Salah satu hal yang bisa membuat seseorang lupa akan segalanya yaitu Cinta. Cinta membuat kita rela berkorban apapun yang kita miliki. Untuk wanita, menurutku lebih baik mencintai daripada dicintai. Jangan berharap kepada seseorang yang belum tentu mencintai kita, tetapi terima orang yang mencintai kita apa adanya. Karena mencintai tanpa dicintai seperti olahraga dengan jangka waktu lama tetapi tidak membuat kurus. Karena itu belajarlah mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Itu sedikit basa-basi dariku.
Aku Dewi, siswa kelas XII. Dulu aku selalu menolak dan mengabaikan orang-orang yang menyatakan cintanya kepadaku. Tetapi sekarang justru aku yang selalu diabadikan oleh orang yang aku cintai. Aku suka dengan teman sekelasku, namanya Rizal, dia merupakan sahabat dekatku sejak lama. Awal diriku suka dengannya berawal saat aku kenalan dengannya dan berteman cukup akrab dan lama-lama dekat, sehingga sekarang diriku jatuh cinta.
Oh iya, aku punya teman bernama Mela, dia temanku sejak SMP. Sedangkan Aku, Mela dan Rizal sudah berteman dekat sejak masuk SMA. Suatu waktu aku melihat Mela dan Rizal bercanda bersama dan mereka terlihat akrab seperti orang pacaran. Jujur, akupun cemburu melihatnya tetapi aku masih menyembunyikan kecemburuan itu didepan Mela. Tetapi lama-lama rasa yang terpendam ini ingin dikeluarkan, akhirnya aku memutuskan untuk cerita ke Mela tentang perasaanku ke Rizal.
“Mel, aku mau ngomong sesuatu nih, tapi jangan ngomong ke siapa-siapa ya”
“Kamu mau ngomong apa Wi?” tanya Mela.
“Jujur aku suka dengan Rizal sejak lama, dan aku cemburu saat kamu dekat sama Rizal!”, jawabku.“Kamu suka sama Rizal? Serius Wi?”, tanya Mela.
“Iya, tapi kamu jangan bilang ke Rizal ya”, ucapku.
“Iya, maaf sebelumnya kalau aku udah bikin kamu cemburu”, jawab Mela.
“Oke”, jawabku.
Semakin lama aku semakin dekat dengan Rizal, tetapi aku perhatikan bahwa Rizal tidak akan pernah jatuh cinta denganku. Walau seperti itu, aku tetap berjuang sepenuh hati. Dan ternyata Mela juga suka dengan Rizal. Aku mengetahui kalau Mela suka dengan Rizal ketika aku membaca buku diary Mela. Di sana tertulis curhatan Mela tentang perasaannya ke Rizal.
Akupun merasa kecewa setelah membaca buku diary tersebut, karena sahabat baikku ternyata suka dengan cowok yang sama denganku. Tetapi aku berpikir, rasa suka itu berhak untuk siapapun. Saat di taman sekolah, aku melihat Mela dan Rizal sedang mengobrol. Mereka terlihat lebih serius daripada biasanya, akupun penasaran dan menguping percakapan mereka dibalik pohon.
“Mela, aku suka sama kamu, kamu mau ngga jadi pacarku?”, tanya Rizal.
Mela kaget sekaligus bingung mendengar pertanyaan itu. Tetapi pada akhirnya Mela menerima tawaran itu dan mulai menjadi pacar Rizal tanpa memikirkan perasaanku, sahabatnya sendiri.
“Iya aku mau”, jawab Mela.
Aku yang mendengarkan jawaban Mela langsung kaget dan keluar dari balik pohon, karena aku tak menyangka sahabatku akan tega melakukan hal itu.
“Mel, kamu pacaran sama Rizal? Selamat ya kamu udah bikin aku sakit hati”
Mela dan Rizal kaget karena aku keluar dari balik pohon secara tiba-tiba dan langsung berkata seperti itu.
“Maafin aku wi, tapi aku jujur cinta banget sama Rizal” Jawab Mela.
“Yaudahlah”, aku pergi meninggalkan Mela dan Rizal.
Aku pergi dengan perasaan campur aduk tidak karuan dan masih berpikir mengapa sahabatnya sendiri tega melakukan hal itu. Padahal Mela tahu kalau diriku sudah lama mengejar Rizal. Maka persahabatanku dengan mereka berdua hancur karena cinta. Di sini aku memberi amanat bahwa utamakanlah sahabatmu daripada pacarmu, karena orang yang selalu hadir di saat kamu senang dan susah itu sahabat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Tim Dalam Artikel Ini
