Aku Badut yang Hanya Bisa Membuatmu Tertawa Tapi Tidak Bisa Membuatmu Bahagia

Tak apa, pergilah. Biarkan aku kembali pada kegelapan itu.

Ada yang hilang dari hari-hari, ialah kata-kata yang membuatmu riang seperti anak TK. Kau hanya kubuat tertawa, bukan bahagia waktu memang tak menyetujui kita bersama kau telah memilikinya, sementara aku telah lama tak bersama siapa-siapa. Berkawan dengan hampa dan sepinya nelangsa, lama sudah aku merasakan mati rasa mengembara di dalam kata-kata dengan segala ambigu luka tanpa mengharapkan iba dari siapa-siapa.

Advertisement

Sebelum kau datang meruntuhkan segalanya, kau datang dengan seseorang. Aku tak ingin mengganggu sebuah hubungan hanya karena sudah terlanjur nyaman, Aku mengerti rasanya dikhianati, aku tahu rasanya sakit hati, aku tahu rasanya kehilangan itu seperti apa.

Aku tak mau lagi diajak perang sarung hanya karena berebut perasaan, perasaan bukan untuk diperebutkan, hati selalu bisa memilih mana yang terbaik untuknya. Bisa tertawa bersama, bukan berarti harus sama-sama, kadang hanya singgah sementara sebelum akhirnya kembali tiada

Aku hanya tanda koma, pada ceritamu dengannya, jeda sebelum kau melanjutkan bahagia. Kisahmu masih panjang, biarkan aku di sini menjadi pembaca rahasia kisahmu dengannya, di balik penjara rasa, akan kukenang kau di dalam kata-kata yang miskin metafora. Kuharap tak ada hal-hal menyebalkan yang membuat kau harus berpisah dengannya

Advertisement

Sungguh, sesayang apa pun aku padamu aku tak mau mendokan buruk pada kisahmu dengannya, aku mengerti pepatah lama yang ditujukan bagi orang-orang yang lemah jika cinta memang tak harus memiliki. Aku undur diri bukan tak lagi menyayangi, aku memutuskan melangkah bukan berarti aku kalah. Aku hanya cukup dewasa untuk tak lagi berada di titik drama.

Berapa lama lagi aku harus menunggumu? Menyatukan harapan dengan kenyataan. Bosan rasanya berada di fase menunggu tanpa kepastian. Semakin lama memang semakin nyaman, tapi kukira semakin lama akan semakin menyakitkan juga. 

Advertisement

Jika kiranya ada kabar baik, beri tahu aku saat ini juga. Sebelum aku muak, sebelum aku pergi, sebelum aku tak pernah bisa lagi kembali. Kau tahu? Apa yang lebih menyakitkan dari digantungkan? Ialah hari-hari yang dijalani dengan penyesalan. Ketika melihat ke belakang, ia sudah jadi kenang tak mungkin lagi mengulang, tak mungkin lagi terulang.

Aku telah bersama seorang lain, seorang yang berhasil menyelamatkanku dari tangan yang tak pernah mau bertepuk, dari hari-hari aku terpuruk. Hati yang hancur telah dirapikan, dan kau bukan lagi seorang yang ingin aku pedulikan. Kau hanya sekadar masa lalu, kau hanya sekadar terminal untuk aku singgah dan duduk dibangku penuh luka sebelum akhirnya aku berganti tujuan demi menyelamatkan perasaan.

Hari itu akan tiba, hari penuh bahagia, hari di mana semua terasa baik-baik saja. Setelah memperjuangkan ia menyerah dengan lapang dada, tidak lagi memaksakan khayalan, aku paham jika tidak semua usaha akan memberi hasil  membahagiakan. Ada saat menyerah memang pilihan paling baik.

Aku percaya, jika takdir sudah ditentukan sejauh apa pun kau pergi, kau hanya akan membuktikan bulatnya bumi, jika langkah yang kau tapaki, hanya akan membuatmu kembali. Tapi mungkin, aku tidak berada di tempat yang sama lagi.

Jaga kekasihmu, jangan sakiti perasaanya, cukup aku saja yang kau buat terluka. Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya, aku sudah cukup dewasa dengan luka yang itu-itu saja. Tak apa, pergilah kau bersamanya

Dariku, seorang badut yang pernah kau ajak bercanda.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nikmati hidupmu.

CLOSE