Aturan Naik Eskalator di Tempat Umum yang Perlu Kamu Tahu. Jangan Asal dan Sembarangan!

Eskalator sudah jadi alat bantu yang dapat ditemukan di mana-mana, di pusat perbelanjaan, di stasiun, dan lain-lain. Ketika berada di tempat umum, kita tentu harus menggunakan eskalator atau tangga berjalan dengan memerhatikan etiket.

Di beberapa negara ada etika dalam menggunakan eskalator. Salah satunya di Jepang yang memiliki pola dan etika tersendiri saat sedang berada di eskalator, sisi kiri dari eskalator diperuntukkan bagi mereka yang tidak tergesa-gesa dan sedang dalam perjalanan santai. Mereka sengaja berbaris rapi memanjang di sisi kiri eskalator. Sedangkan sisi kanan eskalator sengaja dikosongkan untuk memudahkan mereka yang sedang tergesa-gesa.

Sehingga mereka yang tergesa-gesa dapat menaiki eskalator sambil berjalan maju seiring dengan bergeraknya eskalator. Tentunya, selain agar lajur kanan bisa bergerak lebih cepat, hal ini dilakukan agar pengguna yang ada di kiri tidak merasa terganggu.

Di Indonesia, banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui peraturan penggunakan eskalator. Masyarakat Indonesia sering kali menaiki eskalator dengan cara yang salah. Cara menaiki eskalator yang benar adalah berdiri di sebelah kiri untuk yang diam dan di sebelah kanan untuk yang ingin berjalan atau mendahului.

Namun masih banyak sekali yang belum mengetahui peraturan tersebut. Contohnya saat pergi dengan orang terdekat dan terlibat dalam obrolan seru, tetap perhatikan hak orang lain yang menggunakan eskalator. Jangan halangi jalur pejalan cepat. Hal yang sama berlaku ketika ingin menempatkan tas belanja di eskalator, jangan letakkan di samping, tapi di anak tangga atas atau bawah.

Hal kecil seperti itu seringkali dianggap remeh oleh masyarakat. Sebaiknya masyarakat bisa lebih memerhatikan hal itu, bagi yang sudah mengetahui peraturannya dan sedang berada disituasi tersebut (sedang berada di eskalator dan ingin mendahului) tetaplah bersikap sopan dan menyapa mereka dengan baik.

Banyak aturan-aturan tidak tertulis yang belum diketahui oleh masyarakat luas. Diharapkan masyarakat dapat merubah pandangan terhadap hal-hal yang dianggap sepele tersebut.