Dunia Memang Tak Selalu Bersahabat dengan Kita. Lakukan 5 Hal Ini Kalau Kamu Lagi Merasa Nggak Baik-baik Aja

kalau lagi merasa nggak baik-baik aja

Hari-hari yang kita lalui kadang penuh dengan hal-hal yang sangat sedih atau menyakitkan. Baik dengan keputusasaan yang membuat kita gundah gulana yang menghimpit kita dalam berbagai kondisi dan keadaan. Atau mungkin dengan orang-orang yang pernah ada di dalam hidup kita yang menorehkan luka dengan berbagai macam kenangan, kisah dan ceritanya masing-masing sering kali membuat kita terpuruk dalam kesedihan.

Namun pandanglah sekitar, kamu akan tahu betapa harus engkau ingat apa artinya bersyukur yang akan mengingatkan kamu kembali bagaimana artinya tersenyum, kembali.

Advertisement

1. Berpalinglah ke jendela kamarmu dan lihatlah langit

Lihatlah cerahnya langit

Lihatlah cerahnya langit via http://www.pexels.com

Lihatlah cerahnya birunya langit. Lihat dan pandanglah sebentar betapa indah lukisan ajaib dari Tangan Sang Maha Karya Ilahi dan Pencipta yang teruntai rapi dengan rentetan putihnya awan di atas sana. Pandangan luar biasa yang kesannya sama yang kamu lihat sehari-hari. Sehingga terluput dari sadar dan akalmu untuk berhenti dan sejenak merenungkan, betapa banyak orang di luar sana tidak dapat melihat indahnya pemandangan yang sama denganmu sekarang.

Baik mereka yang terhilang kesempatan untuk melihatnya karena telah berpulang kepada-Nya ataupun mereka yang tidak memiliki kemampuan panca indra yang sama denganmu untuk melihat indahnya birunya langit yang kau pandang sekarang. Renungkanlah itu sebelum kamu murung dengan segala yang kamu sedang hadapi yang membuatmu merasa orang yang paling merana.

Advertisement

2. Sekarang hiruplah udara dan oksigen sekitarmu

Photo de Radu Florin provenant de Pexels

Photo de Radu Florin provenant de Pexels via https://www.pexels.com

Hiruplah dalam-dalam udara dan oksigen selalu ada sekitarmu. Betapa nyaman dan mudahnya kamu menghirupnya, dengan otomatis dapat membuatmu terlupa akan hal-hal atau esensi dalam hidup yang amat krusial.  Sadarkah dirimu jika perlu ingatkanlah dirimu betapa beberapa orang yang tidak hanya segelintir, bahkan banyak orang di luar sana yang berharap dapat menghirupnya dengan bebas dan nyaman seperti dirimu sekarang?

Masih banyak mereka yang terbaring di luar sana menghirup oksigen melalui tabung oksigen yang mahal yang sebenarnya masih dengan leluasanya dapat kamu hirup sekarang. Sadarkah dirimu dengan anugerah ilahi yang masih dapat kamu rasakan sampai detik ini? Cukupkah hal ini membuatmu terhenyak untuk rahmat-Nya yang seakan kecil namun penting yang masih kau terima?

3. Sekarang, ambilah gelas dan isilah gelas itu hingga mencapai setengahnya

Advertisement
Photo de Daria Shevtsova provenant de Pexels

Photo de Daria Shevtsova provenant de Pexels via https://www.pexels.com

Pandang gelas itu dan lihatlah itu sebagaimana kamu melihat sosokmu dan hidupmu secara pribadi. Apa engkau melihatnya selayaknya setengah penuh atau setengah kosong? Jika kau melihatnya sebagai setengah kosong, kamu hanya akan melihat hal-hal yang kerap kali membuatmu mengeluh.

Menunggu dalam diammu, tidak ingin melakukan apapun. Mengurung dirimu dalam rasa ketidakamananmu. Kilasan masa lalu janganlah merusak apa yang di depanmu, mulailah dengan hari ini. Cukuplah dengan berbagai alasan yang dapat engkau selalu cari untuk menambah panjang daftar keluhanmu.

Atau kau mulai melihatnya sebagai gelas yang setengah penuh? Bahwa masih ada hal-hal di sekitarmu walau sekecil apapun yang layak dan wajib untuk kamu syukuri. Bahwa untuk setiap masalah yang kamu hadapi, pasti ada solusinya.

Sesungguhnya selagi matahari masih ada, dari hati kecilmu yang paling dalam kamu tahu, bahwa segelap atau sekelam masa yang kamu lewati sekarang, harap akan hari esok yang yang lebih baik akan tetap selalu ada. Tinggal kuncinya mungkin tetap akan selalu ada di tanganmu untuk tetap diam atau mulai menggerakkan kaki untuk melangkah untuk hari ke depan yang lebih baik.

4. Ambilah album dan bingkai foto keluarga para teman atau kolega yang kamu simpan atau pajang

Lihatlah album atau bingkai foto keluarga dan sahabat

Lihatlah album atau bingkai foto keluarga dan sahabat via http://pexels.com

Lihat dan pandanginya dengan saksama. Apa terlupakah kamu akan masih adanya keluarga atau mereka yang di sekitarmu. Berbagilah cerita dengan mereka dan mungkin dimulai dengan dengan orang yang paling dekat, mulai dengan orang tuamu. Jika sosok kedua orang tua telah tiada, ingatlah sosok mereka yang engkau tuakan, atau teman dan sanak keluarga. Mulailah membuka diri dan mungkin dengan berbagi cerita mereka dapat memberikan solusi atau setidaknya dapat sedikit meringankan bebanmu.

Engkau tahu? Kita manusia tidak akan pernah bisa benar-benar hidup dan survive sendiri. Dan jika dengan mereka yang sedang jauh, sapaan “hai” bisa memulai segala halnya kembali.

5. Dan sekarang pergilah ke cermin dan pandangilah dirimu

Lihatlah dirimu di cermin

Lihatlah dirimu di cermin via http://www.pexels.com

Pandanglah akan dirimu, lihatlah akan sosokmu di cermin itu. Jujurlah akan apa yang terpantul di sana. Apakah senyum itu sudah mulai hilang?

Mulailah tersenyum dan sadari bahwa ada sesosok pribadi yang luar biasa yang berdiri di depan cermin dan kaca itu. Mungkin, tidak banyak yang mengerti kisahmu. Tetapi, sadari betapa berharganya dirimu. Betapa sesungguhnya semua yang telah engkau lalui tidak dapat mendefinisikan siapa dirimu. Engkau cantik dan luar biasa dengan segala keberadaanmu.

Dan kamu hidup tidak hanya sekedar untuk memenuhi bumi. Engkau hadir dengan sebuah tujuan. Temukan itu kembali di dalam dirimu. Ingatkanlah kembali dirimu di saat hidup teracap kali tidaklah ringan, bahwa dengan menepuk pundakmu sendiri di saat engkau tersandung dengan kerikil kehidupan dan menyadarkan dirimu bahwa hal itu sangatlah wajar dalam menapaki perjalanan kehidupan. Dan dengan bangkit engkau tahu kamu harus terus berjalan untuk melakukan yang terbaik dalam dirimu, dalam hidupmu di dunia yang hanya satu kali ini 

6. Lalu sekarang, ambilah waktu dan berdoa

Berdoalah

Berdoalah via http://pinterest.com

Setelah kita menyadari betapa terbatasnya kita dan memerlukan bantuan dari-Nya yang tidak terbatas. Keberadaan Sang Ilahi yang selalu senantiasa memberi rahmat dan anugerah tanpa henti. Dan di saat kita sudah lupa bagaimana caranya untuk tersenyum di situ seringnya kita kerap kali mengeluh dan melupakan segala kebaikan-Nya.

Melupakan bahwa di saat kita sudah tidak lagi mampu, bahwa justru di saat itu kita harus sujud dan berdoa kepada-Nya. Dialah sumber ketenangan, kesabaran, keikhlasan dan kekuatan. Dengan doa dan penyertaan-Nya tentunya kita akan dapat melewati semuanya.

Untuk dirimu, sudah sadarkah bahwa meskipun ada banyak hal yang dapat membuatmu sedih dan menangis. Namun, ada satu hal yang dapat memulai mengubahnya. Satu untaian senyummu, akan menjadi sebuah permulaan kecil.

Mulai tersenyumlah dan sadari bahwa masih banyak alasan buatmu untuk tersenyum.
Sadarilah masih banyak pula kebahagiaan yang menanti di depanmu.

“So, SMILE… ‘Cause you are wonderful…”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

une femme libre

CLOSE