Caraku untuk Mulai Mencintai Diri Sendiri dengan Berhenti Membandingkan Diriku dengan Orang Lain

Karena aku berharga, dan pantas dicintai

Siapa disini yang senang saat dibandingkan dengan orang lain? Tentu tidak ada, kan? apalagi kalau yang dibandingkan adalah kekurangan kita yang disandingkan dengan kelebihan orang lain. Tapi sadar nggak sih, kalau sebenarnya diri kita lah yang paling sering membandingkan diri kita dengan orang lain?.

Advertisement

Coba ingat-ingat lagi apa yang kita lakukan ketika mendapat kabar bahwa salah seorang teman seumuran kita berhasil diterima di kampus impian atau ketika sahabat kita berhasil wisuda saat kita masih bergelut dengan skripsi atau ketika teman kita yang lain berhasil merintis bisnis dan untung ratusan juta?.

Seketika itu juga, kita akan langsung melihat kondisi kita yang masih begini-begini saja, dan membandingkannya dengan kesuksesan mereka. Padahal rasanya kita juga sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kenapa terasa jauh sekali perbedaan antara kita dan mereka.

Aku sering berada di kondisi itu. Setiap kali membuka media sosial dan melihat unggahan teman-teman atau orang lain yang tidak ku kenal dan lebih sukses dariku, pasti aku akan langsung membandingkannya dengan kondisi ku. Rasanya seperti Aku tidak bergerak dan hanya duduk di garis start sementara Mereka hanya tinggal selangkah untuk sampai di garis finish. Rasanya nggak enak, sungguh!

Advertisement

Pikiranku langsung rumit dan otak langsung terisi penuh dengan kejelekan dan kekurangan diri setiap membandingkan diri dengan orang lain, rasanya nggak ada yang bisa dibanggakan dari diriku. Betapa payahnya diriku yang bahkan masih mencari tahu apa yang kumau saat teman-teman seumuran sudah berhasil menggapai cita-cita Mereka. Lantas aku akan mulai marah pada diriku sendiri dan merasa bahwa aku adalah manusia yang gagal dan tidak berharga.

Kondisi ini terjadi sampai berbulan-bulan, tanpa kusadari aku sebenarnya sudah berbuat jahat pada diri dan tidak mencintai diriku sendiri dengan membandingkan diriku dengan orang lain. Karena dengan membandingkan diriku dengan orang lain hanya membuat semangatku untuk berusaha menurun bahkan hilang dan akhirnya hanya membuat overthinking.

Advertisement

Perlahan aku sadar, bahwa selama ini aku kurang menghargai usaha yang sudah kulakukan. Aku juga  terlalu ‘silau’ dengan pencapaian orang lain sehingga terlalu memandang rendah pada diri sendiri. Jadi kuputuskan untuk memperbaiki pikiran ku agar berhenti membandingkan diriku dengan orang lain. Aku mulai mengubah fokus ku pada diriku sendiri dan berusaha untuk memperbaiki kekurangan yang kumiliki. Aku juga mengurangi penggunaan media sosial karena disana adalah tempat orang-orang membagikan kesuksesannya.

Bukannya tidak ikut merasa senang atau terdorong untuk terus berusaha saat melihat orang lain sukses, hanya saja aku berusaha mencegah diriku untuk menyakiti diri dengan membandingkan diriku dengan kesuksesan orang lain. Aku juga melihat ulang tujuan hidupku dan menyesuaikannya dengan apa yang aku inginkan. Untuk itu aku berusaha megembangkan kemampuan yang kumiliki agar aku memiliki nilai yang bisa membuatku merasa bahwa aku berharga. Jika aku merasa diriku berharga, aku akan mulai berhenti untuk membandingkan diriku sendiri dengan orang lain.

Lambat laun aku mengerti, bahwa apa yang orang-orang sukses tunjukkan di muka umum adalah fase dimana mereka sudah sukses. Mereka tidak membagikan fase dimana mereka masih jatuh bangun bahkan terpuruk pada dunia. Bisa jadi mereka dulu pernah sama sepertiku, sering merasa kurang dan tidak berharga, tetapi mereka terus bangkit dan akhirnya bisa menjadi seperti sekarang.

Selain itu ada satu kalimat yang menyadarkanku untuk berhenti membandingkan diriku dengan orang lain, kalimatnya adalah ‘Kesuksesan orang lain bukan berarti kegagalanmu, dan kegagalan orang lain bukan berarti kesuksesanmu’.

Kalimat ini menyadarkan diriku bahwa bukan berarti aku gagal saat orang lain sukses, aku hanya masih berproses dan sedang menuju ke sana. Jalanku mungkin tidak secepat mereka yang berlari, tapi aku tidak berhenti berjalan perlahan-lahan agar sampai pada tujuku.

Setiap orang punya rute sendiri-sendiri dan jalan yang sedang kulalui berbeda dengan rute yang dimiliki orang lain. Jalan sukses mereka belum tentu jalan yang terbaik bagiku, begitupun sebaliknya. Aku hanya perlu percaya pada proses dan kemampuanku sendiri, bahwa meskipun tak secepat yang lain aku akan sampai pada kesuksesanku kelak perlahan-lahan, setiap hari. Mulai sekarang, aku berjanji akan mencintai diriku dan berhenti membandingkan diriku dengan orang lain disekitarku. Karena aku berharga dan unik dengan caraku sendiri. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Manusia biasa yang menjadikan kata 'Dream' dan 'Grow' sebagai favorit.

CLOSE