Terima kasih
Agaknya frasa ini semakin sulit keluar dari bibir, ya, seolah dua kata yang mahal untuk sekadar diucapkan. Gara-gara diingatkan petugas customer service sebuah bank untuk memastikan ponselnya sudah berisi pulsa demi kelancaran proses transaksi, seseorang langsung merasa tersinggung alih-alih mengucapkan terima kasih.
“…. Nggak lihat apa, Iphone gue versi berapa? Mobil yang gue parkir harganya di atas setengah M,” tuturnya melalui Twitter.
Dari cuitan itu, tersirat bahwa si nasabah merasa direndahkan oleh ucapan petugas bank. Entah ini mulai sejak kapan tepatnya, tapi beberapa orang menjadi lebih mudah tersinggung ketika stasus sosial atau ekonominya nggak disadari orang lain. Seolah-olah keberhargaan dirinya yang terlampau tinggi ini telah dinodai.
Merasa lebih hebat, lebih baik, atau lebih dalam segala hal dari siapa pun pada ujungnya memang melahirkan sikap-sikap tanpa empati, tapi… merasa lebih rendah dari orang lain juga bukan solusi karena itu namanya rendah diri. Dengan kata lain nih, kita justru nggak tahu self-worth hingga berujung nggak tahu caranya self-love. Masalah utamanya, potret diri yang nggak tepat mempengaruhi cara kita memperlakukan orang lain dan menempatkan diri.
Lantas, bagaimana cara menumbuhkan sikap rendah hati yang tepat?
Jawabannya ada di ulasan ini, SoHip. Yuk, kita belajar bersama caranya menyadari kelebihan diri, tapi tetap bisa menghargai orang lain!
1. Resep pertama meracik sikap rendah hati adalah empati. Kuatkan hal yang satu ini dulu, ya~
Bila diibaratkan, empati merupakan akar dari kerendahan hati. Bayangkan, jika akarnya aja nggak kuat, bagaimana caranya sikap rendah hati bisa tumbuh? Makanya, PR pertama yang harus kita bereskan adalah memupuk empati dalam diri.
Sikap ini membantu kita untuk memahami perspektif orang lain dan mengibaratkan diri berada di posisinya. Dengan sikap ini, kita nggak melulu berpikir seakan-akan dunia berputar di sekeliling kita. Alhasil, kita jadi lebih mudah memahami emosi, situasi, atau posisi orang lain. Pun, kita lebih terampil menahan diri ketika pengin melontarkan kalimat-kalimat menghakimi.
Yuk, sikap sombong disudahi, perbanyak empati, bestie~
Si paling pentihng yang nggak bisa menghormati orang lain | Illustration by Hipwee
2. Sadarilah kenyataan bahwa kamu memang bukan satu-satunya yang terpenting di dunia ini
Apa yang kamu miliki hari ini, esok, atau nanti, mungkin aja memang lebih banyak dari orang lain, tapi bukan berarti hal itu menjadikanmu paling penting sehingga bisa bersikap seenaknya pada orang lain. Sadari bahwa kamu bukan pusat alam semesta. Ada banyak hal dalam hidup yang berjalan nggak sesuai kemauanmu, itu wajar.
Dengan menyadari ini, kamu belajar untuk menekan sikap egois. Hargai keberadaan orang lain sebagaimana kamu menghargai dirimu sendiri. Ingat, SoHip, merendahkan orang lain sama sekali nggak keren. Big no!
3. Beri ruang orang terdekat untuk mengutarakan pendapatnya tentang dirimu
Terkadang, kamu harus mencari feedback dari orang lain. Dengan cara ini, kamu belajar terbuka dalam menerima kritik sekaligus melihat titik buta tentang diri sendiri yang tak bisa kamu lihat. Coba sesekali tanyakan pada orang terdekat agar mereka memberikan pendapat yang jujur tentangmu.
Kenapa sih harus repot-repot nanya ke orang lain?
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!
Alasannya simpel, sikap rendah hati akan muncul seiring dengan pertumbuhan dirimu sendiri. Semakin reflektif dan terbuka akan perspektif orang lain, kamu juga akan makin tahu caranya menyikapi orang lain serta memosisikan diri. Sama seperti orang lain, kamu memiliki kekurangan dan kelebihan. Ketidaksempurnaan inilah yang kadang lebih jernih dilihat oleh orang lain. Nggak bias~
4. Jika berbuat salah, tentu kata yang paling tepat kamu ucapkan adalah maaf
Menyadari kesalahan memang nggak mudah, apalagi mengakuinya. Butuh keberanian dan tekad yang kuat, tapi kamu harus belajar untuk melakukannya. Ketika berbuat salah, ungkapkan penyesalan dan ucapkan maaf dengan kata-kata yang baik. Dengan mengatakannya, harga dirimu nggak akan luntur kok. Sebaliknya, kamu bisa belajar bersikap rendah hati karena nggak merasa paling benar sendiri.
5. Jadilah pendengar yang baik, nggak terus-menerus menceritakan diri sendiri aja
Saat ngobrol, usahakan kamu dan orang lain saling punya kesempatan untuk bicara. Hindari terus menceritakan tentang dirimu, terutama bila nggak ditanya. Beri ruang untuk orang lain bercerita. Inilah langkah untuk menumbuhkan sikap rendah hati.
Dengarkan ceritanya dengan antusias dan penuh perhatian. Tunjukkan bahwa dia memang berharga karena ceritanya layak didengarkan. Bukan hanya cerita atau pandanganmu aja yang penting, ya, pandangan orang lain pun sama pentingnya. Lagipula, bukankah lebih enak jika kalian bisa saling bertukar pikiran daripada cuma salah satu yang menjadi pendengar? Kan, ini bukan acara ceramah atau seminar~
Resep bersikap rendah hati | Illustration by Hipwee
6. Jangan sedikit-sedikit pamer demi mendapatkan pujian. Duh, perbuatan nggak patut nih!
Setinggi apa pun status sosial atau status ekonomi, hindari memamerkannya demi mengais sikap hormat dari orang lain. Jangan pula sengaja menunjukkannya untuk merendahkan orang lain, ya, SoHip. Bersikap rendah hati artinya kamu belajar untuk menampilkan diri secara sederhana.
Eits, hati-hati juga dengan humblebrag atau kerendahan hati palsu. Jangan sampai nih, kamu bersikap rendah hati, tapi sebenarnya ingin menyombongkan diri. Kamu cuma ingin dipuji. Ini nama lainnnya merendah untuk meroket. Poin pentingnya, kamu nggak perlu meminta apresiasi yang berlebihan dari orang lain.
7. Bergaul dengan sehat, tetap saling menghormati dan menghargai
Orang yang rendah hati akan terbuka dengan jalinan pertemanan. Ia bergaul dengan siapa pun tanpa mempertimbangkan status sosial dan ekonomi seseorang. Jalin dan bangun pertemanan yang sehat dan setara sehingga nggak ada yang merasa dirugikan atau dimanfaatkan.
Dalam menjalin pertemanan, kamu harus paham batasan diri dan batasan orang lain. Bersikap saling menghormati dan menghargai menjadi kunci utama yang lain. Kalau disadari dengan pola pikir ini, kamu dapat menjalin hubungan dengan sikap rendah hati sebab kamu sadar bahwa orang lain sama berharganya dengan dirimu sehingga nggak ada perasaan paling berharga, paling penting, atau paling hebat.
Jadi, sebenarnya ada tiga kata kunci dalam kerendahan hati, yakni empati, kesadaran, dan keterbukaan. Selama bisa mengantongi tiga hal ini, kamu mampu melihat diri sendiri dengan ukuran yang tepat; ego nggak terlalu tinggi (superior), tapi juga nggak terlalu rendah (inferior). Semuanya serba pas!