Dunia Barumu, dan Aku yang Menjaga Kenanganmu

Kau tahu? satu hal yang aku takutkan dari hubungan tanpa temu bukanlah jarak dan perbedaan waktu yang sering memisahkan siang dan malam kita. Yang aku takutkan justru dunia barumu. Kamu memiliki dunia baru yang tidak sama lagi dengan duniaku. Kamu akan hidup di atmosfer yang berbeda, dunia dengan warna, tawa, teman baru yang pasti lebih menyenangkan dari sebelumnya. Aku tidak tahu seberapa banyak tawa yang kemudian telah mereka sumbangkan untuk kebahagiaanmu di sana. Lebih kah itu dari apa yang pernah aku berikan? apakah kemudian senyum yang pernah aku buat menjadi tergantikan? Kamu memiliki banyak hal baru, bahkan perbedaan waktu dan musim yang berwarna, dan tentu saja tawa dan kenangan yang lebih luas.

Advertisement

Sedangkan aku? aku tetap di dunia yang sama seperti sebelumnya. Tidak ada yang berbeda kecuali kamu yang tak mudah lagi kutemui, bahkan hanya untuk sekedar melempar senyum sederhana. Kau tahu hal yang aku tuju kemudian? Rumah. Aku hanya ingin selalu mendekam di rumah. Di luar sana, dunia terlalu jahat dengan menggantungkan senyummu di setiap langit langitnya. Aku tidak sanggup harus melihat semua kenangan utuh yang kamu tinggalkan, semuanya hanya membawaku ke dalam rindu yang mendalam. Semua kenangan yang pada akhirnya kujaga kuat, tidak boleh ada yang hilang. Setidaknya, ada hal yang pernah aku lakukan untuk membuatmu tertawa di kota ini. Walaupun aku pun tidak tahu, apakah kemudian senyuman itu dengan duniamu akan menjadi setara atau tidak.

Kamu dan dunia barumu. Apa kabar? Bagaimana musim di sana? Di sini mulai hujan, jalanan mulai macet. Ah, bahkan ruwetnya kemacetan kota istimewa ini membuatku rindu pada umpatan kecilmu, atau mungkin teteas air hujan yang menceritakan kembali, bahwa suatu hari kamu pernah menarik tanganku untuk meneduh. Bagaimana kamu di sana? Pernahkan kamu merindukan dunia yang pernah membuat kita tertawa bersama? Dunia yang dulu tidak pernah bosan kita susuri setiap sudutnya, yang setiap malamnya menjadi saksi kita berdiskusi tentang hidup yang tak serta merta indah. Apa kabar dengan kenangan tentang aku? masih ingatkah bagaimana kita bertemu dulu? Atau hal-hal yang sering kita lakukan untuk menghabiskan waktu. Aku harap, dunia barumu membuatmu bahagia. Tanpa melupakan aku yang pernah ada di dalamnya. Aku tahu, sungguh tahu. Duniamu melebar, sangat luas. Aku dan kota ini, hanya akan menjadi sebagian kecil kenanganmu. Sedangkan duniamu yang sekarang adalah duniamu yang baru. Kamu hidup di dalamnya, memulai kisah baru disana. Di duniamu itu, akan ada kenangan sendiri, yang tanpa aku yang menjadi bagiannya.

Advertisement

Aku dan kenanganmu. Aku menjaga setiap hal yang pernah menjadi saksi kita di kota ini. Aku khawatir jika aku lalai menjaganya jika suatu saat kamu kembali, kota ini sudah tidak menarik lagi bagimu. Aku takut ketika ragamu di sini namun hatimu justru tertinggal disana. Aku ingin, duniaku akan tetap menjadi dunia yang kamu rindukan untuk berbagi cerita. Aku ingin kamu tetap rindu dengan setiap dudut kota di duniaku. Aku akan menjaganya utuh untuk menyambutmu kembali. Aku bahkan ingin membuatnya luas agar dapat menyamai duniamu, agar kamu kembali nyaman dan tidak pergi lagi. Maaf jika egoku memaksamu menjadi seperti ini. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu untuk yang kesekian kali.

Dariku, wanita penikmat sepi di salah satu ruang kenangan lamamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE