Berhenti Bandingkan Dirimu dengan Orang Lain. Toh Tiap Orang Itu Istimewa

Stop bandingkan diri sendiri

Hidup dalam era canggihnya dunia digital membuat banyak sekali hal-hal yang terlihat indah di mata kita. Scroll timeline instagram nemunya foto-foto teman atau publik figur dengan penampilan yang cakep abis atau latar belakangnya lagi di luar negeri. Buka Instagram Story, eh ada kawan yang lagi nunjukin nilai perkuliahaanya yang bagus-bagus. Tujuan awalnya, sih untuk memotivasi, namun kita terkadang salah mengerti dan malah cenderung menjadi minder setelah melihatnya.

Advertisement

Disamping indahnya kehidupan orang lain yang kita ketahui, perlu dicatat bahwa kita tidak pernah tahu masalah setiap orang. Ada yang harus nabung sekian lama untuk bisa pergi ke luar negeri, ada yang belajar setengah mati agar bisa jadi wisudawan terbaik, ada yang harus hutang kesana-kemari untuk beli mobil keren, dan masih banyak lagi.

Semakin dikelilingi oleh 'orang-orang beruntung', kita cenderung merasa kurang beruntung atas apa yang kita miliki saat ini.


"Si Anna itu udah cantik, pinter banget di kampus, pacarnya tajir, jago main musik lagi. Duh, kayaknya aku hanya remah-remah yang nggak bisa apa-apa, ya?"


Advertisement

Padahal kita punya potensi lain yang nggak kalah unik dan keren jika dikembangkan dengan baik dan tepat. Merasa diri tidak punya kemampuan apa-apa adalah suatu pikiran yang sia-sia. Mengapa? Karena setiap orang yang terlahir dalam kondisi apapun di dunia ini diberi bekal untuk bisa diasah, sekecil apapun bekal itu. Entah kamu suka membaca, bisa saja kamu kembangkan menjadi tulisan dan tulisanmu disukai banyak orang. Atau kamu pandai berbicara, itu bekal yang baik untuk jadi seorang public speaker handal.


Coba gali dirimu lebih lagi melampaui keterbatasanmu saat ini


Advertisement

Rasa rendah diri yang sering kali kita alami bukanlah hal yang positif, begitupun sebaliknya kesombongan bukanlah hal yang baik pula untuk dipelihara. Menjadi pribadi yang percaya diri dan terus terbuka untuk mengembangkan potensi dalam diri adalah hal yang tepat.

Urusan nasib kita terlahir di posisi yang kaya, sederhana, sampai miskin sekalipun seharusnya tidak boleh menjadi alasan kita untuk tidak bersyukur. Tuhan yang Maha Esa, lho yang memberikan kita kehidupan. Tidak mungkin kehidupan yang telah Ia berikan kepada kita hanyalah main-main belaka.

Siapa yang tahu jika kamu sekarang hidup susah, orang tua seakan-akan menuntutmu, eh dimasa mendatang kamu bisa menjadi pribadi yang sukses, tahan banting, dan menjadi pemimpin yang mengayomi orang yang hidup kesusahan.

Selagi kita masih punya hari ini, gunakan sebaik-baiknya dengan mengembangkan diri dan selalu bersyukur. Jangan terlalu memikirkan rumput tetangga yang terlihat lebih hijau (selalu terlihat lebih hijau). Toh, kita juga punya rumput sendiri yang sama hijaunya jika orang lain yang melihat. Rasa minder, merasa tidak berguna, merasa lemah, dan perasaan-perasaan melemahkan lainnya hanyalah intimidasi negatif yang harus dilawan. Ingat, kamu dan kita semua itu unik dan istimewa.


"Setiap orang punya kehidupan yang istimewa"


Yuk, mulai sekarang berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan menikmati hidup yang ada dengan sebaik mungkin.


"Hidup itu indah dan kita berhak menikmatinya"


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

place where i write. Suka kopi. Suka jalan-jalan. Suka kamu. Kunjungi personal blog ku di bawah ini ya!

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE