Memaknai Arti Sabar dan Ikhlas dalam Menjalani Kehidupan

Menerima takdir dengan sabar dan ikhlas agar bisa meraih ketenangan

Suatu hari sepulang kuliah, dalam bis yang tidak terlalu riuh, tanpa sengaja aku mendengar percakapan antara seorang pemain suling dan seorang penjual tisu. Terdengar sayup-sayup penjual tisu itu menceritakan masalah yang sedang dihadapinya kepada sang pemain suling. Percakapan orang dewasa yang tak lepas dari tanggung jawab yang harus dipenuhi serta rintangannya yang tak main-main. Diakhir percakapan tersebut, pemain sulingpun mengatakan,

Advertisement


Dalam hidup, mau bagaimanapun, harus dijalani dengan sabar.


Suara yang terdengar tenang namun mengeluarkan kata-kata bijaksana yang mendalam. Menanggapi ucapan pemain suling, penjual tisu memberikan balasannya.


Bukan hanya sabar, sabar saja tidak cukup, perlu diiringi dengan ikhlas.


Advertisement

Percakapan singkat diantara keduanya meninggalkan pelajaran yang berkesan untukku. Sebagai seseorang yang baru saja memasuki fase kedewasaan, ada banyak situasi tidak mudah yang aku lalui. Aku tahu bahwa semua ujian itu tuhan kirimkan untuk menjadikan aku sebagai pribadi yang lebih baik lagi. Tapi tetap saja, terkadang rasa ingin menyerah, tidak adil, dan buntu dalam mencari solusi kerap menghampiri. Untungnya, setiap aku merasa frustasi dengan situasi yang mengekang, aku selalu mengingat kembali percakapan kedua pencari nafkah ini. Bahwa sabar dan ikhlas adalah kunci dari mengahadapi ujian kehidupan.

Ada satu waktu dimana aku memikirkan sebenarnya apa sih sabar dan ikhlas ini? seiring berjalan waktu dan banyaknya situasi menantang yang aku lalui, akhirnya aku bisa memahami arti sabar dan ikhlas ini.

Advertisement

Sabar merupakan sikap untuk menahan diri dan tidak terburu-buru dalam menghadapi masalah. Dalam kata lain, berusaha untuk tetap tenang dalam berbagai keadaan. Dengan begitu, kita bisa menemukan solusi yang lebih baik dan mengambil langkah atau keputusan yang lebih bijaksana, mengatasi emosi negatif, dan menilai situasi dengan lebih jernih. Namun, seperti yang pemain suling katakan, sabar saja tidak cukup, harus diiringi dengan ikhlas. Ikhlas berarti menerima dengan tulus segala ketentuan dan ujian yang Tuhan berikan untuk kita. Dengan ikhlas, artinya kita melepaskan diri dari segala macam penolakan dan rasa tidak puas atas keadaan yang tidak sesuai dengan harapan. Ikhlas membantu kita melihat masalah sebagai bagian dari perjalanan hidup yang harus dihadapi dan diterima dengan lapang dada. Dalam sehari-hari, sabar dan ikhlas akan menjadi teman kita dalam menghadapi setiap situasi. Baik dalam menghadapi tekanan, studi, maupun hubungan.

Aku paham bahwa seberapa besar perjuangan kita untuk meraih sesuatu, pastinya tidak lepas dari suatu kegagalan yang pernah kita semua lalui. Kegagalan itu membuat kita sedih dan emosional, bahkan terkadang kecewa, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain. Untuk itu, aku rasa kita perlu untuk mengendalikan pikiran kita saat menghadapi kegagalan, yaitu dengan ikhlas. Kegagalan, bagaimanapun merupakan bagian dari hidup. Pasti akan dialami oleh siapapun yang berjuang meraih harapannya. Saat kita mengalami itu, terimalah kegagalan itu dengan ikhlas. Dengan ikhlas, kita mampu menerima kegagalan sebagai pembelajaran dan kesempatan untuk tumbuh. Ikhlas membantu kita untuk melepaskan diri dari rasa kecewa atau frustasi, dan menemukan hikmah dari setiap kegagalan sehingga kita bisa bangkit lebih kuat.

Hidup merupakan perjalanan yang penuh kejutan. Ada banyak hal yang tak terduga terjadi selama kita terus menyusuri jalan-jalannya, termasuk perubahan yang terjadi tanpa disangka-sangka. Sebagai bekal perjalanan hidup, alangkah baiknya setiap langkah diiringi dengan kesabaran dan keikhlasan. Dengan sabar, kita mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Sementara ikhlas dapat membuat kita menerima perubahan tersebut sebagai bagian dari kehidupan yang tak mungkin dihindari, dan menerimanya dengan lapang dada.

Memang mengatakan ini semua lebih mudah daripada melakukannya. Apalagi mendengarkannya dari orang lain yang tidak tahu situasi kita. Terlebih ketika kita berada dalam suatu tekanan yang membuat kita sulit untuk berpikir jernih. Meskipun begitu, aku yakin seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya peristiwa yang telah kita lewati, kita bisa memahami maksud dari percakapan antara pemain suling dan penjual tisu tersebut. Dalam artian lain, seiring berjalan waktu kita bisa menjadi lebih bijak dalam menghadapi setiap situasi yang penuh rintangan.

Percakapan yang tak sengaja aku dengar itupun aku yakin merupakan cara Tuhan untuk memberikanku pelajaran hidup. Belajar sabar dan ikhlas bukanlah sekadar kata-kata, tetapi sikap yang harus kita tanamkan dalam keseharian kita. Semoga kita semua bisa menjadikan hal ini sebagai pengingat dan pesan berharga dari Tuhan dalam menjalani hidup yang lebih tenang. Apapun itu, semoga urusannya dimudahkan, ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Just a jurnal of Dina's ordinary days. Stay be yourself, love yourself, and be kind to everyone!

CLOSE