Belajar Body Positivity dari Mima Shafa, Anak Mona Ratuliu yang Baru Berumur 17 Tahun

Mima Shafa Body Positivity

Beberapa hari ini dunia media sosial ramai dengan isu body positivity berkat cuitan salah seorang publik figur. Dalam cuitan tersebut ia beranggapan bahwa memiliki tubuh yang tidak sempurna bisa menjadi sampah visual untuk orang-orang yang melihat (termasuk dirinya). Buat kamu yang belum tahu, body positivity merupakan pengertian bahwa semua bentuk tubuh manusia itu sama berharganya seperti yang dilansir dari laman Cosmopolitan Indonesia. Konsep ini lalu berkembang menjadi bagaimana manusia memperjuangkan agar semua bentuk tubuh itu bisa dicintai dan dihargai.

Karena isu ini cukup sensitif, beberapa publik figur lainnya pun menanggapinya secara beragam. Salah satunya Mima Shafa, anak sulung dari Mona Ratuliu dan Indra Brasco ini juga berbagi pendapatnya soal body positivity di media sosial.

Melalui unggahan Instastory, gadis berumur 17 tahun ini mengungkapkan bahwa perjuangan setiap orang untuk bisa memiliki body positivity itu berbeda-beda

Mima Shafa Body Positivity via www.instagram.com

Mima Shafa sudah lama dikenal kerap membagikan pendapatnya tentang self love di Instagram pribadinya. Namun merespons isu tentang body positivity ini, kemarin (3/9) ia mengunggah apa yang menjadi buah pikirannya. Mima berkata:

Bener-bener nggak mau kasih platform untuk cloutchaser. Jadi cuma mau bilang aja untuk kalian yang kena dampak dengan kata-kata mbak tersebut:

Semua orang punya bentuk, tipe kulit, kekurangan, kelebihan yang berbeda-beda. Jangan biarin orang-orang bilang hal yang nggak enak dan tidak sepantasnya ngejatuhin kita.

Kita semua berjuang untuk jadi versi kita yang lebih baik. Perjuangan kita beda-beda dan lebih baik kita sama-sama mendukung satu sama lain daripada menjatuhkan satu sama lain.

Mima juga menambahkan kalau tidak suka dengan sesuatu, lebih baik nggak perlu menghakimi apalagi saat berada di tempat umum

Mima Shafa Body Positivity via www.instagram.com

Apa yang ia tulis pada unggahan Instastory-nya kali ini begitu menampar. Sebab Mima mengingatkan kalau setiap orang memiliki hak penuh atas tubuh dan diri mereka sendiri. Tentang sampah visual yang ramai diperbincangkan, Mima juga punya pendapatnya sendiri. Menurutnya jika tidak menyukai sesuatu lebih baik jangan menghakimi. Cukup jangan dilihat. Apalagi ketika sedang berada di tempat umum, di mana memang diperuntukkan bisa digunakan oleh banyak orang.

If you see somebody in a public plase and you are uncomfortable with they look. Simply dont look. Dikira tempat publik itu buat lo doang? Nggak kan? – Mima Shafa

Sebelumnya, Mima kerap membagikan perjalanannya belajar soal self love. Ia juga sempat mengungkapkan betapa butuh perjuangan untuk bisa menerima diri sendiri

Photo by Mima Shafa on Instagram via www.instagram.com

Menjadi anak dari seorang artis membuat seorang Mima Shafa kerap dibanding-bandingkan dengan sang ibu, Mona Ratuliu. Apalagi ia juga memiliki sepupu yang juga seorang artis, Kesha Ratuliu. Dibandingkan dengan sang ibu dan sepupu, tak ayal membuat Mima sempat merasa insecure. Namun beberapa waktu belakangan ia akhirnya memilih berdamai dan mulai belajar untuk lebih mencintai dirinya sendiri.

“…Nggak butuh opini orang untuk menilai diri sendiri cantik. Punya insecurities bukan suatu kekurangan, namun kelebihan. Thats what makes us, us! So love your self insecurities. Express your insecurities. Be friends with your insecurities. We’re all worthy of love <3”

Dari seorang Mima Shafa ini kita bisa banyak belajar soal dua hal yang sering digaungkan tapi nyatanya begitu sulit dilakukan. Yup, belajar self love dan body positivity memang dua hal yang butuh waktu dan tenaga. Pun perlu dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Namun meski butuh waktu dan banyak hal lainnya, nggak ada kata mustahil bukan untuk belajar bisa lebih mencintai seada-adanya kita? 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.