mewujudkan citra positif dirimu kepada khalayak umum. Orang-orang juga akan menilai bahwa kamu mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi dan tentunya bisa menarik perhatian HR untuk melirik profilmu

Kamu bisa memilah media sosial yang ingin dijadikan platform untuk self branding. Misal jika ingin dalam bentuk artikel, kamu bisa mengunggahnya ke LinkedIn. Jika kamu ingin membuatnya dalam video pendek bisa memanfaatkan Reels Instagram, TikTok, maupun Youtube Shorts. Atau jika dalam bentuk video panjang kamu bisa mengunggahnya di Youtube. 

Pastikan konten yang kamu buat menarik agar banyak audience yang suka dan tertarik dengan postinganmu. Jika kamu berhasil membangun self branding yang baik di media sosial, jangan lupa cantumkan akun sosmedmu yang berisi content-content tersebut di cover letter maupun CV. 

Mengasah skill memang perlu waktu namun dengan giat berlatih perlahan kamu akan mahir dan tentunya akan menjadi poin plus untuk dirimu sendiri. Jadi manfaatkan waktu luangmu saat ini sebelum disibukkan dengan rutinitas pekerjaan. Daripada meratapi nasib, gunakan privilege ini sebaik mungkin agar tidak menyesal di kemudian hari. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur attempting to reclaim his soul.

CLOSE