Suka Motret dan Fotografi? Ini 13 Alasan Kamu Harus Bangga Dengan Hobimu!

Mau makan jepret, lagi main jepret lagi, piknik di tempat indah jepret lagi. Selamat datang di masyarakat modern, kawan! Di mana fotografi adalah suatu yang lumrah dan bertebaran di media sosial! Tapi Jika kamu tidak keberatan, biarkan aku mengingatkanmu kenapa memotret dan fotografi itu adalah sesuatu yang ajaib.

Terkadang kita lupa bahwa kamera atau segala sesuatu yang bisa dipakai memotret adalah kotak ajaib yang punya kekuatan untuk membekukan momen, ruang dan waktu. Sertifikasi waktu adalah esensi dari fotografi. Fotografi itu punya kekuatan untuk membekukan waktu, menangkap sebuah adegan dan tempat yang nantinya bakal jadi sejarah. Semua gambar yang sudah kamu ambil nanti bakal jadi kenangan.

Ada loh yang membedakan antara kamu yang ‘ngulik’ fotografi dengan mereka yang tidak, simak alasan berikut kenapa kamu harus bangga kalau terus menerus berkarya dengan fotografi!

1. Kamu jadi lebih menghargai momen

pexels.com via http://pexels.com

Sebuah momen mustahil dibuat lagi, kapanpun hal itu terjadi, di mana pun itu terjadi. Kamu dengan kamera kamu punya kekuatan untuk merekam momen itu.

Bukan cuma dalam dunia jurnalistik di mana momen itu punya nilai berita. Tapi juga merekam momen dengan sahabat dan keluarga atau mungkin sebuah perjalanan dan petualangan. Hargai dan rekam momenmu sendiri. Karena pada waktunya nanti kenangan yang lebih mengena di hati adalah yang bisa dipandang.

Yah walaupun tugas kamu sebagai fotografer dadakan seringnya pas lebaran saja, tapi di luar kehidupanmu dan pekerjaanmu momen tertentu juga seringkali ada menghiburmu dalam setiap jengkal hidupmu.

Kamu bakal dan pasti belajar dari fotografer hebat selama kamu mencintai dan ingin mengembangkan fotografimu sendiri dan semua itu membawamu ke dalam sebuah sudut pandang bahwa tiap momen itu terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja.

“Photography takes an instant out of time, altering life by holding it still.” Dorothea Lange

2. Kamu seorang yang jago dalam memperhatikan sekitar

Segala sesuatu yang disentuh manusia itu berubah, bertransformasi menjadi seusuatu yang baru dan berfungsi untuk manusia itu sendiri. Entah itu sebuah gunung yang diratakan untuk menjadi jalan aspal atau hutan belantara yang ditebang untuk dijadikan lahan hunian. Cara hidup sekelompok orang pun berubah seiring berkembanganya peradaban itu sendiri.

“To me, photography is an art of observation. It’s about finding something interesting in an ordinary place… I’ve found it has little to do with the things you see and everything to do with the way you see them.” – Elliot Erwitt

Kamu sebagai seorang yang terlatih dalam fotografi menjadi orang yang lebih memperhatikan detail perubahan, baik itu perubahan berbudaya, arsitektur kota hingga cara berpikir dan pandangan orang desa ke kota.Kamu yang punya hobi dan bertugas mengabadikan kehidupan dalam gambar itu, memperhatikan semua hal dan merekamnya sebagai bagian dari kehidupanmu dan bagian dari proses kematangan kegiatan berkaryamu.

The camera makes you forget you’re there. It’s not like you are hiding but you forget, you are just looking so much.” – Annie Leibovitz

3. Kamu adalah orang yang peka secara personal dan sosial

Entah itu bekerja dengan model dan tim pemotretan, dalam suatu pemotretan atau kamu sedang meliput sebuah berita atau entah kamu sedang berburu foto di jalan dan di alam atau kamu cuma hobi memotret kamu adalah orang sadar dengan sekeliling kamu. Dengan semakin banyak interaksi yang kamu lakukan dengan orang lain di banyak tempat pemotretan yang kamu lakukan, kamu semakin mengenal dan menghargai perbedaan.

Kamu mendapatkan nilai sentimen dari sesuatu yang dimiliki dan terjadi pada orang lain, dengan semakin sering kamu memotret mereka kamu jadi lebih menghargai kehidupan itu sendiri. Kamu pun akhirnya punya kepekaan personal dan sosial yang lebih tinggi dari rata-rata orang terhadap segala hal diluar kamu. Baik itu tempat, alam liar atau orang lain. Kamu adalah seseorang yang bisa menyampaikan sebuah pesan tentang budaya, alam, masyarakat dalam bahasa visual! Karena kamu adalah seseorang yang terus berhubungan dengan segala sesuatu yang ada di luar diri kamu.

“It is more important to click with people than to click the shutter” – Alfred Eisenstaedt

4. Kamu merekam dan mengahargai masa lalu

Sifat alami manusia adalah selalu bekerja demi memajukan dirinya, semakin banyak yang berubah dalam usaha memajukan cara hidup kita sendiri. Tempat, budaya dan alam semakin lama semakin berbeda, perubahan itu datang melulu dari kita sendiri.

Tapi di luar semua itu buat kamu yang suka memotret dan mengabadikan kehidupan, kamu punya sebuah kenangan, nilai sentimen yang tertinggal pada tempat lama dan masa lalu. Dengan kamera kamu secara tidak sadar kamu menangkap proses perubahan kehidupan itu sendiri.

Terkadang sebagai fotografer kamu juga diperlukan merekam momen penting. Foto dokumentasi dari deklarasi kemerdekaan Indonesia hanya ada tiga. Diambil oleh mendiang Frans dan Alex Mendur, satu-satunya yang berhasil merekam detik-detik impian bangsa kita. Tanpa mereka kita tidak bakalan tahu seperti apa suasana detik-detik proklamasi kemerdekaan bangsa kita dibuat.

“Photographs open doors into the past, but they also allow a look into the future.” – Sally Mann

5. Kamu menjadi insan yang terus berkarya

Tiap muda-mudi itu adalah orang yang punya semangat untuk terus mencari jati diri mereka, atau lebih tepat mereka ingin mengembangkan diri demi mencapai kehidupan yang memuaskan hasrat diri, sosial dan finansial mereka.

Kamu dengan kamera dan seabrek kegiatan fotografimu adalah orang yang sudah berada dalam tahap lebih lanjut. Kamu mungkin tidak sadar bahwa dengan melakukan sesuatu yang berulang-ulang akan menjadikannya sebuah kebiasaan. Dan semakin kebiasaan itu kamu lakukan untuk waktu yang lama, kebiasaan itu menjadi bagian dari karakter, bagian dari watakmu.

Dan jika kamu terus menerus memotret, fotografi adalah bagian dari jiwamu, bagian dari identitas kamu sebagai seorang manusia. Dan jika fotografi sudah menjadi bagian dari diri kamu, maka secara otomatis kamu akan mendapatkan dorongan untuk selalu berkarya dalam fotografi.

Dan ketika kamu terus menerus berkarya dalam fotografi, maka bukan Cuma sense fotografi kamu yang berkembang, tetapi juga jiwa, otak dan diri kamu berkembang. Kamu menjadi orang yang sudah mengaktualisasikan dirinya, kamu hidup dengan memuaskan hasrat dasar untuk berkarya sebagai seorang manusia.

“Which of my photographs is my favourite? The one I’m going to take tomorrow.” – Imogen Cunningham

6. Skill dan sense fotografi kamu meningkat

Sekarang banyak aplikasi editing foto android dan apple yang dengan mudah bisa bikin foto kamu menjadi kelihatan bagus dan itu hal yang sangat memudahkan kita untuk menghasilkan fotografi yang bagus juga. Tapi diluar semua itu ada hal penting yang jangan kamu lupakan! Ketika kamu membeli sebuah kamera entah itu mirrorless atau dslr bahkan kamera pocket pun, kamu punya kontrol lebih besar terhadap gambar kamu.

Dan buat kamu selalu ngulik fotografi maka kamu akan tahu tentang detail diluar warna dan komposisi gambar. Kamu bakalan tahu tentang serba-serbi eksposur dan cahaya. Semua itu merupakan pengetahuan penting yang bisa menjadikan karya fotografi kamu semakin lebih baik.

Diluar itu pun jika kamu memutuskan untuk selalu berkarya dan bahkan menjadi seorang profesional, maka kamu tahu perbedaan dari kualitas dari yang sekedar hobi dan mereka yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan industri.

Detail-detail ini akan kamu dapatkan ketika kamu sudah berjuang terus menerus dalam menjadi seorang profesional dalam dunia fotografi.

“If your pictures aren’t good enough, you aren’t close enough.” – Robert Capa

7. Kamu adalah insan yang kreatif

Di tahun 2016 ini semakin banyaknya anak muda yang menggeluti bisnis kreatif. Mereka membuat sebuah produk, membuat berbagai macam produk dengan brand yang berlainan. Kalau kamu menggeluti bisnis fotografi, artinya kamu adalah bagian dari mereka. Kamu adalah salah satu insan yang kreatif.

Kamera selain sebuah alat untuk melahirkan karya seni adalah juga sebuah alat untuk memproduksi gambar, baik yang diam ataupun bergerak. Dan itu merupakan bagian dari kebutuhan industri periklanan dan branding dari sebuah perusahaan.

Walaupun kamu bukan orang yang menggeluti fotografi komersil, kamu punya kesempatan untuk memasuki dunia profesional, tentu saja jika kamu ingin dan punya komitmen untuk terus menerus menghasilkan karya fotografimu. Kamu akan selalu punya kesempatan untuk sukses sebagai fotografer profesional.

Apalagi sekarang selain menawarkan jasa foto wedding – pre wedding, kamu juga bisa menjual foto kamu di situs-situs microstock atau kamu juga bisa menjadi seorang blogger yang bisa menghasilkan konten foto kamu sendiri.

Sekarang ini untuk mencapai penghasilan lewat cara-cara baru lebih besar kemungkinannya ketimbang dulu, dan kesempatan akan selalu datang buat mereka yang menyiapkan diri dan tentu saja, buat orang yang tidak menyerah.

“My job as a portrait photographer is to seduce, amuse and entertain.” – Helmut Newton

8. Kamu bakalan jadi ahli dalam berbahasa visual

Sekarang ini foto bagus itu adalah yang lumrah, tapi tetep ada perbedaan antara mereka yang berkarya dan sekedar jepret aja. Kalau gitu apa sih perbedaannya? Ketika kamu mengaggap pemotretan adalah proses berkarya, maka yang kamu mulai mencari dan menambahkan sesuatu yang berbeda dalam foto kamu, entah itu konsep, keunikan visual atau sesuatu yang bersifat simbolis.

Kamu mulai belajar menyampaikan konsep dalam bahasa visual, kamu belajar menyampaikan cerita dalam karya kamu. Sadar atau tidak foto kamu memiliki narasi dari sebuah tema.

“A landscape image cuts across all political and national boundaries, it transcends the constraints of language and culture.” – Charlie Waite

Dan semakin banyak kamu memotret maka semakin ahli kamu menyampaikan sesuatu dan berekspresi dalam bahasa visual. Kamu sadar bahwa tiap pemotretan yang kamu lakukan adalah sebuah langkah kemajuan dalam menyampaikan ide visual kamu. Semakin sering kamu memotret maka semakin mungkin kamu jadi fotografer yang handal.

Dan ketika itu terjadi bukan saja di dalam teknis kamu menjadi mumpuni, tetapi juga di dalam konsep. Karena perbedaan kamu yang serius dan yang sekedar iseng saja dalam fotografi adalah kamu berbicara lewat foto kamu, kamu menyampaikan pesan lewat karya kamu.

“The whole point of taking pictures is so that you don’t have to explain things with words.” – Elliot Erwitt

9. Kamu jadi tempat konsultasi mereka yang ingin bikin foto bagus

Ketika kamu menjadi orang yang ahli dalam sesuatu, maka teman-temanmu dan rekan kerja akan meminta saran dan konsultasi kepada kamu ketika mereka baru belajar atau malah ingin mengembangkan fotografinya dan hal ini memang pantas menjadi suatu kebanggaan kamu. Bukan karena kamu orang yang sombong, tetapi kamu juga menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain dan itu adalah suatu kebaikan dari berbagi ilmu yang kamu miliki.

Fotografi selain menjadi kegiatan berkesenian dan berkarya menjadi jga ajang untuk berbagi dan berbagi adalah fondasi dasar dari kebaikan. Bukan cuma kreatif kamu juga punya kemampuan untuk sharing bahkan mengajari mereka yang ingin bisa dalam mebuat foto yang baik.

Dengan mendalami fotografi sebagai seorang manusia kamu selalu punya nilai tambah dibandingkan orang lain dalam berkarya. Jangan lupa satu hal ini, fotografi bukan cuma untuk fotografernya saja, tetapi juga untuk mereka yang melihat foto kamu dimana saja. Ada yang kamu ceritakan dalam foto karya kamu, baik itu dengan sengaja atau tidak.

“Photography helps people to see.” – Berenice Abbott

10. Kamu jadi orang yang lebih menghargai karyamu sendiri

Banyak sudah foto-foto yang di posting di instagram dan medsos lainnya. Foto-foto makanan, tempat dan travel yang ciamik. Tapi udah gitu aja, sebatas postingan itu saja dan enggak ada kejelasan karyanya. Hal itu sangat disayangkan, tapi memang begitu kalau karyamu cuma sebatas menunjukan gaya hidupmu.

Perbedaan antara kamu yang profesional dan sebatas hobi adalah dalam berkespresi dalam sebuah tema. Coba saja lihat buku fotografi yang dibikin oleh kakak-kakak profesional, mereka memuat foto-foto dalam sebuah tema. Fotografi itu enggak sebatas kesenangan, fotografi juga adalah alat dimana kamu mengembangkan tatanan konsep kamu dalam berkespresi dan bercerita dalam bahasa visual dan itu juga yang bakal menyelamatkan kamu dalam menghadapi kebuntuan berkarya. Bercerita dalam foto-foto yang meiliki tema yang sama adalah salah satu, dari banyak cara untuk mengembangkan konsep kesenian kamu!

Kamu selalu lebih baik jika kamu selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Seperti seniman lainnya, perlu usaha yang terus menerus dan berkarya terus menerus agar kamu bisa matang dalam mencapai hal yang kamu inginkan dan ketika kamu berusaha terus seperti itu, kamu bakal jadi orang yang lebih menghargai karyamu sendiri, karena karya-karya kamu adalah bagian dari hidupmu .

“Photography is a love affair with life.” – Burk Uzzle

11. Kamu adalah orang yang produktif

Entah itu kamu job dari klien atau kamu mengerjakan proyek idealis atau proyek iseng fotografi kamu, kamu sudah menjadi orang yang melulu berkegiatan. Apalagi kegiatannya berkarya. Bukan Cuma kamu mengisi waktu dengan keisengan, tapi di saat bersamaan juga kamu membangun jati diri kamu.

Secara tidak sadar kamu mengasah skill dan rasa kamu, lama kelamaan kamu menjadi seseorang yang seorang yang terlatih dalam fotografi dan itu bakal tercapai jika kamu terus menerus mencoba hal baru dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Mungkin nanti kamu bakal mencari tentang sesuatu dalam fotografi yang mampu mendefinisikan seni kamu. Fotografi adalah alat untuk kamu berekspresi kamu dalam ekspresi apapun. Dan ketika kamu terus menerus berkarya, akan ada saatnya kamu dikenali dan dihargai sebagai orang yang berkontribusi dalam perkembangan lika-liku kehidupan manusia.

“Your first 10.000 picture is your worst picture” – Hendry Cartier-Bresson

12. Pada waktunya karya foto kamu adalah kilas balik sejarah dan masa lalu

Foto sebagai karya fotografi punya kekuatan lebih dibandingkan lukisan. Foto memiliki nilai realita yang lebih kuat dibandingkan lukisan. Karena itulah foto juga bisa menjadi sebuah bukti tentang terjadinya sesuatu.

Sudah banyak kejadian dunia yang diabadikan dalam sebuah negatif film atau sekarang dalam file gambar digital.

Dari mulai perang dunia 1 sampai dengan perang dunia 2 bahkan sampai perang vietnam. Kesemuanya itu didokumentasikan oleh para pewarta foto dunia. Kita tahu dan menyadari adanya kejadian besar yang sedang berlansung karena juga ada bukti berupa foto yang dimuat di koran dan majalah.

Sayangnya cuma ada tiga foto dokumentasi proklamasi kemerdekaan Indonesia. Karena waktu itu Jepang merazia negatif film dan memusnahkannya.

Hanya 3 foto itu yang tersisa, yang kita bisa lihat di museum atau bisa juga kita lihat di hasil pencarian gambar di google.

Alex dan Franz Mendur lah yang berjasa sebagai fotografer yang mendokumentasikan momen pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Menurut Arbain Rambey, kalau dilihat dari sudut pandang sejarah, 3 foto kemerdekaan itu adalah foto paling penting bagi bangsa Indonesia karena tidak ada bukti lain yang lebih kuat lagi.

Walaupun waktu itu Jepang melarang proklamasi kemerdekaan, tetap saja para bapak dan ibu bangsa kita ngeyel dalam usaha menyuarakan kemerdekaannya. Begitu juga dengan usaha Alex dan Franz Mendur yang mati-matian menyembunyikan film negatifnya dari razia yang dilakukan pihak Jepang. Walaupun hanya 3 foto yang sampai kepada kita, tapi itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa ketika fotografi mendokumentasikan sesuatu yang berarti bagi sekelompok orang yang menyebut diri sebagai Bangsa Indonesia, membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang berjuang sampai tetes darah terakhir demi kemerdekaannya.

Jadi bagi kamu juga yang terus menerus berkarya, maka tiap-tiap karya yang sudah kamu ciptakan adalah kilas balik masa lalu. Selalu ada sesuatu yang bakal dikenang oleh kita, baik atau buruk. Karena dalam tiap pengalaman selalu ada hikmah yang bisa diambil, sebagai sebuah tahap dimana kita bisa lebih mengembangkan diri. Dan kamu dengan kamera kamu, adalah orang yang punya kekuatan untuk menciptakan bukti gambar dan menciptakan jendela yang mengarah ke masa lalu. Supaya pada saatnya nanti kita mengingat yang buruk agar lebih tegar dan ingat bahwa kamu, aku dan kita hari ini menjadi orang karena penderitaan yang sudah dialami itu. Juga mengingat yang menyenangkan agar kita kembali menghargai momen-momen kebahagiaan yang sudah kita alami juga, yang membuat kita tegar dan bisa ampai di sini hari ini.

“Photography is a way of feeling, of touching, of loving. What you have caught on film is captured forever… It remembers little things, long after you have forgotten everything.” — Aaron Siskind

13. Kamu adalah seniman dan tidak dibatasi apapun kecuali ide

Ketika kegiatan iseng berubah menjadi serius, begitu juga pola pikir kamu dalam menciptakan konsep-konsep untuk karyamu berikutnya.

Kamu bukan hanya ingin sebatas menciptakan gambar yang bagus, kamu juga ingin menyampaikan sebuah gagasan, ide atau pesan dalam karya kamu. Kamu sedang mencoba berkomunikasi lewat foto karyamu dengan seriusnya.

Semakin banyak kamu belajar tenang fotografi dan bahasa visual, maka semakin kamu sadar bahwa alat hanyalah untuk kebutuhan teknis saja. Tidak ada alat yang dapat membuat kamu menpatkan lebih banyak ide.

Adalah kamu dengen proses belajar dan pengalamanmu yang bisa mendapatkan ide-ide untuk karya kamu.

Di channel youtube digitalrevtv mereka membuat sebuah episode dimana seorang fotografer profesional ditantang untuk menciptakan foto dengan kamera murah.

Bukan kamera dslr entry level loh, tapi kamera digital mainan anak-anak, yang bisa dibeli dengan harga kira-kira 100.000 sampai 500.000 rupiah.

Dan coba tebak, para fotografer profesional itu tetap bisa menciptakan foto-foto yang bagus. Baik itu dari segi komposisi gambar, eksposur mauapun dalam ide-ide pemotretan kreatifnya.

Karena pada dasarnya adalah ‘rasa’ atau seni kamu bukan ditentukan oleh alat yang kamu gunakan, tapi ditentukan oleh seberapa banyak kamu menggunakannya dan seberapa sering kamu berinovasi dengan ide kreatif dalam pemotretan kamu.

“Look and think before opening the shutter. The heart and mind are the true lens of the camera.” — Yousuf Karsh

Jadi marilah kita berkarya sampai mati kawan-kawan! Karena buat kita selalu ada satu hal yang pasti. Apapun kameranya, tetap kamu fotografernya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

lelaki budiman yang suka mengintip dari jendela bidik kamera, penikmat buku, dan ketagihan menulis

6 Comments

  1. Na Ya berkata:

    Artikel yang menarik. Untuk yang ingin bergabung dengan komunitas fotografi silahkan kunjungi http://fotografi.blog.gunadarma.ac.id terimakasih.