#WorldPoetryDay2022 – Cinta Ibu Lebih Besar Dari Apapun

Kamu akan tahu betapa besar cinta ibu saat kamu mengalaminya.

Puisi ini aku tulis mewakili perasaanku menjadi seorang ibu yang terkadang penat dengan rutinitas harian yang tiada bertepi. Lewat menulis menjadi cara untuk healing dan kembali memfokuskan diri untuk lebih produktif, berikut puisi karya Baiq Cynthia. 

Advertisement

Patah Hati Menjadi Ibu 

Nak, Kau tahu … Kau cinta pertamaku. 

Kala denyutan nadi menggelitik rahimku.

Advertisement

Desir tendangan yang menyenangkan

Hadirmu kunantikan, melewati tiap trisemester.

Advertisement

 

Tak kuhiraukan, beban di perut 24 jam

Tak kuhiraukan, gelombang cinta yang aduhai

Tak kuhiraukan, perut laksana balon udara

Tak kuhiraukan, perasaan hormonal

 

Aku menantikan kehadiranmu.

Saat kulihat potret mungilmu lewat USG, katanya kau Lelaki.

Perasaan membuncah, penuh kegirangan

Ternyata Kau hadir dengan sosok perempuan. 

 

Tidak apa-apa, sayang. 

Aku tetap mencintaimu, apa pun keadaanmu. 

Jemari mungil.yang mencengkeram lenganku

 Tangismu menguatkanku

 

Kala sosok ingin membawamu

Aku patah hati

Kala sosok membentak tangismu

Ada nyeri di dada

 

Tak sanggup bila harus membiarkanmu sendiri

Sebelum kau mandiri

Kelak kau dewasa, mungkin pergi

Bersama sosok lain

 

Namun, jangan lepas ikatan batin kita

Tetaplah datang dalam pelukku

Patah hati ibu

Saat bentakkanmu rontokkan sayap cinta ibu

 

Terima Kasih Kehidupan

Pagi itu kubuka dengan lembar baru

Senyum mengembang tiap tarikan napas

Alunan musik alam merambat dalam diriku

Getaran haru biru akan kesaksian bisu

 

Aku membawa diri pada hari ini

Tinggalkan bebas kecemasan tak bertepi

Aku tidak mengerti dengan keadaan yang kosong

Kini aku mulai mengerti lagi 

 

Kadang butuh waktu untuk menyembuhkan segala trauma itu

Kata orang waktu bisa menyembuhkan

Tetapi nyatanya malah sering salah

Dalam mengambil keputusan

 

Diam itu emas, tetapi lebih baik bicara

Bicara saat bebanku terlalu berat

Saat itu bisa menerima segala kekurangan

Pun bersyukur atas limpahan berkah-Nya

 

Kucurahkan perasaan lewat tinta pena

Kugoreskan tiap luka dan sedih

Lalu kusesap setiap kata yang kutuliskan

Aku pun menjadi sosok lebih terbuka 

 

Kutarik napas perlahan dan semoga aku bisa!

Mulai berdamai dengan diri, pun menjadi orang lebih tangguh. 

(Jember, 24 Maret 2022)

Itulah puisi singkat yang aku tulis, selamat Hari Puisi Dunia. Lewat kata-kata yang bisa mengubah dunia. Aku pun jadi lebih belajar lagi untuk membuat karya puisi. Memang tidak mudah membuat puisi, setidaknya bisa berkontribusi membuat karya sederhana. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Wanita muda yang suka fotografi, Editor freelance, bookstagram. Suka menulis cerpen, novel dan blog. Bukunya yang sudah terbit DARAH: sepuluh cerita psikopat dan September Wish. Menulis membuatmu ada.

CLOSE