Tradisi Aceh yang Masih Dilakukan Hingga Sekarang

Tradisi Aceh

Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas, terdiri dari 34 provinsi dengan beragam suku mulai dari Jawa, Sunda, Batak, Betawi, hingga Aceh. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Aceh memiliki 12 suku bangsa asli. Yang terbesar adalah suku Aceh yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah Aceh. Sama seperti suku lainnya yang ada di Indonesia, suku Aceh juga mempunyai beberapa tradisi upacara adat yang masih dilakukan hingga sekarang. Berikut beberapa di antaranya:

Advertisement

1. Peusijuek

Photo by Hendri_shutter on Instagram

Photo by Hendri_shutter on Instagram via https://www.instagram.com

Tradisi ini sangat mirip dengan tradisi Tepung Mawar dalam budaya Melayu. Pelaksanaan upacara adat Peusijuek dipimpin oleh seorang tokoh agama atau tokoh adat yang lebih tua atau dihormati oleh masyarakat setempat. Upacara Peusijuek dilakukan oleh masyarakat Aceh sebagai rasa syukur atas keselamatan dan keberhasilan ketika berhasil mencapai sesuatu yang berhubungan dengan benda maupun manusia.  

2. Tradisi Meugang

Photo by fachrul01 on Instagram

Photo by fachrul01 on Instagram via https://www.instagram.com

Tradisi Meugang atau dikenal juga dengan Makmeugang merupakan tradisi penyembelihan hewan kurban berupa sapi atau kambing dan dilakukan setiap tiga tahun sekali yaitu pada bulan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha. Di setiap festival Meugang, seluruh keluarga menyiapkan daging untuk seluruh rumah. Tradisi Meugang memiliki nilai religius karena hanya dilakukan pada hari-hari besar umat Islam. Bagi masyarakat Aceh, semua rezeki yang mereka terima dalam setahun harus disyukuri dan dirayakan pada hari raya Meugang itu. 

Advertisement

3. Uroe Tulak Bala

Photo by Saiful Mulia on Pixabay

Photo by Saiful Mulia on Pixabay via https://pixabay.com

Uroe Tulak Bala merupakan tradisi masyarakat Pantai Barat Selatan Aceh yang dilakukan setiap setahun sekali. Ritual ini dilakukan di bulan Safar untuk menghindari bencana dan kesialan. 

4. Peutron Aneuk

Photo by skalekar1992 on Instagram

Photo by skalekar1992 on Instagram via https://pixabay.com

Peutron Aneuk merupakan tradisi masyarakat Aceh untuk menyambut kelahiran bayi. Tradisi ini biasanya dilakukan pada anak-anak berusia 44 hari, 3 bulan, 5 bulan, dan hingga 7 bulan. Masyarakat setempat percaya bahwa bayi yang tidak mengikuti tradisi ini lebih baik tidak keluar rumah sejak awal. Tradisi ini dipimpin oleh seorang pemuka agama, ditemani air zamzam, sari kurma, ayam bakar dan buah-buahan. Setelah membaca doa, bayi akan merasakan rasa yang berbeda dengan lidahnya untuk membuat indera pengecapnya lebih sensitif. 

5. Sumang

Advertisement
Photo by Masbabal on Pixabay

Photo by Masbabal on Pixabay via https://pixabay.com

Sumang adalah tradisi suku Gayo di Aceh yang memiliki keunikan dalam hubungan antara pria dan wanita. Tradisi Sumang adalah bagian dari budaya Gayo yang menemukan jalannya ke dalam kehidupan sosial.

Adat ini terdiri dari empat jenis yaitu yaitu Sumang Kenunulen, Sumang Percerakan, Sumang Pelangkahan, dan Sumang Penengonen. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk memajukan manusia yang berakhlak mulia dalam kehidupan bermasyarakat.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE