Jangan Takut Jika Pernah Terbangun dari Satu Mimpi ke Mimpi yang Lain

Penyebab dan cara mengatasi false awakening

Bunga tidur atau mimpi sering terjadi selama kondisi tidur. Menurut Kee dan Hayes (1994), siklus tidur seseorang diawali dari nonrapid eye movement (NREM) tahap 1, 2, 3, dan 4 lalu berlanjut ke rapid eye movement (REM). Pada tahap REM biasanya seseorang mengalami mimpi. Mimpi tersebut kemungkinan bukan sekedar mimpi saja, tetapi suatu fenomena tidur di mana seseorang merasa telah terbangun dari mimpi, tetapi ternyata dia masih terjebak di mimpi yang lain.  Fenomena ini merupakan salah satu gangguan tidur yang disebut juga dengan false awakening.

Advertisement

Menurut Peters (2023), ciri-ciri dari false awakening adalah seseorang bertanya-tanya dan mulai menyadari bahwa dia sedang bermimpi (lucid dream). Mimpi tersebut bisa terjadi secara berulang-ulang dan mengarah ke hal-hal yang di luar kendali atau sleep paralysis. Sleep paralysis ditandai dengan ketidakmampuan untuk bergerak, bebicara, atau bahkan berteriak setelah bangun tidur. Kondisi false awakening yang berujung sleep paralysis tidak terlihat dari luar, tetapi sangat menyiksa bagi orang yang mengalaminya.   

False awakening tidak ada kaitannya dengan hal-hal mistis sehingga tidak perlu takut berlebihan jika pernah mengalaminya. False awakening disebabkan oleh kekurangan waktu tidur, gangguan insomnia atau sulit untuk tidur, kecemasan berlebihan, posisi tidur yang tidak nyaman, kram saat tidur, dan ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan rasa kantuk (narkolepsi). Narkolepsi adalah kondisi di mana seseorang merasa sangat mengantuk di siang hari, tetapi tidak mampu tertidur di malam hari (Cherry, 2022).

Advertisement

False awakening tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Jika kondisi ini terjadi, cobalah untuk tetap tenang, fokus, dan gerakkan ibu jari kaki secara perlahan. Selain itu, mengurangi konsumsi kopi dan minuman mengandung kafein juga bisa membantu kita mengatasi false awakening. Hal-hal ini bisa membantu kita untuk terbangun ke kehidupan nyata. Memperbaiki kualitas tidur juga penting untuk mengatasi false awakening. Cobalah mengatur waktu tidur dan bangun tidur di waktu yang sama. Tidurlah lebih awal agar tidak mengalami kekurangan waktu tidur. Tidur dalam kondisi gelap dan menggunakan penutup mata akan membantu untuk tidur lebih cepat dari biasanya. Sebaiknya hindari menonton film bergenre action, mystery, dan horror jika memang tidak kuat menontonnya. Olahraga yoga juga akan membantu dalam mengatasi stress dan insomsia. Jika cara-cara ini belum bisa mengatasi false awakening, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

part of extroverted introverts

CLOSE