Hutan Lindung dan Segala Potensinya

Perubahan iklim yang ekstrem di dunia ditandai dengan naiknya suhu rata-rata dan polusi udara di setiap negara salah satunya di Indonesia. Pemanasan gobal atau globalwarming disebabkan naiknya kadar Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer sehingga dapat menipiskan lapisan ozon bumi yang berfungsi untuk melindung bumi dari radiasi matahari.

Salah satu gas rumah kaca yaitu Karbondioksida (CO2), gas ini banyak diproduksi dari aktivitas manusia itu sendiri dan dapat dikurangi jumlahnya dengan mengkonversi menjadi Oksigen (O2) melalui bantuan tanaman. Perubahan iklim yang ekstrim ini juga berpengaruh terhadap makhluk hidup di bumi salah satunya tanaman banyak tanaman yang tidak bisa beradaptasi dengna perubahan iklim sehingga mati dan punah.

Hutan memiliki beberapa fungsi salah satunya sebagai paru-paru dunia dengan kata lain hutan memiliki fungsi sebagai produsen oksigen yang diperlukan perhatian lebih untuk perawatannya. Hutan dapat meresap karbondioksida dan mengubahnya menjadi oksigen, tidak hanya itu fungsi hutan bagi kehidupan manusia dapat sebagai sumber air, dapat menyuburkan tanah, dapat juga sebagai sumber ekonomi, dan hutan sebagai tempat tinggal flora dan fauna.

Indonesia memiliki banyak flora dan fauna endemik yang hidup di hutan dapat dibanyangkan jika hutan di indonesia tidak dapat berfungsi sebagai tempat tinggal flora dan fauna tersebut akan terjadi kepunahan beberapa flora dan fauna endemik.

Macam-Macam Hutan Berdasarkan Fungsinya

1. Hutan produksi

Hutan yang berfungsi untuk memproduksi beberapa barang yang bernilai ekonomi atau dapat dikonsumsi masyarakat maupun untuk kebutuhna industri dan ekspor. Hak milik dari hutan produksi dapat dimiliki oleh pemerintah atau perusahaan (pihak swasta) secara umum, hutan produksi ini dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu hutan rimba, hutan budidaya (memiliki 1 jenis pohon saja), hutan produksi tetap (tebang habis), hutan produksi terbatas (tebang pilih), hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK). Hutan produksi menjalankan fungsinya sebagai sumber ekonomi masyarakat

2. Hutan lindung

Hutan lindung merupakan hutan yang mempunyai fungsi sebagai tempat melindungi sumber daya hutan, yakni menjaga keteraturan air di dalam tanah, menjaga air agar tidak terjadi erosi tanah dan menjadi penyebab tanah longsor , hingga mengatur iklim yang ada di kawasan sekitar hutan tersebut. Hutan lindung juga merupakan hutan yang khas jika dilihat dari fungsi yang dimilikinya. Hutan lindung mempunyai karakteristik yaitu sebgai perlindungan sistem penyangga kehidupan karena dapat mengatur tata air sehingga terhidar dari banjir, serta dapat memelihara kesuburan tanah

3. Hutan wisata

Dari namanya saja sudah terlihat fungsi sesungguhnya yaitu sebagai temapt wisata baik wisata edukasi atau pun wisata untuk rekreasi, selain itu hutan ini dapat sebagai temapt melindungi flora dan fauna langkah. Hutan wisata biasanya memiliki keindahan alam yang khas dan menjadi daya tari wisatawan.

4. Hutan cadangan

Hutan cadangan memiliki funsgi sebagai permukiman atau lahan pertanian penduduk sekitar hutan, dapat digunakan untuk melestarikan tumbuhan dan hewan yang ada di hutan.

Hutan Lindung Bukit Daun

Hutan di indonesia tersebar diseluruh provinsi salah satunya di provinsi Bengkulu, Sumatra Selatan. Luas hutan lindung di provinsi Bengkulu yaitu 251.485.70 hektar, Hutan lindung yang terkenal di Bengkulu adalah hutan lindung yang ada di bukit daun, yang terletak antara Bengkulu dan Curup yaitu 45 Km dari pusat provinsi Bengkulu. Terletak diketinggian 2.467 mdpl, merupakan habitat dari banyak spesies hewandan tumbuhan. Bukit daun membentuk gunung berapi kembar yang dipotong oleh kaldera.

Penghuni Hutan Lindung

Kawasan hutan lindung bukit daun juga digunakan untuk rekreasi serta edukasi karena kawasan ini memiliki flora fauna yang unik salah satunya yaitu bunga raflesia arnoldi yang merupakan bunga langkah dan dilindungi. Pada tahun 2016 silam mekar 5 bunga raflesia di hutan lindung salah satu dari bunga tersebut berukuran 60 sentimeter letak bunganya tidak jauh dari pinggir jalan hanya berjarak 5 meter dari pinggir jalan. Akses untuk menuju hutan ini tidak sulit sehingga lokasinya ramah pengunjung sehingga daat dijadikan tempat rekreasi serta hutan lindung.

Saat bunga mekar dilakukan perlindungan yang ketat terhadap bunga tersebut karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak di inginkan karena saat bunga mekar tidak boleh disentuh karena akan mempercepat pembusukan bunga. Hewan yang dapat dijumpai di bukit daun salah satunya adalah Simpai.

Pemanfaatan Hutan Lindung Bukit Daun

Pemanfaatan tumbuhan dari kawasan Hutan Lindung Bukit Daun terdapat 6 kategori pemanfaatan, yaitu sebagai sumber bahan pangan, bahan bangunan, kayu bakar, kerajinan, obat-obatan dan pelengkap makan sirih. Pemanfaatan yang paling banyak adalah pemanfaatan sebagai dumber pangan karena sumber pangan banyak dibutuhkan oleh masyarakat sekitar untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual.

Sumberdaya alam yang banyak dimanfaatkan adalah bambu ater, rotan, durian, kemiri, paku sayur, dan lada yang masing-masing pemanfaatannya lebih dari 25%. Hal ini akan menimbulkan bencana jika tidak dilakukan pengolahan yang baik pada kawasan hutan lindung.

Kerusakan Hutan Lindung Bukit Daun

Kerusakan hutan lindung bukit daun disebabkan oleh aktifitas manusia yaitu warga sekitar yang mengeksploitasi hasil hutan, hal ini menunjukkan bahwa masyraat sekitar kurang kesadarannya dalam menjaga kekayaan alamnya sendiri. keusakan dapat dilihat dari alih fungsi hutan menjadi perkebunan semakin luas dan masih ada sistem ladang berpindah.

Dari pihak bupati Rejang Lebong Ahmad Ijazi selalu menghimbau pada masyarakat untuk menjaga dengan tidak melakukan sistem ladang berpindah. Hutan yang gundul mengakibatkan hutan tidak dapat mennahan air sehingga terjadi banjir yang sempat menimpa Kecamatan Bermani.

Lingkungan terjaga karena kesadaran dari masyarakat jika dari warga sekitar hutan lindung sudah tidak peduli siapa lagi yang akan menjaga hutan lindung Bukit Daun yang dapat menjadi investasi pariwisata di Indonesia dengan bunga Raflesianya.