Ramadan Waktunya Restart Diri, Belajar Berhenti untuk Hal yang Ga Bermanfaat

Sudah saatnya kamu jadi pribadi yang lebih baru dengan tinggalin hal ini

Bulan Ramadan menjadi bulan yang bisa membawa kita pada keberkahan. Sudah saatnya kita belajar mengawali sesuatu yang baru. Begitu banyak permasalahan yang sebenarnya timbul karena kita terlalu terlibat dalam segala hal yang tidak perlu. Hal-hal yang kecil dan justru memberi dampak kurang baik. Bukan hanya saat bulan ramadan saja, kita harus selalu bisa mendetoks segala hal yang tidak baik. Belajar berhenti untuk hal yang tidak perlu dan tidak bermanfaat. Berikut 5 kebiasaan yang harus kita stop agar menjadi lebih baik. Ramadan waktunya kita restart diri menuju hari kemenangan.

Advertisement

1. Stop mengomentari segala hal yang tidak perlu

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels via https://www.pexels.com

Terkadang memberikan pandangan memang semudah membalikan telapak tangan. Kita termotivasi untuk memberikan segala sudut pandang yang kita miliki. Menulisnya di kolom komentar atau berbicara langsung di saat tertentu. Tidak salah memang apalagi kita justru harus transparan dan kritis. Tapi ada beberapa hal yang tidak perlu kita komentari. Beberapa hal mungkin justru menjadi senjata yang dapat menyakiti kita.

Contoh kasus nyata baru baru ini, salah seorang influencer yang memberikan balasan dengan komentar ideologinya yang justru malah memberatkannya. Bukannya disenangi tapi malah dicibir karena komentarnya terlalu menyinggung masalah prinsip, hak pribadi dan nilai sosial. Seketika menjadi buah bibir, follower menjadi hater. SoHip, ada hal hal yang justru bisa menjadi boomerang atau serangan balik. Stop mengomentari hal yang tidak perlu atau tidak membangun, apalagi di media sosial. Tulisan dan omongan seperti sebuah jembatan yang menuntun kita kepada sebuah arah. Apa yang kita tulis dan komentari menjadi cerminan diri.

Advertisement

2. Stop mengeluh pada hal apapun

Foto oleh Liza Summer dari Pexels

Foto oleh Liza Summer dari Pexels via https://www.pexels.com

Ada kalanya kita seperti jenuh, merasa kesulitan dalam suatu hal dan membuat kita mengeluh. Beratnya tuntutan ataupun beban stres yang menumpuk bisa menjadi bom waktu. Tapi mengeluh bukanlah solusi. Terlalu banyak mengeluh tidak akan menyelesaikan permasalahan justru akan menambah perilaku yang tidak baik. Jika dibiarkan kita akan merasa hal itu wajar dan selanjutnya tidak akan sadar ketika kita mengeluh segala hal. Terlebih jika kita sering menyebutkannya di media sosial, kita tidak akan sadar sampai seseorang jenuh dan meninggalkan kita atau malah unfollow.  Berhenti mengeluhkan apapun dengan bergumam atau berkeluh kesah yang tidak perlu. Sebaliknya carilah seseorang yang bisa mengerti situasi dan kondisimu.

3. Stop mengurusi permasalahan orang lain

Foto oleh SHVETS production dari Pexels

Foto oleh SHVETS production dari Pexels via https://www.pexels.com

Siapa yang sering mengurusi masalah orang lain? Atau istilah gaulnya bergosip dan membicarakan orang lain. Sering membicarakan segala hal tapi tidak ada hubungannya dengan diri kita itu berarti sudah masuk zona urusan orang lain. Stop mengurusi urusan orang lain, kita tidak perlu ikut ikutan untuk masuk zona tersebut. Selain tidak ada dampaknya juga tidak ada manfaatnya, justru akan memicu kita untuk mengatakan hal hal yang tidak baik. Ketika kita dalam sebuah kelompok yang sering bergosip, cukuplah bagi kita untuk berhenti menambahkan apapun.

4. Stop menjadi follower untuk urusan yang tidak ada manfaatnya

Foto oleh Thirdman dari Pexels

Foto oleh Thirdman dari Pexels via https://www.pexels.com

Ketika kita punya komunitas atau grup tentu ada saja yang membuat kita jadi follower. Padahal kita tahu tidak ada manfaatnya ketika kita ikut ikutan urusan tersebut. Cobalah bersikap tegas dan berani untuk mengatakan tidak saat kita ditawarkan sesuatu yang kita anggap tidak berdampak baik untuk kita. Waktu terlalu berharga jika kita habiskan untuk urusan yang tidak bermanfaat. Kita membutuhkan keberanian dan prinsip moralitas untuk mendukungnya. Jangan melulu jadi follower terlebih tidak ada insightnya. SoHip, carilah role model atau sosok yang benar benar menginspirasi dan punya dampak baik untuk perkembangan diri.

Advertisement

5. Stop bermain media sosial untuk hal yang tidak penting

Foto oleh Roman Pohorecki dari Pexels

Foto oleh Roman Pohorecki dari Pexels via https://www.pexels.com

Bermain media sosial sah sah aja selama bulan ramadhan tapi ada kalanya kita menjadi terpancing emosi. Banyak postingan maupun berita yang kurang baik sering memberikan kita dampak yang justru tidak ada manfaatnya sama sekali. Malah pahala kita bisa berkurang jika marah atau mengutuk. Stop bermain media sosial untuk penasaran dengan permasalahan yang tidak perlu. Stop mengomentari jika bukan saran atau kritik membangun. Mulailah bermedia sosial untuk mencari insight atau konten berisi ataupun membangun kreativitas. Jangan hanya bermain media sosial untuk kegiatan yang tidak  bermanfaat. Ramadan ini waktunya bagi kita menerima banyak hal positif, belajar berkembang dan menghasilkan kegiatan yang penuh manfaat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Shot the moments on frame (Photograph), Edit with heart and Share it on content (Writing).

CLOSE