Cara Bersikap Tegas Tanpa Berkata Kasar. Belajar Asertif, Bukan Agresif~

Ada metode ABCD yang bisa kamu terapkan

Rasanya senang, deh, semakin banyak orang yang sadar kalau berkata “tidak” bukan sesuatu yang buruk. Soalnya, ketika terbiasa mengiyakan perkataan atau kemauan orang lain, kita bisa menjadi people pleaser yang selalu ingin menyenangkan orang di sekitar sampai lupa caranya menyayangi diri sendiri. Padahal, menolak permintaan orang lain nggak membuat kita tampak jahat kok, justru sebaliknya, kita sedang memberi batasan yang sehat untuk orang lain dan diri sendiri.

Sayangnya, di tengah maraknya edukasi tentang berani berkata tidak, ada satu hal penting yang sering kali luput dibicarakan, yakni bersikap tegas tanpa berkata kasar. Kita memang perlu mengungkapkan penolakan dengan tegas dan jelas, tapi bukan berarti ini kartu As bagi kita untuk bersikap seenaknya tanpa memedulikan perasaan orang lain, ya.

Kita tetap punya tanggung jawab untuk bersikap baik saat mengungkapkan apa yang kita inginkan atau kita butuhkan. Sementara itu, mengutarakannya dengan kata kasar malah menambah runyam hubungan. Bukannya keharmonisan yang tercipta, justru hubungan bisa hancur dalam sekejapan mata.

Kamu nggak mau dicap sebagai orang tegas, tapi bermulut kasar, kan?

Jadi, yuk, mulai belajar bersikap tegas dengan tetap menjaga perasaan orang lain! Pasalnya, ini bukan kemampuan yang pasti kita miliki sejak lahir. Kita perlu membiasakannya secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan beberapa cara ini!

1. Asah kemampuan bersikap asertif, tapi tetap penuh empati. Jangan mementingkan diri sendiri tanpa mau memahami orang lain, bestie~

Cara Bersikap Tegas

Bersikap tegas tanpa menyakiti orang lain | Photo by Mentatdgt from Pexels

Pernahkah kamu mendengar sikap asertif? Dalam dunia psikologi, bersikap tegas juga disebut sikap asertif yang ngomongin tentang cara mengutarakan sesuatu secara langsung, jujur, dan tepat. Dengan kata lain, kamu sedang memprioritaskan hak dan kebutuhanmu dengan tetap menghormati hak orang lain juga.

Sikap asertif berbeda dengan sikap agresif yang cenderung intimidatif karena melanggar harga diri sendiri dan hak orang lain. Ada unsur empati dalam sikap asertif.

Dengan mengedepankan empati, menukil Psychology Today, ada dua hal sederhana yang terjadi. Pertama, kamu berusaha mengakui sudut pandang orang lain dengan menyampaikan beberapa penghargaan atas situasi, perasaan, keinginan, atau keyakinannya meski pada dasarnya kamu nggak setuju dengannya. Kedua, kamu juga menyatakan situasi, keinginan, perasaan, atau keyakinan diri sendiri.

Beberapa contoh kalimat yang bisa kamu pakai untuk menunjukkan sikap asertif:

“Aku tahu itu penting bagimu, tapi aku tidak ingin melakukan itu.”
“Aku pikir ini bukan waktu yang tepat untuk kita berbicara, jadi aku ingin mengatur waktu ketika kita sama-sama siap untuk bertemu.”

Ingat, pemilihan kata untuk menunjukkan sikap tegas yang tepat akan menumbuhkan kedekatan, rasa hormat, sekaligus kehangatan sehingga hubungan apa pun tetap terjalin dengan baik.

2. Gunakan metode ABCD untuk menunjukkan sikap tegas, tapi nggak menyakiti

Bingung memulai dari mana untuk mengungkapkan sikap tegas? Coba terapkan tiga langkah ini. Ada metode ABCD yang bisa kamu aplikasikan juga. Metode ini membantumu untuk bertutur secara runtut dan nggak berbelit-belit sehingga apa yang hendak kamu sampaikan diterima dengan tepat oleh orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini