​​​​​​​#PuisiHipwee Tepat Pukul Tujuh

Rinduku menggumpal, deritaku kian melambai-lambai


Puisi 1 : Tepat Pukul Tujuh


Dia bilang dia akan datang

Ingin membayar rindu dengan hangatnya pertemuan

Namun dia belum hadir

Hingga tepat pukul tujuh

Rinduku menggumpal

Deritaku kian melambai-lambai

Tuhan bilang kesabaran akan berbuah manis

Kubiarkan rasa tahanku apa adanya

Tidak ada

Tidak ada kejadian yang aku niatkan

Hanya ingin mengulang saja

Nostalgia drama masa lampau

Padahal malam ini begitu damai

Tidak ada suara burung hantu yang dibencinya

Sampai fajar menerpa

Kilat menyambar langit

Aku bahkan tak tahu

Ternyata dia sedang tidur

Di bawah tanah

 


Puisi 2 : Percobaan


Lagi?

Tidak apa-apa jika kau tak mau

Memang tidak semua hal bisa diterima

Kupikir ku tak akan gagal

Untuk percobaan yang ke tiga puluh kalinya

Satu persatu kelopak mawar ini gugur

Padahal sudah kusingkirkan duri-duri yang ada di tangkainya

Tapi kenapa aku masih merasa sakit?

Kupandang lautan yang terhampar

Tepat di depanku

Kualungkan segenggam batu

Haruskah ku mencoba ikut tenggelam bersamanya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak