Pencuri-pencuri Ini Muncul di Bulan Puasa! Sayang Kamu Tidak Menyadarinya!

Ramadhan adalah bulan suci yang hanya datang setahun sekali, sudah sepantasnya jika kita menganggapnya spesial di hati. Pahala dilipat-gandakan, pintu ampunan dilebarkan, dan ada lebih banyak ibadah yang bisa kamu lakukan. Tapi ternyata menjalankannya tak bisa semudah yang kamu bayangkan karena ada begitu banyak godaan yang menderamu selama kamu menjalaninya. Salah satunya adalah banyaknya pencuri yang berkeliaran selama ramadhan.

Advertisement

Pencuri disini bukan mereka yang mengambil uang atau benda-benda berhargamu tapi juga mereka yang mengambil kesempatan yang kamu miliki untuk mendapatkan pahala di bulan suci. Mereka adalah manusia dan benda-benda yang dekat denganmu, yang tanpa kamu sadari akan mencuri banyak hal darimu selama bulan puasa nanti. Jadi siap-siap dan hati-hati aja guys! Jangan sampai lengah dan membiarkan mereka benar-benar “mencuri”!

1. Nafsu makanmu sesaat sebelum buka puasa! Ia mencuri uang yang kamu gunakan untuk sedekah seharusnya

Ngabuburit buka puasa

Ngabuburit buka puasa via antoksoesanto.blogspot.com

Saat adzan maghrib berkumandang atau bahkan berjam-jam sebelumnya kalian pasti sudah sibuk mencari ta’jil dan makanan serta minuman untuk berbuka puasa. Berbagai macam makanan tersedia dan kamu ingin membeli semuanya, nafsu makananmu mendadak tidak terkontrol dan kamu tidak lagi berpikir apakah kamu bisa menghabiskan semuanya atau tidak. Padahal nantinya banyak yang kamu buang karena tak sanggup untuk menghabiskannya dan uang itu seharusnya bisa kamu gunakan untuk sedekah.

2. Program televisi yang membuatmu lengah beribadah dan mencuri waktumu untuk bertilawah

Terlalu banyak menonton televisi

Terlalu banyak menonton televisi via health.usnews.com

Demi melupakan rasa lapar banyak cara yang orang lakukan selama puasa, salah satunya dengan menonton baik televisi, film, maupun drama bagi pecinta drama korea. Sayangnya, kita justru jadi terjebak dalam kenikmatan menonton itu dan melupakan bahwa ada hal-hal yang lebih bermanfaat seperti misalnya bertilawah. Ketertarikanmu pada acara-acara televisi telah menenggelamkanmu pada zona nyaman yang membuatmu melupakan betapa pentingnya beibadah sebanyak-banyaknya di bulan puasa ini.

Advertisement

3. Nafsu untuk bergadang di bulan puasa yang makin besar hingga mencuri kesempatanmu sholat tahajud dua rakaat saja

Bergadang sambil ngobrol

Bergadang sambil ngobrol via huffingtonpost.com

Selepas tarawih kamu akan sulit memejamkan mata dan lebih memilih bersenda gurau bersama teman atau keluarga. Apalagi jika sebelumnya waktu berkumpul bersama sulit dilakukan dan moment puasa jadi pemersatunya. Bergadang hingga malam hari membuatmu tak kuasa untuk meluangkan waktu demi sholat tahajud dua rakaat saja. Euforia bercanda dan berkumpul menjadi lebih penting dan menghilangkan esensi ibadah selama bulan puasa.

4. Smartphonemu yang super lengkap dengan hiburan jadi lebih menarik dibandingkan sholat berjamaah yang harusnya jadi terbaik

Bermain smartphone

Bermain smartphone via huffingtonpost.ca

Smartphone memang sangat menarik untuk menghabiskan waktu agar puasanya nggak kerasa. Tapi kadang-kadang kamu malah jadi terbuai dalam berbagai hal yang bisa kamu lakukan di dunia maya dan enggan untuk berangkat sholat berjamaah walaupun sudah tahu pahalanya dilipat gandakan. Yang terjadi di bulan puasa justru sebaliknya, yang nggak penting dibanggakan dan yang ibadah malah diabaikan dan dilakukan seadanya atau biasa-biasa aja.

5. Mall-mall penuh dengan diskon untuk lebaran yang mengalihkan perhatianmu dari tuntunan untuk banyak istighfar

Mall-mall penuh diskon saat ramadhan

Mall-mall penuh diskon saat ramadhan via mdsregjacks2.blogspot.com

Sejak hari pertama bulan puasa, benda-benda khas lebaran sudah mulai dijual dan akan semakin bertambah ramai saat tanggal bulan ramadhan semakin tua. Diskon besar-besaran digelar di berbagai tempat terutama pusat perbelanjaan seperti mall-mall besar di kota. Godaan untuk datang kesana sudah mengalahkan kesadaran untuk berstighfar atas banyak dosa yang telah kita lakukan. Yang kita prioritaskan justru baju baru, kue lebaran, dan pernak-pernik lainnya, apa nggak malu?

Advertisement

6. Update di media sosial dan broadcast selamat puasa jadi  lebih penting daripada bersilaturahim dengan sesama

Update di media sosial

Update di media sosial via independent.co.uk

Memasang status tentang apa yang sedang mereka pikirkan dan berchit-chat ria malah jadi yang utama. Kita lupa bahwa akan lebih banyak pahalanya kalau kita bersilaturahim langsung saja. Saat diminta bersilaturahim langsung kita bilang sedang sibuk dan tak ada waktu, padahal kita update status dengan rutin seolah tak ada yang mengganggu. Sosial media memang selalu asyik untuk bercengkrama, tapi akan lebih baik kalau kamu bersilaturahim juga.

7. Memikirkan pacar dan mantan yang menyita waktumu untuk beri’tikaf dan berdoa dengan penuh harapan

Memikirkan mantan dan pacar itu nggak penting

Memikirkan mantan dan pacar itu nggak penting via fluentin3months.com

Terakhir tapi yang perlu paling kamu tekankan, berusahalah untuk tidak memikirkan mantan maupun pacar. Bahkan kalau bisa kamu harus menghilangkan mereka sejenak dari pikiran bahkan kehhidupanmu selama bulan puasa berlangsung. Lebih baik kamu gunakan waktumu untuk berfokus pada ibadah dengan cara beri’tikaf, membaca alqur’an, mempelajari hadist dan ilmu-ilmu islam, serta berbuat amal kebaikan lainnya. Mengerjakan hal-hal tadi akan lebih bagus daripada kamu hanya memikirkan dia yang tak memikirkanmu.

Jangan tertipu dengan kenikmatan dunia karena semua itu hanya sementara dan tak akan mungkin bertahan selamanya. Kini kesempatan menikmati ramadhan sudah tiba, akankah kamu menyia-nyiakannya? Pencuri-pencuri ini bergerak lebih lihati dari maling-maling yang mencuri hartamu, cara mereka begitu halus hingga kamu tak merasa sedang dicuri waktu dan kesempatannya untuk beribadah. Bukan sok alim dan bukan untuk gaya, ikhlaslah beribadah di bulan ramadhan ini agar kamu mendapatkan berkahnya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ceritagrammer

CLOSE