Sering Merasa Nggak Enakan? Bisa Jadi Kamu Sedang Mengalami Good Girl Syndrome!

Good Girl Syndrome adalah sikap seseorang untuk berusaha menyenangkan orang lain tanpa mengutamakan kebahagiaan dan keinginan dirinya sendiri. Sikap ini sudah ditanamkan sedari kecil dari orang tua kepada anaknya, khusunya anak perempuan yang dituntut untuk selalu terlihat anggun dan patuh pada setiap aturan.

Selain rentan untuk dimanfaatkan, orang yang mengalami Good Girl Syndrome juga seringkali overthinking karena terlalu khawatir dengan perasaan orang lain. Menjadi baik tentu bukanlah hal yang salah, namun semakin dewasa banyak situasi yang mengharuskan kita untuk tidak terlalu baik kepada orang lain. Berikut ini beberapa ciri lain dari Good Girl Syndrome!

Advertisement

1. Mengindari penolakan dan konflik

Photo by olly from Pexels

Photo by olly from Pexels via https://www.pexels.com

Rasa tidak enak untuk menolak permintaan adalah salah satu ciri dari Good Girl Syndrome, sikap ini memiliki kesamaan dengan istilah 'People Pleaser' dimana kamu melakukan apapun bahkan mengedepankan kepentingan orang lain agar tidak membuatnya kecewa.

Contohnya dalam lingkungan kantor biasanya seseorang rela untuk kerja lebih ekstra meskipun tanpa upah tambahan karena merasa tidak enak dan menghindari konflik dengan senior ataupun rekan kerja lainnya.

Advertisement

Ketakutan jika dijauhi juga menjadi alasan mengapa seseorang akhirnya tidak berani untuk menolak meskipun permintaan tersebut dapat membebani dirinya sendiri.

2. Tidak berani mengkritik kesalahan orang lain

Photo by ketut subiyanto from Pexels

Photo by ketut subiyanto from Pexels via https://www.pexels.com

Ketika melihat orang lain melakukan kesalahan atau tidak bekerja dengan baik, orang yang mengalami Good Girl Syndrome lebih memilih untuk diam dan menyimpannya sendiri alih-alih  langsung menegur dan mengoreksi.

Advertisement

Mereka tidak ingin menyinggung perasaan rekannya dan khawatir membuat suasana menjadi rusak, padahal perilaku ini justru dapat menghambat kinerja dan justru memupuk masalah yang lebih besar dalam pekerjaan.

Cobalah beranikan diri untuk menegur dan menjelaskan kesalahan orang tersebut secara baik-baik, juga jangan takut jika perkataanmu menyakiti perasaanya.

3. Berusaha melakukan hal baik untuk dicintai

Photo by Pixabay from Pexels

Photo by Pixabay from Pexels via https://pixabay.com

Pola pikir perempuan seringkali menganggap bahwa seorang pria menyukai wanita yang baik dan penurut, sehingga dirinya selalu menunjukkan sisi tersebut untuk membuat si pria terkesan.

Contohnya ketika perempuan menahan untuk tidak mengatakan hal buruk ketika pasangan bersifat abusive dan tidak berani untuk menuntut hubungan lebih serius karena takut ditinggalkan.

Berpura-pura baik membuat kamu tidak jujur kepada diri sendiri, sama seperti bermain peran kamu hanya berusaha untuk menyenangkan pasanganmu padahal dalam hati kamu sama sekali tidak bahagia. Perempuan tidak memiliki tanggung jawab atas perasaan orang lain untuk membuatnya tetap nyaman.

4. Mudah overthinking dan tidak percaya diri

Photo by olly from Pexels

Photo by olly from Pexels via https://www.pexels.com

Penderita Good Girl Syndrome adalah orang yang sangat berhati-hati, dirinya sulit untuk memutuskan sesuatu bahkan butuh waktu yang panjang untuk memikirkan apakah pendapatnya tidak menyakiti orang lain. Mereka lebih banyak berdebat dengan diri sendiri untuk memastikan apa yang akan diucapkan tidak memiliki kesan negatif dan tidak menyinggung.

Selain itu orang yang mengalami Good Girl Syndrome sering merasa bahwa diri mereka tidak cukup baik, sehingga penderita menjadi orang yang perfeksionis dalam segala aspek untuk bisa memuaskan orang lain.

5. Berusaha tersenyum meskipun sedang tidak baik-baik saja

Photo by liza summer from Pexels

Photo by liza summer from Pexels via https://www.pexels.com

Perempuan yang mengalami Good Girl Syndrome sangat mudah menyembunyikan kesedihan mereka, alasannya karena ingin menutup luka yang dirasakan sekaligus menghindari kekhawatiran dari orang terdekat.

Berusaha menjadi baik dengan berpura-pura bahagia bukan sesuatu yang bagus, justru upaya menyembunyikan emosi itu dapat menjadi gejala depresi yang berbahaya untuk diri sendiri. Lagipula Bukan kewajiban kamu untuk membuat suasana selalu positif so it’s okay to not be okay!

Ternyata hal yang terlalu baik juga belum tentu memberi hasil yang baik, jadi mulailah untuk lebih fleksibel menghadapi setiap situasi. Hal paling dasar untuk mengutamakan kebahagiaan diri sendiri adalah belajar untuk mengatakan tidak kepada sesuatu yang membuat kamu tidak nyaman.

Kenali dirimu lebih dalam lagi hingga menemukan apa yang sebenarnya diri kamu inginkan, jika perlu hubungi psikologi untuk menghindari self-diagnosis.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I am a night thinker

CLOSE