Akan Ada Waktunya Kami Menikah. Jadi Berhentilah Mencibir Kami yang Masih Betah Menyendiri


Bukan tidak ingin menikah, tapi banyak pernikahan yang menginspirasi kami untuk tidak menikah dulu.


Advertisement

Kehidupan pernikahan yang melelahkan, menguras hati dan tak jarang kekerasan fisik, alih-alih bahagia. Pernikahan yang terlihat di mata kami begitu menakutkan.


 Jangan buru-buru menghakimi kami. Kami tidak trauma atau takut untuk menikah. Hanya saja kami sedang menyiapkan mental yang lebih sebelum mengarunginya. Lebih baik terlambat menikah daripada hidup dalam pernikahan yang penuh tekanan bukan? 


 

Advertisement

Kami sangat sadar usia sudah tidak muda jadi tidak perlu terus-terusan mengingatkan kami perkara umur

Kami tidak bercita-cita jadi perawan tua. Kami juga memiliki wedding dream sendiri. Tapi tidak sekarang. Karena kami pemilih. Iyaa kami sangat pemilih perkara pendamping hidup. Dunia sudah tidak baik-baik saja. Begitu pula dengan manusianya. Laki-laki yang bertanggungjawab, setia, dan perhatian di masa kini ibarat mencari jarum di tumpukan jerami. 

Advertisement

Kami sadar teman seangkatan hampir semua sudah berkeluarga dan beranak pinak.


Biarlah mereka dengan bahagianya kami tidak iri ataupun cemburu. Toh, kehidupan indah pernikahan yang sering diumbar di sosial media ternyata tak seindah nyatanya. 


 

Kami tak asal menyendiri, tapi sibuk menjadi wanita berkualitas

Sendiri kami begitu menyenangkan. Bebas melangkah kemana pun kami suka, memberdayakan diri membangun branding , berkarya sebisa kami tanpa ada intervensi. 


Secara tidak langsung kami sedang menyeleksi calon pendamping hidup. Sebab laki-laki dengan mental kerupuk akan minder mendekati kami, perempuan dengan segudang prestasi. 


Akan ada waktunya kami menikah, jadi berhentilah mencibir kami yang belum kunjung juga melepas masa lajang


Pernikahan bukan lomba lari, bukan adu hebat. Pernikahan adalah awal sebuah kehidupan yang baru dengan banyak lika-likunya.


Proses seumur hidup karena ikrar yang di ucapkan disaksikan Tuhan. Kami ingin menikah sekali dalam hidup jadi jangan heran jika kami sangat hati-hati perkara pasangan hidup. Santai kami bukan berarti kami tidak mencari, bukan berarti kmi tidak meminta pada Sangat Khalik. Sungguh dalam ibadah panjang perkara jodoh selalu kami sematkan padanya, berharap disatukan dengan laki-laki yang menyayangi kami sepenuh hati. 

Untuk orangtua kami yang begitu khawatir anak gadisnya tidak laku

Bu, Pak, tolong bersabar dan jaga kesehatan, mohon doa nya semoga anak gadismu segera dilamar laki-laki terbaik. 


Tolong jangan menekan kami untuk cepat-cepat menikah. Biarkan kami menikmati kesendirian ini dengan bahagia. 


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Arunika - Penikmat Swastamita