Ayah adalah Cinta Pertama Anak Perempuannya

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata ayah? Siapakah sosok Ayah itu? Dan Apa pentingnya dalam kehidupan ini? Seberapa pengaruhnya untuk dalam proses pertumbuhanmu?

Advertisement

Ayah sering digambarkan sebagai superhero untuk keluarganya, apalagi anak perempuan. Bagi anak perempuan, Ayah merupakan laki-laki pertama yang akan selalu jatuh cinta padanya.

Bagaimana tidak? Ayah akan menuruti apa yang putrinya inginkan, tidak pernah marah, selalu khawatir, dicari, dijaga, dan dilindungi sepenuh hatinya.

Entah karena berhubungan dengan telepati atau hanya kebetulan, Ayah dan putrinya selalu berkaitan, insting Ayah kepada putrinya sangat kuat, sehingga itulah salah satu alasan kenapa anak perempuannya selalu dicari.

Advertisement

Tetapi,bukan berarti Ibu tidak ya. Orang tua merupakan cinta pertama anak anaknya, hanya saja sudah bukan rahasia jika anak perempuan lebih dekat dengan Ayahnya, dan anak laki-laki lebih dekat dengan Ibunya.

Dalam sebuah kehidupan, tidak semua hal berjalan mulus, banyak lubang-lubang yang harus dilewati, yang harus dijalani. Dengan direncanakan atau tanpa rencana.

Advertisement

Begitu pula dengan ayah, ada yang masih di sisi, ada juga yang sudah tak ada kabar lagi.

Ada yang sangat ingin memiliki, ada juga yang ingin Ayahnya cepat tidak menemani. 

Seperti yang kita ketahui, bahwa tidak semua orang seberuntung cerita orang lain. Realitanya memang tidak seindah drama korea.

Dalam pelajaran bahasa indonesia, ada tokoh baik yang biasa disebut protagonis, ada pula tokoh jahat yang disebut antagonis.

Ternyata tidak semua tokoh protagonis itu baik, dan tokoh antagonis tidak selalu buruk. Bahwa protagonis merupakan peran utama, dan antagonis adalah peran yang menghalangi tujuan si tokoh utama tersebut.

Misalnya, protagonis nya pencuri dan antagonis adalah polisinya. Sama halnya dengan, Ayah.

Jika dilihat dari sisi sebaliknya, ternyata ada ayah yang membuat anaknya trauma, entah sengaja atau tidak. Jika sudah trauma, sulit untuk disembuhkan.

Banyak kita jumpai anak anak yang kondisi psikis maupun fisiknya terkena yang disebabkan oleh Ayahnya sendiri.

Sebagai contoh, ada Ayah yang melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap anak kandungnya.

Bagaimana bisa ya, seorang ayah sekejam itu terhadap putrinya sendiri? Entahlah, apa yang di pikirkan nya saat itu, sampai berani mencabuli dan memukuli putrinya sendiri.

Belum tentu putrinya akan melupakan begitu saja, dengan cara berlalu. Bisa jadi, hal tersebutlah yang masih tersimpan dan membekas di hati.

Bukan kenangan baik, melainkan kenangan yang teramat buruk.

Jika hal tersebut terjadi, mungkin dapat mempengaruhi proses pertemanan, percintaan dan sosialnya.

Bisa jadi, putrinya akan takut terhadap semua laki laki yang ada di lingkungannya. Atau mungkin akan sangat tidak percaya dan menolak adanya cinta tulus dari seorang laki laki tersebut.

Maka dari itu,

Tidak asing dengan kata-kata, dan yang paling dalam membuat sakit adalah orang terdekat.

Jika musuh yang menyakiti mungkin akan marah dan kesal dan ada rasa balas dendam, tetapi jika orang terdekat, orang tersayang yang menyakiti, sering nya hanya marah tetapi lebih kepada terluka dan kecewa.

Siapa sih yang akan berpikir jika ayahnya sendiri yang akan melakukan itu?

Meskipun ada Ayah yang tega melakukan perbuatan keji tersebut, tetapi…

Saya tidak menampik kalimat, Ayah cinta anak perempuan. Menurut saya pribadi itu benar adanya, karena itu, Ayah merupakan salah satu poin penting dalam kehidupan putrinya.

Sikap, perilaku, dan etika Ayah biasanya akan ditiru oleh anak anaknya, apalagi putrinya.

Sehingga banyak kejadian tak terduga karena anak main dengan ayahnya, seperti jatuh dan menjadi pemberani (dalam konteks berpetualang).

Padahal jika Ibunya mengetahui, pasti sudah teriak teriak dan menangis memikirkan kondisi putri kecilnya.

Tidak heran ya dengan kata Ayah yang mengajarkan kerasnya kehidupan, jika dalam bahasa jawa biasa dipanggil ajar atos yang artinya belajar keras.

Dengan ini, saya ingin menyampaikan bahwa sekejam apapun Ayah kita, sejelek apapun sifatnya, beliau tetap Ayah kita.

Meskipun, saya tidak membenarkan adanya dendam dengan orangtua, tetapi terkadang dendam merupakan salah satu pendorong dalam perwujudan impian.

Ambil hal hal yang sekiranya baik, dan buang yang buruk. 

Karena saya yakin, di dalam gumpalan hitam akan ada percikan putih di dalamnya, meskipun hanya sebatas tetesan.

Oleh karena itu, ambil hikmah dari semua peristiwa yang terjadi, syukuri apa yang kita miliki, jaga dan rawat dengan sepenuh hati.

Ingat! Bahwa dunia memang tidak adil untuk semua orang, tidak semua hal, sesuai dengan rencana.

Lika-liku kehidupan selalu ada, menjalani dengan ikhlas adalah kuncinya. Luka dan tawa akan silih berganti. Rintangan dan cobaan akan selalu mewarnai.

Selalu ambil hikmah dalam setiap peristiwa, apapun yang terjadi di dunia ini, sudah menjadi kehendaknya. Cinta seorang Ibu itu menenangkan sedangkan cinta seorang Ayah itu menguatkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE