Ternyata Ada 5 Pola Pikir yang Tergolong Toxic lho! Apakah Pola Pikir Kamu Selama Ini Termasuk Salah Satunya?

Pola pikir yang harus kita waspadai nih!

Hai kamu! Sudah tahu apa itu pola pikir toxic? nah kita harus tahu dulu nih arti dari pola pikir yang merupakan cara menilai atau memberikan kesimpulan tentang sesuatu berdasarkan sudut pandang. Perbedaan pola pikir seseorang disebabkan oleh bedanya jumlah sudut pandang yang dijadikan dasar, landasan atau alasan. Jadi secara umum, pola pikir toxic adalah cara pandang tentang sesuatu yang beracun atau berdampak buruk bagi diri sendiri juga orang lain lho!

Berikut ini merupakan lima pemikiran yang menandakan bahwa kamu memiliki pola pikir toxic. Yuk simak apa saja!

Advertisement

1. Overgeneralization

Foto oleh Guilherme Ferrari dari Pexels

Foto oleh Guilherme Ferrari dari Pexels via https://www.pexels.com

Hanya karena kamu melihat atau mengalami satu atau dua kejadian, kamu langsung mengambil kesimpulan umum yang menyamaratakan semuanya. Misalnya kamu gagal sekali, berarti kamu akan gagal terus. Kamu sebagai cewek, cowok kamu pernah selingkuh dan kamu menganggap semua cowok tukang selingkuh. Pacar cewek kamu manja, berarti semua cewek itu selalu bersikap manja.

2. Disqualifying the Positive

Foto oleh JESSICA TICOZZELLI dari Pexels

Foto oleh JESSICA TICOZZELLI dari Pexels via https://www.pexels.com

Kamu menganggap hal positif yang kamu terima tidak patut diperhitungkan. Dalam pola pikir ini, kamu tak akan merasa cukup dan puas. Ketika orang lain memujimu pun, kamu menganggap bahwa itu hanyalah basa-basi. Ingatlah, meskipun memang masih ada yang kurang, pencapaianmu tetap pantas untuk dirayakan dan disyukuri.

Advertisement

3. All-or-Nothing Thinking

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels via http://www.pexels.com

Kamu cenderung menilai suatu hal terlalu ekstrim. Kalau bukan sangat baik berarti sangat buruk. Tidak ada yang di tengah-tengah. Pola pikir inilah yang membuat Kamu sulit untuk melihat sesuatu secara objektif. Padahal tidak semua hal cuma hitam putih atau abu-abu. Beberapa kata yang sering muncul dalam pola pikir ini: tidak pernah, selalu, selamanya.

4. Emosional Reasoning

Foto oleh Anna Shvets dari Pexels

Foto oleh Anna Shvets dari Pexels via http://www.pexels.com

Menilai sesuatu hanya berdasarkan perasaan. Kamu memperlakukan perasaan sebagai fakta. Apa yang kamu rasakan, pasti benar. Memang kadangkala perasaan kamu valid, tetapi tidak semua perasaanmu itu rasional. Misalnya, kamu merasa cemas kalau orang lain akan memperhatikanmu, kamu jadi yakin kalau semua mata tertuju padamu.

5. Mind Reading

Advertisement
Foto oleh Alex Green dari Pexels

Foto oleh Alex Green dari Pexels via https://www.pexels.com

Kamu menganggap bahwa kamu bisa membaca apa yang orang lain pikirkan. Lalu, kamu menarik kesimpulan tanpa ada bukti nyata. Seringkali kesimpulam itu berupa asumsi bahwa orang lain berpikir negatif tentang kamu.

Misalnya, ketika ada yang bisik-bisik, pasti mereka sedang membicarakanmu. Kalau seseorang tidak balas pesanmu, pasti orang itu tidak suka kamu. Padahal kan belum tentu begitu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE