Bersyukurlah, Hidup Itu Singkat

Ketika rasa syukur bisa mengalahkan semua emosi negatif dalam diri seseorang

Kenapa sih kita terus menuntut kesempurnaan dalam hidup? Harus mencapai target ini, harus bisa mendapatkan pasangan yang seperti ini, harus bisa bersekolah di sini, harus bisa kuliah di sana, harus bisa kerja di tempat ini, harus berpenghasilan segini. Bagaimana jika kata "harus" kita ganti menjadi kata "bersyukur". 

Advertisement

Iya, aku tahu kamu mau mengejar sesuatu yang terbaik. Tidak ada yang salah, kok. Namun, bagaimana jika akar dari kemarahan, keputusasaan, kebencian, kesedihan, dendam, egois, dan sifat buruk lainnya, berasal dari sebuah keinginan yang terbaik ini? Paham tidak sampai sini? Ya, sifat-sifat buruk ini timbul karena keinginan kita yang tidak tercapai ataupun terpenuhi.

Coba deh kamu cerna lagi, hidup ini tidak ada yang sempurna, kawan. Sekelas pejabat atau bahkan raja sekipun aja punya problem dan skandal dalam hidupnya. Memang, ini juga masalah beda kelas. Akan tetapi sebenarnya, hidup itu jauh lebih rumit dari apa yang bisa kita pikirkan.

Tahu mendiang Ratu Elizabeth II, kan? Coba kamu lihat sesempurna apa kehidupannya di mata kita. Ditengah gempuran kehidupannya, baik itu dari dirinya sendiri maupun keluarganya yang menuai banyak skandal dan kontroversi, dia masih bisa menunjukkan wibawanya sebagai seorang ratu. Ini menyadarkan kita bahwa hidup itu tidak ada yang sempurna, bahkan seorang ratu sekalipun.

Advertisement

Jadi, kamu harus menjadi seperti apa dulu agar kamu bisa mensyukuri hidup? Semua makhluk hidup itu memiliki kadar masalahnya masing-masing. Ada kok yang kaya raya tapi hidupnya tidak tenang. Ada pula orang yang susah, yang diuji dengan segala kekurangannya, tapi dia masih bisa semangat bekerja dan menjalani kehidupan. 

Jangan terbuai dengan apa yang dipamerkan orang lain di media sosialnya. Postingan mereka tidak sungguh-sungguh mencerminkan apa yang sebenarnya mereka alami. Memang, beberapa dari mereka menunjukkan keluh kesahnya. Namun, sebagian menutupi penderitaannya dibalik foto-fotonya yang ceria. Media sosial itu tipuan.

Advertisement

Kita tidak harus selalu berpikir tentang kesempurnaan. Toh, memang begitu lah cara alam semesta bekerja untuk saat ini. Hidup itu bisa menjadi perjalanan yang paling kejam sekalipun, bahkan sesekali ia tak mengenal kemanusiaan. Banyak kejahatan di luar sana yang terus terjadi. Banyak manusia yang diuji dengan penyakitnya yang tak kunjung pulih. Ada banyak manusia yang tewas dengan cara paling mengerikan yang tidak pernah kita bayangkan. Jadi, selama kamu masih sehat walafiat, masih bisa makan, walau hidup tidak bisa memenuhi segala keinginan mu yang banyak itu, lebih baik kamu bersyukur.

Karenanya, menurut penelitian, orang yang cukup bersyukur biasanya lebih sedikit mengalami depresi, lebih sehat, dan selalu bersemangat dibandingkan mereka yang selalu mengeluh. Rasa syukur juga menjauhkan kita dari rasa iri dan dengki, karena emosi negatif ini bisa menguras hati. Orang yang selalu bersyukur juga memiliki empati yang tinggi, lho. Ini dibuktikan ketika mereka disakiti oleh orang lain, mereka cenderung mudah memaafkan dan tidak menyimpan dendam. Jadi, tertarik tidak nih untuk lebih bersyukur?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Killing my time with arts, literature, phraseology, visualization, and manipulate. https://ameliasolekha.blogspot.com/

CLOSE