Elegi Rasa dalam Kehilangan, Karena Tak Semua Pertemuan Berakhir dengan Kebersamaan

tak semua pertemuan berakhir bahagia


Moving on is simple, it’s what you leave behind that makes it so difficult.


Advertisement

Saat itu untuk kali pertama dalam hidupku aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Kata orang cinta tidak pernah salah. Aku mencintainya melebihi cinta pada hidupku, tapi sayangnya aku tak pandai mengungkapkan perasaan ini. Aku memilih mencintai dan mengaguminya dalam diam, tidak banyak yang aku minta aku hanya ingin melihat dia bahagia. Bertahun-tahun aku menyimpan perasaan pada orang yang sama dia tidak pernah tahu kebenaran ini. Pada hari kelulusan sekolah aku menatap dia untuk yeng terakhir kalinya dan disaat itu ada semacam keinginan untuk mengutarakan perasaan yang sesungguhnya. Tetapi lagi-lagi aku tidak bisa.    

Setelah saat itu aku dan dia melanjutkan hidup kami  masing-masing. Aku berusaha keras untuk melupakannya menjalani hidupku tanpa kehadirannya. Tapi perasaan ini tidak bisa aku pungkiri bahwa aku masih menyimpan perasaan padanya dan masih menunggunya. 2 tahun berlalu dan aku kembali ke tempat dimana semuanya bermula, banyak yang berubah dari tempat ini saat itu pula kenangan tentang dia terngiang dalam ingatanku. Aku menagis sekeras mungkin dan mengatakan pada dunia bahwa betapa aku merindukannya. Suasana hening seketika hanya ada aku dan kebisuan ini. Tempat ini akan selalu sama bagiku.  Aku menutup mataku dan membayangkan dia ada di sini bersamaku hanya dengan begitu kerinduan ini sedikit terobati.

Di setiap penghujung salatku namanya tidak pernah alpa kusebut dalam doa. Aku meminta agar Tuhan selalu menjaga dia di manapun dia berada jika aku memiliki kesempatan untuk bertemu dan melihatnya aku akan sangat bahagia. Dan jika pun tidak, aku harap Tuhan selalu menjaganya. Meskipun aku tidak tahu bagaimana perasaan dia sesungguhnya padaku. Tapi cinta untuknya selalu tanpa batas.        

Advertisement

Bertahun-tahun perasaan ini tanpa kepastian sama halnya dengan penantian  yang tak berujung temu. Tapi aku yakin Tuhan punya cara yang indah untuk menunujukkan padaku mana yang terbaik. Dan benar nyatanya di akhir 2019 kemarin aku kembali mendapat kabar darinya, dia baik-baik saja tetapi pertemuan yang selama ini aku nantikan berujung kehilangan bagaimana tidak,  hati siapa yang tidak hancur mendengar langsung dari orang yang dicintainya bahwa dia tidak mencintai kita.        

Hahaha…. aku bodoh kan? selama ini aku tertipu dengan yang namanya cinta pada pandangan pertama, dia pernah membuat aku percaya tapi akhirnya dia juga yang membuat aku berhenti percaya. Tidak ada yang menyakitkan dari kebenaran selain dari kebenaran itu sendiri. Orang yang paling aku cintai dia menghancurkan hatiku dengan cara menyedihkan. Di akhir percakapan aku dengan dia, dia mengucapkan maaf padaku karena perbuatannya aku hanya diam dan mencoba mengingat kembali bagaimana dulu aku pernah memperjuangkannya dengan sangat. Namun pada akhirnya dengan hati yang patah aku mencoba menerima.  

Aku mengatakan padanya "Di dunia ini, kau mungkin tidak percaya pada yang namanya cinta tetapi cinta bukanlah permainan yang dengan mudahnya kau bisa patahkan hati semua orang. Semoga kebahagiaan menyertai hidupmu" sekalipun aku telah mengikhlaskan kepergiannya tapi jauh di dalam lubuk hatiku tidak dapat aku pungkiri bahwa masih ada sisa kenangan yang sampai saat ini masih belum bisa aku lupakan. Memang semua orang pernah patah hati dan itu merupakan fase terburuk dan menyakitkan dalam hidupnya butuh waktu untuk kembali percaya dan membuka hati tetapi meyakini bahwa apa yang Tuhan rancang lebih baik daripada apa yang kita inginkan maka bukan tidak mungkin untuk bisa mengikhlaskan dan menerima kenyataan. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penulis

CLOSE