Banyak Orang Bilang Pendidikan di Indonesia Itu Kaku, Sebenarnya Seperti Apa Sih?

Beginilah Pendidikan di Indonesia

Kita bisa melihat pendidikan di Indonesia saat ini terlalu kaku dan terasa hampa. Penerapan pembelajaran di setiap sekolah hanya terpaku pada standar yaitu target penyampaian kurikulum. Sistem pendidikan di indonesia juga masih sangat terpaku dengan nilai sehingga banyak orang yang mengejar nilai bukan memahami sebuah materi. Dan apabila sistem tersebut masih dijalankan di Indonesia, maka akan menghasilkan para sarjana yang kurang bermutu. Di tahun 2020 ini kita diserang oleh sebuah virus yang menyeluruh ke dunia. Virus Covid-19 dalam pendidikan memaksa kita untuk merubah segala aktivitas kita yang belajar secara tatap muka.

 

​Dengan adanya pandemi ini, semakin berkurangnya efektivitas pembelajaran di Indonesia. Banyak pelajar yang semakin malas dengan adanya pembelajaran jarak jauh, mereka mengikuti kelas lewat Zoom, dan mereka hadir sebatas formalitas dan banyak yang tidak mendengarkan guru, mereka lebih memilih melakukan kegiatan lainnya. Di Indonesia, tidak semua daerah yang memiliki infrastruktur dan keadaan masyarakatnya memenuhi teknologi untuk mengikuti PJJ ini. Belum semua daerah terjangkau oleh internet untuk kondisi home learning saat ini.

 

​ Masalah yang paling sering terjadi ialah korupsi yang terjadi di sektor pendidikan di Indonesia. itu semua terjadi karena banyaknya sikap tidak peduli dari sektor pemimpin di bidang pendidikan banyak yang harusnya menjadi hak setiap pelajar dari beasiswa yang harusnya bisa di dapatkan banyak pelajar jadi di minimkam jumlah kuota sehingga banyak anak-anak yang memiliki potensi merubah bangsa ini terhambat dan kalah karena kurangnya di segi ekonominya. Dari contoh kuota untuk masuk ke dalam sekolah negeri menurut peraturan melalui jalur test dan nem yang cukup untuk masuk ke dalam sekolah negeri tersebu. Tetapi kita melihat masih ada beberapa anak yang tidak memiliki nilai tinggi tidak mempunya nem yang bagus namun dapat masuk ke dalam sekolah yang unggul dan itu semua terjadi karena adanya orang dalam atau bisa juga dengan uang masuk seperti sekolah swasta sedangkan sekolahan negeri benar-benar tidak di minta biaya uang gedung dll, tetapi masih saja ada oknum-oknum yang bandal yang membuat kecurangan-kecurangan sehingga kuota bagi anak-anak yang pantas malah kurang dan di isi oleh orang-orang yang mempunyai uang.

 

​Fakta yang terjadi di Indonesia, banyak sertifikat untuk menjadi guru diambil secara praktis dan ini yang membuat sistem Pendidikan di Indonesia kurang efektif. Seharusnya, di Indonesia untuk masuk ke dalam fakultas sarjana guru seharusnya lebih diperketat lagi agar dapat meningkatkan kualitas-kualitas pengajar yang baik. Dan membuat pembagian minat dan bakat setiap guru dibagi berdasarkan kemampuannya. Dengan adanya kegiatan tersebut, kualitas Pendidikan di Indonesia semakin meningkat dan lahirnya para pengajar yang bermutu.

 

​Di era industri digital seperti saat ini ilmu pengetahuan merupakan hal penting. Namun banyak hal lain yang lebih penting, terutaman mengasah diri dan meningkatkan softskill diri kita yaitu kreatifitas, kolaborasi dan komunikasi dalam dunia bekerja banyak anak muda yang kurang mampu menyampaikan komunikasi dengan baik. Dan kolaborasi mereka pun kurang baik. mereka juga kurang disiplin mulai dari waktu hingga melakukan kegiatan. mereka tidak bisa membuat keputusan secara mandiri dan berfikir secara dinamis. Maka dari itu yang menjadi tantangan baru bagi pemerintah untuk meningkatkan softskill yang menjadi fokus utama di dalam kurikulum baru yang akan di keluarkan. Kita melihat gagasan seorang tokoh yaitu ki hajar dewantara, ia merupakan penggagas taman siswa yang berprinsip dalam sekolah atau pendidikan yaitu pedoman bagi seorang guru di kenal sebagai Patrap Triloka. Konsep ini memiliki unsur dalam bahasa jawa yaitu, ing ngarsa sung tulada (yang di depan memberi teladan"), ing madya mangun karsa ("yang di tengah membangun kemauan/inisiatif"), tut wuri handayani ("dari belakang mendukung"). Patrap Triloka dipakai sebagai panduan dan pedoman dalam dunia pendidikan di Indonesia.

 

​Indonesia bisa memotivasi guru dari negara Filandia, yaitu ada empath al. PErtama ada mastery atau keinginan untuk terus lebih baik, dimana keinginan seorang guru dalam mengajar setiap harinya ia mengevaluasi sehingga ada pelajaran dan kesalahan yang bisa ia perbaiki untuk menjadi lebih baik. Kedua ada relatedness atau keginan untuk mempunyai hubungan baik dengan orang lain, kondisi ini bisa kita bayangkan sebagai relasi guru dengan murid yang dimana mereka harus. Berhubungan baik sehingga materi yang disampaikan juga bisa diterima oleh murid. Ketiga autonomy atau memiliki hak dan kewenangan dalam proses belajar mengajar, setiap guru mempunyai kebebasar cara mempelajari dan memberi materi di dalam kelas dan ia mempunyai hak sebagai pengajar di dalam kelas. Terakhir yaitu purpose atau hasrat tujuan jadi bagian yang besar dari diri sendiri, dimana seorang guru harus percaya bahwa dirinya akan berdampak besar dan baik tentang materi yang ia sudah berikan kepada siswa di dalam kelas.

 

​Berbeda dengan negara Jepang, yang memiliki kelebihan yaitu kelas menjadi kompak karena kelas bukan hanya tempat untuk belajar saja melainkan di dalam kelas banyak orang dapat mengenal dan mendapatkan teman-teman yang baru dan dapat bersosialisasi sehingga tinggi nya solidaritas yang terjadi di dalam kelas yang berada di jepang dan mereka pun juga memiliki perasaan yang senasib yaitu jika satu mengalami kesulitan yang lain pun akan ikut merasakan hal yang sama juga terhadap sesamanya. Tetapi di kelas jepang juga memiliki kekurangannya juga yaitu anak menjadi tidak atau kurang kreatif dan mempunyai perasaan takut salah karena dapat merasakan juga perasaan yang sama terhadap sesama teman dan juga akan sulit berpikiran out of the box atau hanya akan berpikiran kurang kritis atau kurang luas dan hanya disitu-situ saja dan mungkin seharusnya mereka harus keluar dari zona nyaman dan harus belajar berpikiran untuk kedepannya terhadap sesamanya dan berpikiran agar lebih luas lagi pemahamannya terhadap apapun, otak juga harus dilatih agar pemikiran semakin berkembang dan tidak disitu-situ aja dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE