Belajar Tangguh dari Umi Wardiah, Ibu Anak Dua yang Berjualan Sayur Matang demi Keluarga

jualan sayur matang demi keluarga

Menjadi seorang single parent tidaklah mudah, seperti Umi Wardiah, ibu 2 anak yang tidak pernah menyerah dengan keadaan. Perempuan 49 tahun ini rela banting tulang demi menyekolahkan anak-anaknya serta menghidupi keluarganya. Wardiah sudah berpisah dengan suaminya sejak anaknya berusia 9 bulan. Sejak saat itu Wardiah menghidupi kedua anaknya sendirian. Hingga sekarang anaknya sudah beranjak dewasa. Anak pertamanya berusia 18 tahun sekarang duduk di bangku SMA kelas 12 dan anak keduanya berusia 16 tahun masih duduk di bangku SMK kelas 11.

Advertisement

Sudah kurang lebih 11 tahun Wardiah tinggal bersama kedua anaknya di Rajeg Mas Pratama, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. Sejak bercerai dengan suaminya Wardiah mulai bekerja jerih payah sendirian dengan berjualan keliling perumahan bersama sepeda keranjangnya. Terik panasnya matahari yang begitu menyengat di kulit tak membuatnya menyerah untuk berdagang demi menghidupi keluarganya. Memang siang itu dagangannya belum ludes terjual, Wardiah tetap memperlihatkan sirat kebahagiaan dari wajahnya. Meskipun gurat kelelahan di wajahnya tidak bisa disembunyikan.

Berdagang keliling perumahan yang dilakukannya mulai pagi hari pukul 8 pagi hingga 12 siang ia lakoni. Dagangan di sepedanya berupa sayur matang yang dibuatnya sendiri dan ada juga dagangan yang merupakan titipan dari tetangganya. Hal itu juga yang dilakoninya selama memasuki bulan suci Ramadan. Dia tidak ada mengubah ritme kerjanya bahkan ia berjualan juga di sore hari untuk menu buka puasa seperti gorengan dan makanan berat lainnya.


“Biasanya saya dagang mulai jam 8 pagi sudah keliling sampai jam 12 siang. Lalu siang hari saya istirahat untuk tidur, pas sore hari saya belanja kebutuhan sayur matang di pasar sore. Setiap hari saya dagang, kecuali hari minggu saya dagangnya pas sore hari keliling jualan roti,” ujarnya.


Advertisement

Wardiah sempat berjualan tempe dan tahu yang dibuatnya sendiri, namun karena kendala tenaga ia memutuskan untuk berhenti jualan tempe dan tahu. Profesi yang dijalani dengan menjajakan berbagai jenis makanan itu sudah di lakukannya sejak dirinya berpisah dengan sang suami, Wardiah harus membesarkan kedua anaknya dan membiayai sekolah mereka seorang diri.

Belasan tahun menjalani profesi menjajakan makanan dengan sepeda keranjangnya tidak membuat dirinya malu. Karena dari profesi inilah dia bisa menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya.

Advertisement


“Saya punya keinginan buat anak-anak bisa lanjut ke pendidikan selanjutnya, cuma anak-anak maunya pada kerja dulu, soalnya mereka kasian sama saya yang dagang gini tiap hai. Ya saya sih selalu berharap supaya anak saya bisa lebih baik dari saya,” ujarnya.


Semangat ibu dua anak ini patut untuk dicontoh. Tak mengenal lelah dan tak mengenal teriknya matahari di siang hari Wardiah tetap berjualan demi menghidupi keluarganya serta menyekolahkan kedua anaknya supaya bisa lebih baik dari dirinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE