4 Orang Ini Sukses Jalankan Bisnis Besar, Padahal Niat Awalnya Murni Karena Peduli Sekitar

[hipwee-src ="https://secure-gl.imrworldwide.com/cgi-bin/m?ca=nlsn162057&cr=crtve&ce=hipwee&pc=hipwee_plc0001&ci=nlsnci3000&am=3&at=view&rt=banner&st=image&r=[timestamp]"]

Seringkali kita berpikir bahwa dunia bisnis hanya soal uang dan cuan (red: untung). Namun di masa kini, inspirasi berbisnis bisa muncul dari mana saja. Termasuk dari kepedulian dan keresahan atas isu-isu sosial di sekitar, seperti isu lingkungan.

Saat ini bahkan banyak pengusaha-pengusaha yang memulai bisnisnya dengan tujuan menyelesaikan isu-isu di sekitar. Meski demikian, bisnis ini bukannya nggak mendatangkan untung lo. Justru bila dikelola dengan baik bisa berhasil di banyak aspek, yaitu menyelesaikan isu di sekitar dan mendapat keuntungan. Semuanya tergantung niat saja. Misalnya empat orang yang akan Hipwee bahas kali ini. Niat murninya berhasil membantu menyelesaikan isu-isu lingkungan. Yuk simak~

1. Dengan niat murni membantu akses kesehatan warga, dr. Gamal Albinsaid membuka Klinik Asuransi Sampah yang menukar sampah dengan layanan kesehatan

Gamal Albinsaid via ciptadent.co.id

Harus diakui bahwa kesehatan dan sampah adalah masalah besar yang masih banyak terjadi di Indonesia. Tempat pembuangan sampah membludak menimbulkan aroma tak sedap. Sementara biaya kesehatan masih cukup tinggi sehingga banyak yang nggak bisa menjangkaunya. Di sini, Klinik Asuransi Sampah dr. Gamal Albinsaid berhasil memberikan solusi.

Nggak seperti asuransi pada umumnya, di sini warga cukup menyetorkan sampah sebagai biaya premi asuransi kesehatan setiap bulannya. Nantinya, sampah yang disetorkan itu akan dipilah dan diolah. Yang organik dijadikan pupuk, yang anorganik akan dijadikan kerajinan ataupun dijual ke bank sampah. Dengan Klinik Asuransi Sampah ini, dr. Gamal Albinsaid dan teman-temannya bisa membantu warga untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan layak sekaligus memberi solusi atas isu sampah yang mencemari lingkungan. Keren banget nggak sih?

2. Niat murni peduli lingkungan bisa menguntungkan asal dilakukan dengan tepat dan niat. Seperti Irene Holle yang mengolah sampah dan menghasilkan omzet ratusan juta

Irene Holle via ciptadent.co.id

Perkara sampah memang harus dijadikan pe-er bersama. Mungkin banyak orang juga yang punya niat untuk lebih peduli pada lingkungan. Namun niat murni Irene Holle berhasil memberikan satu solusi untuk persoalan ini sejak sepuluh tahun yang lalu. Berawal dari pengalamannya mengunjungi tempat pembuangan sampah di Bantar Gebang Bekasi, Irene memutuskan bahwa harus ada sesuatu yang dilakukan atas sampah-sampah itu.

Dengan bekal ilmu yang didapat di event kursus pengolahan sampah dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, akhirnya Irene mendirikan perusahaan produksi pupuk kompos. Atas inovasinya ini, perusahaannya punya omzet puluhan juta setiap bulannya, dan Irene menjadi pemenang dalam Lomba Wanita Wirausaha BNI-Femina tahun 2010-2011. Wow!

3. Berawal dari membantu korban tsunami mendapatkan air bersih, niat murni Lieselotte Heederik dan Guide van Hofwegen menjelma jadi inovasi saringan air canggih dan terjangkau

Awalnya suami-istri Guido dan Lieselotte adalah relawan pemulihan pasca bencana gempa dan tsunami aceh 2004. Keduanya melihat bahwa banyak orang yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi. Pada tahun 2009, Guido dan Lieselotte mendirikan Nazava Water Filters, yaitu sebuah filter air minum untuk warga yang super praktis dan terjangkau.

Filter air ini bisa memurnikan air dalam kondisi apa pun menjadi 100% aman dikonsumsi. Misi Nazava Water Filters sendiri adalah memastikan bahwa setiap orang, di mana pun dan kapan pun bisa mendapatkan air minum dengan layak. Sehingga bukan cuma berbisnis, Nazava Water Filters juga berkontribusi pada permasalahan sanitasi dan kesehatan masyarakat lo.

4. Niat murni Alok Shetty untuk menciptakan pemukiman layak huni untuk warga terwujud dalam rumah bongkar-pasang yang praktis dan harga murah

Di daerah pedesaan India, pemukiman penduduk seringkali kumuh, rawan banjir, dan membawa penyakit berbahaya seperti malaria. Hal inilah yang menggugah empati Alok Shetty, seong arsitek lulusan Columbia University. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Alok Shetty kembali ke kampung halaman untuk membangun rumah bongkar-pasang dari perancah yang dibuang, bambu, dan kayu.

Konsep rumah Alok Shetty ini unik banget lo, karena bisa dibongkar dan dipasang salam waktu 4 jam. Bekerjasama dengan LSM dan pemerintah India, rumah ini dijual dengan harga yang super murah agar bisa dijangkau oleh warga kelas menengah ke bawah sehingga mereka mendapatkan pemukiman yang layak.

Ada banyak cara kok untuk mulai peduli dengan lingkungan dan sekitar. Termasuk dengan bisnis-bisnis yang bisa menguntungkan. Mungkin selama ini kamu juga gelisah dan ingin melakukan sesuatu untuk lingkungan, namun belum bisa memulai. Karena itu, bertepatan dengan bulan Ramadan ini, Bear Brand mengajak kamu yang selama ini cuma punya #NiatDoang untuk mengubahnya jadi #NiatMurni dalam 30 hari dalam rangka melakukan sesuatu untuk lingkungan. Tapi setiap perubahan, pastinya harus dimulai dari diri sendiri ‘kan?

Diawali dengan mengonsumsi Bear Brand #1KalengSaatSahur setiap harinya, tubuhmu akan lebih fit dan hari-hari puasamu pun lebih terjaga. Dari kondisi diri yang positif dan semangat yang tetap terjaga meski sedang puasa, kamu bisa mulai mewujudkan #NiatDoang menjadi #NiatMurni dan melakukan hal-hal baik untuk lingkungan. Misalnya mulai menghemat listrik dengan mematikan lampu-lampu yang tidak dipakai, memisahkan sampah organik dan non organik, atau mungkin ngabuburit dengan kegiatan positif seperti memungut sampah di jalan-jalan yang kamu lewati? Apa pun niat yang kamu punya selama ini, ‘kan percuma kalau nggak diwujudkan menjadi niat murni. Yuk mulai mewujudkan #NiatMurni menjadi aksi nyata untuk lingkungan dalam 30 hari bareng Bear Brand.

Yuk, mulai peduli dengan aksi nyata~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis