#JarakMengajarkanku: Bagaimana Mengelola Emosi dan Belajar Menjadi Dewasa

Terpisah jarak 11.425 km bukanlah perkara mudah, dibutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi

September 2018, saat itulah pertama kali aku mulai menjalani hubungan ini, hubungan yang terpisahkan jarak 11.425 km dan beda waktu enam jam di kala winter atau 5 jam di kala summer. Kini sudah hampir satu tahun aku menjadi seorang pejuang LDR. Ya!! Pejuang Long Distance Relationship. Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya jika aku bisa fight sampai sejauh ini. 

Advertisement

Long Distance Relationship tidaklah mudah namun tidak pula sulit. Terpisah jarak dan waktu begitu jauh membuat kita harus lebih saling mengerti tentang masing – masing. Membuat kita harus saling menghargai akan waktu bersama dan lebih pandai mengelola emosi.

Perbedaan waktu yang cukup besar, membuat perbedaan aktivitas yang begitu mencolok pula. Ketika aku sudah mulai membuka mata dan menyambut hari yang baru, dia disana baru mengakhiri harinya dan bersiap untuk istirahat. Begitu pun sebaliknya, Ketika mentari meninggalkan sinarnya di negaraku, Mentari telah bersiap menyinari negaranya.

Tidaklah mudah menjalani ini semua, dibutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi dan skill komunikasi. karena bagiku kunci dari jenis hubungan apapun adalah komunikasi, selama kita bisa mengkomunikasikan apa yang kita rasakan tentu rintangan akan kita lalui.

Advertisement

Hubungan LDR begitu mengajarkan ku akan pentingnya mengelola emosi, menjalani hubungan ini entah mengapa perubahan terjadi dalam diriku. Aku menjadi seorang yang lebih sabar dan lebih menghargai waktu bersama dan bahkan aku dapat menghabiskan waktuku sejak tengah malam sampai menjelang pagi hanya untuk ngobrol dengannya. 

Bukan karena apa, beda waktu yang jauh dan etos kerja yang tidak memperkenankan memegang handphone saat bekerja itulah menjadi alasan terkuat. Kesibukan dan rutinitas harian kami yang sibuk tidak memungkinkan kami untuk mengobrol setiap malam. 

Advertisement

Oleh karena itu, saat waktu video call tiba, rasanya tak cukup untuk menceritakan kejadian kejadian selama beberapa hari kebelakang. Mungkin hanya karena rindu pula menjadi alasan terkuat aku bisa menahan kantukku. 

Beberapa orang mungkin meragukan hubungan jenis ini, tapi bagiku yang terpenting adalah kepercayaan satu sama lain. Selama yang tetap bisa saling menjaga hati, apapun itu kita akan bisa melaluinya walaupun tidak mudah. 

Stay calm dan be positif thinking, trust each other 🙂 

Untuk para pejuang LDR, semangat dan pecaya ini hanyalah sementara. Jalani apa yang kamu percayai dan percayalah akan ada waktu, di setiap penantian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE