Begitu Banyak Perjuangan Tenaga Kesehatan. Salut Melihat Perjuangannya!

Engkau pertaruhkan semuanya demi kita, hebat !

Satu tahun lebih dunia dirundung ketidakpastian akan berakhirnya wabah pandemi Covid-19 yang disebabkan virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Tak luput juga di negara tercinta kita yang terkenal dengan salah satu populasi manusia terbanyak di dunia. Pandemi yang menggerogoti setiap ruang nyaman dalam hidup, merenggut setiap rencana yang telah dipikirkan matang-matang untuk bisa beraktivitas dengan normal. Penyakit yang memiliki tingkat infeksius sangat tinggi, bisa dari droplet hingga aerosol lainnya yang dihasilkan dari aktivitas pernafasan manusia. Pada umumnya gejala yang timbul berupa demam (suhu > 38° C), batuk kering dan sesak napas. Sebagian kasus terjadi penurunan oksigen di dalam paru-paru atau disebut dengan happy hipoxia. Lebih mengeriskan virus ini dapat menginfeksi satu individu ke individu lainnya dalam tempo singkat dan banyak kasus penderita tidak menunjukkan gejala, sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk mendeteksi secara dini demi terhindar dampak lebih buruk lagi.


Bisa dikata ialah si "pembunuh diam-diam (silent killer)", waspadalah !


Kita pastinya tidak mau menjadi korban keberingasan virus ini kan? Yuk kita sama-sama menaati setiap protokol kesehatan yang telah ada dan jangan takabur lalu berkata "ah, untuk apa pakai masker, sesak napas tau" kamu lebih pilih sesak demi kesehatan atau keluargamu sesak dan menderai air mata melihat proses pemulasaran? Hayoo, gak mau pastinya dong. Penanganannya perlu kerja sama dari hulu hingga hilir. Di bagian hulu ada kita sebagai masyarakat perlu berperan serta demi mendukung upaya segala lapisan yang ada, sebagai contoh :


  1. mendukung vaksinasi masal dan gotong royong;

  2. menaati setiap protokol kesehatan tanpa terkecuali;

  3. siap menjadi agen perubahan dengan menerapkan jogo tonggo (menjaga dan memperhatikan tetangga sekitar apabila memerlukan bantuan).

Kemudian di bagian hilir ada pahlawan tanpa tanda jasa, yaitu tenaga kesehatan telah berupaya sekuat tenaga untuk menstabilkan keadaan. Mereka rela meninggalkan rumah, jauh dari orang yang disayangi, menggunakan hazmat / pakaian pelindung dan menahan lelah, lapar, haus dan panas selama berjam-jam, semua itu dilakukan demi kita semua supaya bisa bertahan dan sembuh.


Kalian bagaikan lilin yang rela habis demi menyinari orang di sekitar, bagaikan garam yang rela larut demi memberikan rasa di setiap yang membutuhkannya. Sungguh nyata rasa kasih yang diberikan, rela mengorbankan kenyamanan diri demi orang lain yang bahkan tak dikenalnya..


Salam dari kami yang berpangku tangan untuk para tenaga kesehatan baik itu dokter, perawat, dan seluruhnya yang telah turun tangan memberikan pertolongan. Tidak ada yang bisa kami sampaikan selain beribu-ribu terimakasih. Semoga kita bisa melewati masa-masa sulit ini. Percayalah dibalik mendung awan ada terang mentari yang akan muncul nantinya, di balik dunia yang sedang tidak baik-baik saja niscaya kembali seperti sediakala dengan membawa sejuta hikmah di dalamnya.

Segala kebaikan yang telah kalian tabur biarlah tumbuh menjadi berkat luar biasa. Semua peluh bercucuran biarlah menjadi saksi betapa keras upaya pengorbanan yang telah diberikan. Tak luput kami mendoakan kepada tenaga kesehatan yang gugur kiranya diberi tempat indah di sisi Tuhan. Sungguh pengorbanan sangat luar biasa, kami terharu mendengar dan melihat bentuk pengorbanan sampai titik tenaga terakhir.

Harapan kepada seluruh masyarakat yang masih belum memahami kondisi kita yang sedang tidak baik-baik saja, tolong berkacalah kepada tenaga kesehatan yang terus mengedukasi dan menolong kita sampai sejauh ini dan akan tetap menolong tentunya. Terpenting kita bisa bersama-sama berjuang dan mendukung apa yang telah diupayakan selama ini, tunda dulu euforia karena telah mendapatkan vaksin, bepergian yang tidak penting, berkerumun, melepas masker dan tak kalah penting stop hoax. Ada masanya kita kembali ke kehidupan sedia kala, berkumpul kembali bersama teman-teman, makan dan minum bareng, menghadiri kegiatan akbar dan lainnya. Yok, kita bisa yok. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi bisa berkontribusi demi mengurangi beban yang dipikul mereka dan menyelamatkan negara tercinta ini.


Sekali lagi, beribu-ribu terimakasih kami hanturkan kepada tenaga kesehatan dan segala pihak yang turut mendukungnya. Bak Pioneer yang membuka jalan memulihkan keadaan melalui misi kebaikan.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pendengar yg baik dan murah senyum ?