#HipweeDaebak – Untukmu yang Bilang Nonton Drama Korea Cuma Buang-buang Waktu

manfaat nonton drakor


"Ngapain sih nonton drakor? Buang-buang waktu. Isinya cinta-cintaan doang~"


Advertisement

Eits jangan asumsi negatif dulu tentang drama Korea (drakor). Kamu terlalu cepat menilai, jika kamu berkata bahwa nonton drama Korea itu cuma buang-buang waktu. Gak ada yang salah sih dengan penilaianmu tentang drama Korea. Setiap orang berhak menilai dari apa yang mereka lihat pertama kali, tapi jangan sampai penilaian tersebut seakan dijadikan hal paten bahwa menonton drama Korea hanya membuang waktu. 

Jangan sampai kamu melabeli seseorang bahwa mereka yang menonton drakor adalah orang-orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu dengan hal positif.

"Kamu tidak bisa mendeskripsikan manisnya buah apel, jika kamu tidak mencoba memakannya sendiri. Begitu pula, kamu tidak akan bisa merasakan sisi positif drama korea, jika kamu tidak menontonnya sendiri". Jadi kalau ada waktu, kamu bisa coba nonton drama korea.

Advertisement

Me Time dengan drama Korea

Tak sekadar menghabiskan waktu, menonton drama korea bagiku menjadi alternatif me time untuk charger energi positif. Setelah seharian bekerja, aku seringkali menyempatkan diri kurang lebih 1 jam untuk menonton 1 episode drama Korea pada hari-hari tertentu atau weekend. Menonton drakor favorit menjadi teman istirahat sejenak. 

Advertisement

Mengambil makna dari drama Korea

Nggak selalu tentang cinta-cintaan kok, tidak semua drakor mengandung kissing scene. Jadi, buat kamu yang menganggap drakor selalu identik dengan adegan cinta-cintaan sepasang kekasih dengan segala keromantisannya, itu kurang tepat.

Pasalnya, ada banyak pesan berharga yang ditampilkan dalam setiap adegan. Mulai dari persahabatan seperti dalam drama School 2015: How Are You, My Country: The New Age, dan masih banyak drama lainnya. Bahkan dalam satu drama, kamu bisa menemukan banyak pesan bermakna yang bisa dijadikan panutan sehari-hari. 

Mengenal budaya dan tradisi

Serunya, banyak juga scene dalam drama yang menampilkan potret budaya dan tradisi masyarakat Korea. Meskipun mungkin kenyataannya tidak sepenuhnya seperti di drama, namun dengan menonton drakor kita bisa punya gambaran tentang budaya dan tradisi disana. Ini juga bisa membangkitkan sikap toleransi untuk saling menghargai budaya tiap-tiap negara lho. 

Menambah pengetahuan

Coba perhatikan drama-drama yang mengangkat tema medis, hukum, atau entrepreneurship. Pernah nonton drakor "Search: WWW"? Drama yang menceritakan tentang persaingan antar starup. Kita bisa melihat strategi-strategi yang dilakukan para pebisnis dalam mengembangkan bisnisnya menghadapi lawan. Atau kamu bisa nonton drakor yang mengangkat tema medis atau psikologi, di mana akan banyak istilah-istilah kesehatan dan psikologi yang menambah pengetahuan. 

Makin aware untuk "mencintai diri sendiri" 

Dari cerita drama, kedekatan antar pemain, hingga original sountrack-nya berhasil membangkitkan kesadaran dalam diriku untuk lebih mencintai diri sendiri. Ada scene dalam drama yang menyadarkanku untuk menghargai setiap hal yang kita terima, menyayangi diri dengan segala kekurangannya, bahkan jujur dengan diri sendiri. 


Tidak salah jika ingin menangis, menyerah sejenak, sebelum akhirnya berjuang kembali. 


Menonton drama Korea kerap membuatku terharu, banyak pesan berharga dan hal menarik yang kudapatkan. Walaupun masih banyak yang menganggap, bahwa menonton drama Korea hanya membuang-buang waktu saja.

Tapi balik lagi ke pribadi masing-masing orang. So, yang masih suka nonton drakor–lanjutkan.

Buat kamu yang masih belum tertarik untuk menontonnya, gak papa. Tapi, jangan memberikan label negatif kepada para pecinta drakor ya. Siapa tahu kamu akan jadi pecinta drakor pada waktunya. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang full-freelancer penulis artikel website. Introvert. Pecinta drama Korea. Punya cara balikin mood dengan minum kopi hangat.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE